BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kegiatan Study
Tour MTs
Al Bidayah Candi adalah kegiatan
tahunan yang selalu dilaksanakan bagi siswa MTs Al Bidayah Candi. Kegiatan ini mempunyai tujuan agar siswa
dapat memperoleh tambahan pengetahuan, hiburan, tetapi juga tetap melaksanakan
kegiatan ziarah.
B. Tujuan
Mendeskripsikan
pelaksanaan kegiatan ziarah wisata siswa MTs Al Bidayah Candi di beberapa tempat di Bandung - Jakarta.
C. Manfaat
1.
Melatih
untuk mengembangkan keterampilan membaca efektif
2.
Melatih
untuk menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber
3.
Mengenalkan
dengan kegiatan kepustakaan
4.
Memperluas
cakrawala ilmu pengetahuan
5.
Meningkatkan
perorganisasian fakta/ data secara jelas dan sistematis
6.
Memperoleh
kepuasan intelektual
7.
Melatih
untuk menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber
D. Waktu
Pelaksanaan
Penelitian ini dilaksanakan pada :
Hari :
Selasa-Jum’at
Tanggal :
24-27 Mei 2016
E. Metode Pengumpulan Data
1. Metode Observasi
Observasi merupakan kegiatan
pemusatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indera
(Arikunto : 145). Beberapa keunggulan dari metode observasi adalah :
a.
Teknik
pengamatan didasarkan atas pengalaman secara langsung
b.
Teknik
pengamatan juga memungkinkan melihat dan mengamati sendiri.
2. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah suatu
metode yang mencari data mengenai hal-hal yang berupa catatan suatu buku, surat
kabar majalah, dan sebagainya. Dokumentasi dapat berupa surat-surat, gambar
atau foto, dan catatan lain yang berhubungan dengan penelitian.
F. Sistematika Penulisan
HALAMAN JUDUL
HALAMAN
PENGESAHAN
HALAMAN
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
KATA
PENGANTAR
DAFTAR
ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
B. Tujuan
C. Manfaat
D. Waktu
Pelaksanaan
E. Metode
pengumpulan data
F. Sistematika
Penulisan
BAB II ISI
1. Coca-Cola
Semarang
2. Makam
AL HABIB AHMAD BIN ABDULAH
3. Makam
Sunan Gunung Jati
4. Museum
Geologi
5. Trans
Studio Bandung
6. Cibaduyut
7. TMII
8. Museum
IPTEK
9. Monumen
Pancasila dan Lubang Buaya
10. Monumen
Nasional
BAB
III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Daftar
Pustaka
BAB
II
ISI
1. COCA – COLA AMATIL INDONESIA CENTRAL JAVA SEMARANG
Coca-Cola
pertama kali diperkenalkan pada tanggal 8 Mei 1886 oleh John
Styth Pemberton, seorang ahli farmasi dari Atlanta, Georgia,
Amerika Serikat. Dialah yang pertama kali mencampur sirup karamel yang kemudian
dikenal sebagai Coca-Cola. Frank M. Robinson, sahabat sekaligus akuntan John,
menyarankan nama Coca-Cola karena berpendapat bahwa dua huruf C akan tampak menonjol untuk periklanan. Kemudian,
ia menciptakan nama dengan huruf-huruf miring mengalir, Spencer, dan
lahirlah logo paling terkenal di dunia.
Chandler piawai dalam
menciptakan perhatian konsumen dengan cara membuat berbagai macam benda-benda
cinderamata berlogo Coca-Cola. Benda-benda tersebut kemudian dibagi-bagi di
lokasi-lokasi penjualan penting yang berkesinambungan. Gaya periklanan yang
inovatif, seperti desain warna-warni untuk bus, lampu gantung hias dari kaca,
serta serangkaian cinderamata seperti kipas, tanggalan dan jam dipakai untuk
memasyarakatkan nama Coca-Cola dan mendorong penjualan.
Upaya mengiklankan merek
Coca-Cola ini pada mulanya tidak mendorong penggunaan kata Coke, bahkan konsumen
dianjurkan untuk membeli Coca-Cola dengan kata-kata berikut: "Mintalah
Coca-Cola sesuai namanya secara lengkap; nama sebutan hanya akan mendorong
penggantian produk dengan kata lain". Tetapi konsumen tetap saja
menghendaki Coke, dan akhirnya pada tahun 1941, perusahaan mengikuti selera
popular pasar. Tahun itu juga, nama dagang Coke memperoleh pengakuan periklanan
yang sama dengan Coca-Cola, dan pada tahun 1945, Coke resmi menjadi merek
dagang terdaftar.
Pada tanggal 1 November
1974, telah resmi didirikan Perusahaan Coca – Cola di Jawa Tengah yang dirintis
oleh dua orang pengusaha yaitu Bapak Partugis Hutabarat ( Almarhum ) dan Bapak
Mugijanto. Nama yang dipilih adalah PT.
Pan Java Bottling Company, dengan diatas lahan seluas 8,5 ha, lalu mulai
beroperasi pada tanggal 5 Desember 1976.
Pada bulan April 1992 PT. Pan
Java Bottling Company bergabung dengan
Coca – Cola Amatil Australia, karena perkembangan perusahaan yang begitu cepat.
Maka sejak itulah namanya berubah menjadi PT. COCA – COLA AMATIL INDONESIA
CENTRAL JAVA. Namun sejak tanggal 1 Juni 2002 mananya berubah lagi menjadi PT.
COCA – COLA BOTTLING INDONESIA (CCBI) CENTRAL JAVA OPERATIONS, sedangkan untuk
distributornya bernama PT. COCA – COLA DISTRIBUTION INDONESIA (CCDI)
2. Makam AL HABIB AHMAD BIN ABDULAH
Al-Habib
Ahmad bin Abdullah bin Thalib Alatas dilahirkan di kota Hajeriem, Hadramaut,
pada tahun 1255 H. Pada masa kecilnya, beliau mendapat didikan langsung dari
ayah beliau Al-Habib Abdullah bin Thalib Alatas. Setelah dirasakan cukup
menimba ilmu dari ayahnya, beliau kemudian meneruskan menuntut ilmu kepada para
ulama besar yang ada di Hadramaut. Diantara para guru beliau adalah :
1.
Al-Habib
Hasan bin Ali Alkaff
2.
Al-Habib
Al-Qutub Sholeh bin Abdullah Alatas
3.
Al-Habib
Al-Qutub Abubakar bin Abdullah Alatas
4.
Al-Habib
Al-Qutub Thahir bin Umar Alhaddad
5.
Al-Habib
Al-Qutub Idrus bin Umar Alhabsyi
6.
Al-Habib
Ahmad bin Hasan bin Sholeh Al-Bahar
7.
Al-Habib
Muhammad bin Ibrahim Balfagih
Setelah ditempa oleh para ulama besar bahkan para Qutub yang
ada di Hadramaut saat itu, keinginan beliau untuk menuntut ilmu seakan tak
pernah luntur dan pupus. Hasrat beliau untuk menambah ilmu sedemikian hebat,
sehingga untuk itu beliau kemudian melakukan perjalanan ke kota Makkah. Beliau
banyak menjumpai ulama-ulama besar yang tinggal di kota Makkah saat itu. Kesempatan
baik ini tak beliau sia-siakan. Beliau berguru kepada mereka. Diantara
ulama-ulama besar yang menjadi guru beliau disana adalah :
1.
As-Sayyid
Al-Allamah Ahmad bin Zaini Dahlan (Mufti Makkah saat itu)
2.
Al-Habib
Abdullah bin Muhammad Alhabsyi
3.
Asy-Syaikh
Muhammad bin Said Babsail
4.
Al-Habib
Salim bin Ahmad Alatas
Beliau Al-Habib Ahmad dengan giat dan tekun mengambil ilmu
dari mereka. Sehingga tak terasa sudah 12 tahun beliau jalani untuk menimba
ilmu disana. Beliau terus mengembangkan keilmuannya, sehingga kapasitas beliau
sebagai seorang ulama diakui oleh para ulama kota Makkah saat itu. Beliau
kemudian dianjurkan oleh guru beliau, As-Sayyid Al-Allamah Ahmad bin Zaini
Dahlan, untuk memulai terjun ke masyarakat, mengajarkan ilmu dan berdakwah.
Mula-mula beliau berdakwah di pinggiran kota Makkah. Beliau tinggal disana
selama 7 tahun. Dalam kurun waktu itu, kegiatan dakwah selalu aktif beliau
lakukan disana. Kemudian beliau berkeinginan untuk melanjutkan perjalanan
dakwah beliau ke Indonesia. Beliau sampai disini diperkirakan sekitar tahun
1295-1300 H. Setibanya beliau di Indonesia, beliau menuju ke kota Pekalongan
dan menetap disana.
Di
kota Pekalongan beliau selalu aktif meneruskan kegiatan-kegiatan dakwahnya.
Beliau tidak ambil pusing dengan urusan-urusan duniawi. Semua fikrah beliau
semata ditujukan untuk kepentingan dakwah. Waktu beliau selalu terisi dengan
dakwah, ibadah, dzikir kepada Allah dan rajin membaca ayat-ayat suci Al-Qur’an.
Selain itu, ilmu beliau selalu tampak bercahaya, terpancar melalui akhlak beliau
yang mulia. Beliau selalu berperilaku baik, penyayang dan lemah lembut terhadap
sesama.
Akan tetapi itupun tidak meniadakan sikap beliau yang selalu
ber-nahi mungkar. Jika beliau melihat seseorang yang melakukan suatu
kemungkaran, beliau tidak segan-segan untuk menegurnya. Perkataan-perkataan
yang keluar dari mulut beliau, selalu beliau ucapkan dengan shidq. Beliau tidak
perduli terhadap siapapun jika ada hak-hak Allah yang dilanggar di hadapan
beliau. Sehingga berkat beliau, izzul Islam wal Muslimin tampak terang
benderang, menyinari kota Pekalongan. Disamping itu, dari sebagian jasa-jasa
baik beliau, beliau membangun beberapa masjid dan madrasah Salafiyah, yang
berjalan pada thariqah para salaf beliau yang shaleh. Rumah beliau selalu penuh
dengan tamu dan beliau sambut dengan ramah-tamah. Inilah akhlak beliau yang
mensuri-tauladani akhlak dan perilaku datuk-datuk beliau.
Sampai
akhirnya beliau dipangil ke hadratillah, pergi menuju keridhaan Allah. Beliau
wafat pada tanggal 24 Rajab 1347 H di kota Pekalongan dan dimakamkan disana.
Masyarakat berbondong-bondong mengiringi kepergian beliau menghadap Allah.
Derai keharuan sangat terasa, membawa suasana syahdu. Selang setahun kepergian
beliau, untuk menghidupkan kembali kesuri-tauladan dan mengenang jasa-jasa baik
beliau, setiap tahun di kota tersebut diadakan Haul beliau. Haul tersebut
banyak dihadiri oleh berbagai kalangan umat Islam. Mereka berduyun-duyun dari
berbagai kota hadir disana, demi mengenang kehidupan beliau, demi menjemput
datangnya nafaahat dan imdaadat.
3. Museum Geologi
Museum Geologi berlokasi di jantung kota Bandung, tepatnya
di Jalan Diponegoro Nomor 57, dekat Kebun Binatang Bandung. Karena lokasinya
yang strategis, wisatawan bisa dengan mudah mencapai Museum Geologi menggunakan
kendaraan pribadi maupun angkutan umum (angkot). Di sekeliling Museum Geologi,
wisatawan bisa menemukan berbagai bangunan penting kota Bandung seperti Gedung
Sate, Gereja Kristen Indonesia, dan Universitas Padjajaran. Amaris Hotel Cimanuk dan Holiday Inn Bandung adalah contoh-contoh hotel yang lokasinya berdekatan dengan
Museum Geologi.
Alamat
Museum Geologi Bandung:
Jl.
Diponegoro No. 57
Bandung,
40122
Jawa
Barat – Indonesia
Jam Kunjungan Museum Geologi
Berikut adalah rincian jam
operasional Museum Geologi Bandung:
- Senin – Kamis pukul 09.00 – 15.00 WIB
- Sabtu & Minggu pukul 09.00 – 13.00 WIB
*Museum Geologi tutup setiap hari
Jumat dan libur nasional untuk pengecekan dan pemeliharaan benda-benda koleksi.
Tiket Masuk Museum Geologi
Berikut adalah rincian harga tiket
masuk Museum Geologi Bandung:
- Pelajar / Mahasiswa: Rp2.000 per orang
- Wisatawan Umum: Rp3.000 per orang
- Wisatawan Asing: Rp10.000 per orang
4. TRANS
STUDIO - BANDUNG
Trans Studio di Bandung
sebenarnya adalah satu dari tempat wisata Indoor theme Park yang ada di
Indonesia,karena sebelumnya Trans Studio juga sudah dibangun di Makasar
terlebih dahulu.Akan tetapi kelebihan Trans Studio yang ada di Bandung menurut
versi realease website resminya indoor Theme Park Terbesar,terdahsyat dan lebih
spektakuler dibandingkan dengan yang ada Trans Studio Makasar.
Perlu diketahui, bahwa salah satu Tempat wisata anak-anak
favorit di Bandung ini memang sungguh luar biasa. Coba saja baca dengan jargon
Trans Studio Bandung yang berisi kalimat
yang sangat spektakuler” selamat datang di dunia penuh keajaiban dan membawa
mimpi jadi kenyataan”. Penulis yakin dan anda yang pernah ke sini juga pasti
percaya bahwa apa yang mereka “Jargonkan” itu benar-benar memang spektakuler. Dan
buktinya sudah ada, bahwa Trans Studio Bandung dalam beberapa tahun setelah
dibuka untuk umum mampu menarik ratusan ribu pengunjung atau wisatawan baik
domestik maupun mancanegara untuk mencoba sensasi berbagai wahana atau arena
permainan di Trans Studio Bandung yang memiliki 20 wahana permainan yang
menantang dan mendebarkan dan juga aneka wahana wisata keluarga yang spesial
lainnya. Trans Studio Bandung yang dibuka untuk khalayak umum tepat pada bulan
Juni 2011.
5.
CIBADUYUT
Cibaduyut adalah sebuah daerah di sekitar
kota Bandung bagian selatan. Daerah ini terkenal dengan kerajinan sepatunya.
Hasil produksi sepatunya biasanya dipasarkan langsung di pinggiran jalan
Cibaduyut Raya dengan banyaknya kios dan toko sepatu.
Sedangkan produksinya ada di gang-gang
belakang jalan Cibaduyut. Kualitas sepatu Cibaduyut lumayan bagus, namun ada
juga produk yang dijual murah di Cibaduyut, namun produk berasal dari luar kota
semisal sandal dan sepatu murah dari Tasik maupun Ciomas Bogor. Kawasan
Cibaduyut ini lumayan padat dan parkir relative sulit serta kondisi jalan yang
tidak begitu lebar. Jadi anda mesti ekstra sabar untuk mendapatkan parkir. Oiya,
jika anda mau beli sepatu,gunakan penawaran terbaik. Sepatu yang dijual di
Cibaduyut sistemnya tawar menawar, meskipun kadang sudah di bandrol. Selain
baju, Cibaduyut juga menyediakan aneka macam kaos, boneka, pernak-pernik, tak
ketinggalan makanan khas Bandung. Seperti moci, dodol, strawberry.
6. TMII
Taman Mini Indonesia Indah (TMII) merupakan suatu kawasan taman
wisata bertema budaya Indonesia di Jakarta Timur. Area seluas kurang lebih 250
kilometer persegi. Taman ini merupakan rangkuman kebudayaan bangsa Indonesia,
yang mencakup berbagai aspek kehidupan sehari-hari masyarakat 26 provinsi
Indonesia (pada tahun 1975) yang ditampilkan dalam anjungan daerah
berarsitektur tradisional, seta menampilkan aneka busana, tarian dan tradisi
daerah. Disamping itu, di tengah-tengah Taman
Mini Indonesia Indah terdapat sebuah danau yang menggambarkan
miniatur kepulauan Indonesia di tengahnya, kereta gantung, berbagai museum, dan
Teater IMAX Keong Mas dan Teater Tanah Airku), berbagai sarana rekreasi ini
menjadikan Taman Mini Indonesia Indah
sebagai salah satu kawasan wisata terkemuka di ibu kota.
ASAL USUL SEJARAH TMII
Adalah Siti Hartinah Soeharto—yang akrab dipanggil Ibu Tien
Soeharto—mempunyai gagasan membangun kawasan wisata Taman Mini “Indonesia
Indah”.
Prakarsa itu diilhami oleh pidato Presiden Soeharto tentang keseimbangan pembangunan antara bidang fisik-ekonomi dan bidang mental-spiritual.
Selaku ketua Yayasan Harapan Kita (YHK), yang berdiri pada tanggal 28 Agustus 1968, Ibu Tien Soeharto menyampaikan gagasan pembangunan Miniatur Indonesia pada rapat pengurus YHK tanggal 13 Maret 1970 di Jl. Cendana No. 8, Jakarta.
Bentuk dan sifat isian proyek berupa bangunan utama bercorak rumah-rumah adat daerah yang dilengkapi dengan pergelaran kesenian, kekayaan flora-fauna, dan unsur budaya lain dari masing-masing daerah yang ada di Indonesia.
Gagasan itu dilandasi, antara lain, semangat untuk membangkitkan kebanggaan dan rasa cinta terhadap tanah air dan bangsa serta untuk memperkenalkan Indonesia kepada bangsa-bangsa lain di dunia. Tanggal 30 Januari 1971, pada penutupan Rapat Kerja Gubernur, Bupati, dan Walikota seluruh Indonesia di Istana Negara yang juga dihadiri oleh Presiden, Ibu Tien Soeharto dengan didampingi Menteri Dalam Negeri Amir Mahmud untuk pertama kalinya memaparkan maksud dan tujuan pembangunan Miniatur Indonesia “Indonesia Indah” di depan umum. Berbagai saran, tanggapan, dan pemikiran dari berbagai kelompok masyarakat pun muncul, yang sebagian besar mendukung pembangunan proyek tersebut. Pada tanggal 11 Agustus 1971, dengan surat YHK, Ibu Tien Soeharto menugaskan Nusa Consultans untuk membuat rencana induk dan studi kelayakan.Tugas itu selesai dalam waktu 3,5 bulan.
Lokasi pembangunan proyek awalnya berada di daerah Cempaka Putih, di atas tanah seluas + 14 hektar. Namun Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin menyarankan lokasi di daerah sekitar Pondok Gede, Kecamatan Pasar Rebo, dengan luas tanah ± 100 hektar. Selain lebih luas, lokasi itu juga mengikuti perkembangan kota Jakarta di kemudian hari. Ibu Tien Soeharto menerima saran tersebut, karena dengan lahan yang lebih luas memungkinkan proyek miniatur Indonesia menampilkan rumah-rumah adat daerah dan bangunan-bangunan lain dalam ukuran yang sebenarnya. Pada tanggal 30 Juni 1972 pembangunan dimulai tahap demi tahap secara bersinambung. Rancangan bangunan utama berupa peta relief Miniatur Indonesia berikut penyediaan airnya, Tugu Api Pancasila, bangunan Joglo, dan Gedung Pengelolaan disiapkan oleh Nusa Consultants berikut pembuatan jalan dan penyediaan kaveling tiap-tiap bangunan.
Rancangan bangunan lain, seperti bangunan khas tiap daerah, dikerjakan oleh berbagai biro arsitek, sedang Nusa Consultants hanya membantu menjaga keserasian secara keseluruhan. Berkat kegotong-royongan semua potensi nasional:
masyarakat di sekitar lokasi, pemerintah pusat dan daerah, swasta, dan berbagai unsur masyarakat lainnya, dalam kurun waktu tiga tahun pembangunan TMII tahap pertama dinyatakan selesai. Pada tanggal 20 April 1975 Taman Mini “Indonesia Indah” diresmikan pembukaannya oleh Presiden Soeharto.
Prakarsa itu diilhami oleh pidato Presiden Soeharto tentang keseimbangan pembangunan antara bidang fisik-ekonomi dan bidang mental-spiritual.
Selaku ketua Yayasan Harapan Kita (YHK), yang berdiri pada tanggal 28 Agustus 1968, Ibu Tien Soeharto menyampaikan gagasan pembangunan Miniatur Indonesia pada rapat pengurus YHK tanggal 13 Maret 1970 di Jl. Cendana No. 8, Jakarta.
Bentuk dan sifat isian proyek berupa bangunan utama bercorak rumah-rumah adat daerah yang dilengkapi dengan pergelaran kesenian, kekayaan flora-fauna, dan unsur budaya lain dari masing-masing daerah yang ada di Indonesia.
Gagasan itu dilandasi, antara lain, semangat untuk membangkitkan kebanggaan dan rasa cinta terhadap tanah air dan bangsa serta untuk memperkenalkan Indonesia kepada bangsa-bangsa lain di dunia. Tanggal 30 Januari 1971, pada penutupan Rapat Kerja Gubernur, Bupati, dan Walikota seluruh Indonesia di Istana Negara yang juga dihadiri oleh Presiden, Ibu Tien Soeharto dengan didampingi Menteri Dalam Negeri Amir Mahmud untuk pertama kalinya memaparkan maksud dan tujuan pembangunan Miniatur Indonesia “Indonesia Indah” di depan umum. Berbagai saran, tanggapan, dan pemikiran dari berbagai kelompok masyarakat pun muncul, yang sebagian besar mendukung pembangunan proyek tersebut. Pada tanggal 11 Agustus 1971, dengan surat YHK, Ibu Tien Soeharto menugaskan Nusa Consultans untuk membuat rencana induk dan studi kelayakan.Tugas itu selesai dalam waktu 3,5 bulan.
Lokasi pembangunan proyek awalnya berada di daerah Cempaka Putih, di atas tanah seluas + 14 hektar. Namun Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin menyarankan lokasi di daerah sekitar Pondok Gede, Kecamatan Pasar Rebo, dengan luas tanah ± 100 hektar. Selain lebih luas, lokasi itu juga mengikuti perkembangan kota Jakarta di kemudian hari. Ibu Tien Soeharto menerima saran tersebut, karena dengan lahan yang lebih luas memungkinkan proyek miniatur Indonesia menampilkan rumah-rumah adat daerah dan bangunan-bangunan lain dalam ukuran yang sebenarnya. Pada tanggal 30 Juni 1972 pembangunan dimulai tahap demi tahap secara bersinambung. Rancangan bangunan utama berupa peta relief Miniatur Indonesia berikut penyediaan airnya, Tugu Api Pancasila, bangunan Joglo, dan Gedung Pengelolaan disiapkan oleh Nusa Consultants berikut pembuatan jalan dan penyediaan kaveling tiap-tiap bangunan.
Rancangan bangunan lain, seperti bangunan khas tiap daerah, dikerjakan oleh berbagai biro arsitek, sedang Nusa Consultants hanya membantu menjaga keserasian secara keseluruhan. Berkat kegotong-royongan semua potensi nasional:
masyarakat di sekitar lokasi, pemerintah pusat dan daerah, swasta, dan berbagai unsur masyarakat lainnya, dalam kurun waktu tiga tahun pembangunan TMII tahap pertama dinyatakan selesai. Pada tanggal 20 April 1975 Taman Mini “Indonesia Indah” diresmikan pembukaannya oleh Presiden Soeharto.
7.
Museum IPTEK
Peragaan di
PP IPTEK dibuat sangat menyenangkan dan menghibur. Momok mengenai ilmu
pengatahuan dan teknologi yang serius dan membosankan terbantahkan. Pengunjung
dapat mengembangkan motivasi dalam memahami prinsip-prinsip ilmu pengetahuan
dan teknologi dengan mudah dan berkesan melalui 250 alat peraga yang bisa
disentuh, dipegang, dan dimainkan. Peraga disiapkan untuk anak-anak dari Taman
Kanak-kanak (TK) sampai dengan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) dan
disediakan lembar kerja sains yang akan memandu anak didik untuk belajar ilmu
pengetahuan dan teknologi agar lebih terarah dan intensif. Beberapa alat peraga
menantang, misalnya sepeda layang, roket air, try science, generator van de
graft, dan simulator gempa bumi. Kegiatan yang ditawarkan kepada pengunjung
beragam dan disesuaikan dengan sasaran: untuk tingkat Taman Kanak-Kanak,
Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Umum
(SMU), dan keluarga; meliputi sanggar kerja dan demo ilmu pengetahuan dan
teknologi, pelatihan perancangan alat peraga, science fair, pelatihan proses
Ilmu Pengetahuan Alam, pelatihan peduli lingkungan hidup, science camp,
peneropongan bintang, aneka lomba kreatifitas dan kuis, dan lomba perancangan
alat peraga. Di samping itu pengunjung bisa menyaksikan film-film ilmiah yang
diputar di ruang auditorium berkapasitas tempat duduk 130 orang untuk menambah
ilmu pengetahuan yang menghibur dan dapat memahami sains dengan cara yang mudah
dan menyenangkan.Pusat Peragaan IPTEK tidak hanya menyediakan sarana untuk
penduduk Jakarta dan sekitarnya, melainkan juga memiliki program kegiatan
outreach ke mall dan pusat keramaian, desa, sekolah, dan daerah dengan membawa
peralatan peraga yang bersifat portable.
8.
Monumen Pancasila Sakti dan Lubang Buaya
Monumen Pancasila Sakti dibangun atas gagasan Presiden ke-2 Indonesia, Soeharto.
Dibangun di atas tanah seluas 14,6 hektar. Monumen ini dibangun dengan tujuan
mengingat perjuangan para Pahlawan Revolusi yang berjuang mempertahankan
ideologi negara Republik Indonesia, Pancasila dari ancaman ideologi komunis.
Keenam pahlawan revolusi
tersebut adalah:
- Panglima Angkatan Darat Letjen TNI Ahmad Yani,
- Mayjen TNI R. Suprapto
- Mayjen TNI M.T. Haryono
- Mayjen TNI Siswondo Parman
- Brigjen TNI DI Panjaitan
- Brigjen TNI Sutoyo Siswomiharjo
Jenderal TNI A.H. Nasution juga disebut
sebagai salah seorang target namun dia selamat dari upaya pembunuhan tersebut.
Sebaliknya, putrinya Ade Irma Suryani Nasution dan ajudan AH Nasution, Lettu
Pierre Tendean tewas dalam usaha pembunuhan tersebut.Monumen yang terletak di
daerah Lubang Buaya, Cipayung, Jakarta Timur ini, berisikan bermacam-macam hal
dari masa pemberontakan G30S - PKI, seperti pakaian asli para Pahlawan
Revolusi.
Sejarah
Dibangunnya Monumen Pancasila Sakti
Monumen
ini dibangun di atas lahan seluas 9 Hektar, atas prakarsa Presiden ke-2 RI,
Soeharto. Dibangun untuk mengingat perjuangan para Pahlawan Revolusi yang
berjuang mempertahankan ideologi negara Republik Indonesia, Pancasila dari
ancaman ideologi komunis.
Monumen ini
terletak Kelurahan Lubang Buaya, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur. Di sebelah
selatan terdapat markas besar Tentara Nasional Indonesia, Cilangkap, sebelah
utara adalah Bandar Udara Halim Perdanakusuma, sedangkan sebelah timur adalah
Pasar Pondok Gede, dan sebelah barat, Taman Mini Indonesia Indah.
Sebelum menjadi sebuah museum sejarah, tempat ini merupakan
tanah atau kebun kosong yang dijadikan sebagai tempat pembuangan terakhir para
korban Gerakan 30 September 1965 (G30S).
Di kawasan kebun kosong itu terdapat sebuah lubang sumur tua
sedalam 12 meter yang digunakan untuk membuang jenazah para korban G30S. Sumur
tua itu berdiameter 75 Cm.
Kompleks Monumen
Monumen
ini berdiri di atas lahan seluas 9 Hektar dan tediri dari beberapa tempat yang
bersejarah Museum Pengkhianatan PKI (Komunis), Sumur Tua tempat membuang
jenazah 7 Pahlawan Revolusi, Rumah Penyiksaan, Pos Komando, Dapur Umum,
Mobil-Mobil tua peninggalan Pahlawan Revolusi dan Museum Paseban.
Museum
Pengkhianatan PKI (Komunis)
Museum
Pengkhianatan PKI menceritakan sejarah pemberontakan-pemberontakan PKI yang
bertujuan menggantikan dasar negara Pancasila dengan komunis yang bertentangan
dengan Pancasila, sampai pada pemberontakan kedua yang terkenal dengan nama
Gerakan Tiga Puluh September atau G-30-S/PKI, diawal pintu masuk kita akan
disambut dengan beberapa koleksi foto Pemberontakan PKI, Pengangkatan Jenazah 7
Pahlawan revolusi, dan beberapa diorama yang menceritakan tentang Pemberontakan
PKI di berbagai Daerah di Indonesia.
Sumur
Maut
Sumur
Tua ini adalah tempat membuang 7 Pahlawan Revolusi: - Jend. Anumerta Ahmad Yani
- Mayjen. Anumerta Donald Isaaccus Panjaitan - Letjen. Anumerta M.T. Haryono -
Kapten CZI Anumerta Pierre Andreas Tendean - Letjen. Anumerta Siswandono Parman
- Letjen. Anumerta Suprapto - Mayjen. Anumerta Sutoyo Siswomiharjo. Jenazah ke-7 pahlawan itu ditemukan di sebuah sumur tua
yang sekarang dinamai Lubang Buaya , di daerah Lubang Buaya , dekat lapangan
terbang Halim Perdanakusumah, Jakarta. Sedangkan jenazah Brigjen Katamso
Dharmakusumo dan Kol. Sugiyono Mangunwiyoto ditemukan di Desa Kentungan,
Yogyakarta. Selain itu, gugur pula AIP II Brimob Karel Sasuit Tubun dan Ade
Irma Suryani Nasution, putri dari Jend. A.H: Nasution.
Rumah Penyiksaan
Rumah Penyiksaan adalah tempat para
Pahlawan Revolusi disiksa untuk menandatangani surat pernyataan untuk mendukung
komunisme di Indonesia, mereka disiksa seblum akhirnya dibunuh, ditempat ini
ditampilkan diorama penyiksaan 7 pahlawan Revolusi beserta kisah dimulainya
Pemberontakan PKI, dahulu tempat ini merupakan sebuah sekolah rakyat atau
sekarang lebih dikenal SD dan dialih fungsikan oleh PKI sebagai tempat
penyiksaan kejam para Pahlawan Revolusi.
Pos Komando
Tempat ini adalah milik seorang
penduduk RW 02 Lubang Buaya bernama Haji Sueb. Tampat ini dipakai oleh pimpinan
G/30S/PKI yaitu Letkol Untung dalam rangka perencanaan Penculikan terhadap 7
Pahlawan Revolusi, didalamnya masih ada barang-barang asli yang menjadi saksi
bisu kekejaman PKI seperti : 3 buah Petromaks, Mesin Jahit, dan Lemari
Kaca.
Dapur
Umum
Tempat ini sebenarnya sebuah rumah
yang dialihfungsikan oleh PKI sebagai dapur Umum, rumah yang statusnya milik
Ibu Amroh ini dipakai sebagai tempat sarana konsumsi anggota G30S/PKI, oleh
karaena itu Ibu Amroh yang sehari-harinya berjualan Pakaian keliling
meninggalkan rumah dalam keadaan tidak terkunci dan diperintahkan oleh para
anggota PKI untuk meninggalkan rumahnya dalam keadaan terkunci, tetapi saat
kembali ternyata rumahnya sudah dalam keadaan berantakan, hanpir semua benda di
rumah tersebut menghilang.
Museum
Paseban
Museum Paseban yang terletak di
Kompleks Monumen Pahlawan Revolusi ini diresmikan oleh Presiden Soeharto pada
tanggal 1 Oktober 1981 bertepatan dengan Dwi Wndu Hari Kesaktian Pancasila,
didalam ruangan ini terdapat beberapa diorama sebagai berikut:
- Rapat-Rapat Persiapan Pemberontakan (September 1965)
- Latihan sukarelawan di Lubang Buaya (5 Juli-30 September 1965)
- Penculikan Letnan Jenderal TNI Ahmad Yani (1 Oktober 1965)
- Penganiayaan di Lubang Buaya (1 Oktober 1965)
- Pengamanan Lanuma Halim Perdanakusuma (2 Oktober 1965)
- Pengangkatan Jenazah Pahlawan Revolusi (4 Oktober 1965)
- Proses lahirnya Supersemar (11 Maret 1966)
- Pelantikan Jenderal Soeharto sebagai Presiden (12 Maret 1967)
Tindak Lanjut Pelarangan PKI (26 Juni 1982)
Usaha terhadap Pemerintah RI dan
mengganti dasar negara Pancasila telah dua kali dijalankan, yang pertama pada
tahun 1948, dikenal sebagai pemberontakan PKI Muso di Madiun dan yang kedua
ialah pemberontakan G 30 S PKI dalam bulan September 1965. Selain itu tempat
ini juga terdapat Foto ke 7 Pahlawan Revolusi, yang ukuran foto tersebut sudah
diperbesar dari aslinya. Dan adanya Ruang Relik yang merupakan tempat
dipamerkannya barang-barang, terutama pakaian yang mereka kenakan ketika mereka
d culik, di siksa, sampai akhirnya di bunuh, berikut dengan hasil visum dari
dokter. Selain itu terdapat pula Aqualungsebuah alat bantu pernapasan yang
digunakan untuk mengangkat jenazah 7 Pahlawan Revolusi dari dalam sumur tua.
Selain itu
terdapat pula Ruang Teater yang memutar rekaman bersejarah pengangkatan jenazah
Pahlawan Revolusi, Pemakaman ke Taman Makam Pahlawan Kalibata, dan lain-lain,
masa putar rekaman ini kurang lebih 30 menit. Dan terdapat Ruang pameran Foto
yang menyajikan foto-foto pengangkatan Jenazah Pahlawan Revolusi dan
pemakamannya di Taman Makam Pahlawan Kalibata.
9. Monumen Nasional
Monas atau Monumen Nasional merupakan icon kota
Jakarta. Terletak di pusat kota Jakarta, menjadi tempat wisata dan pusat pendidikan yang menarik bagi warga Jakarta dan sekitarnya.
Monas didirikan pada tahun 1959 dan diresmikan dua tahun kemudian pada tahun
1961. Monas selalu ramai dikunjungi wisatawan untuk melihat keindahan kota
Jakarta dari puncak Monas, menambah wawasan sejarah Indonesia di ruang diorama
ataupun menikmati segarnya hutan kota seluas kira-kira 80 hektar di tengah kota
Jakarta. Setiap hari libur, Monas selalu dikunjungi banyak wisatawan. Di sini
Anda bisa menikmati banyak jenis wisata dan bahan pendidikan. Anda bisa menaiki
monumen yang menjulang tinggi hingga ke puncak Monas. Anda juga dapat
berolahraga bersama teman dan keluarga. Anda juga bisa menikmati taman yang
indah dengan berbagai pepohonan yang rimbun dan asri. Atau Anda bisa menikmati
hiburan air mancur yang menarik.
Sejarah Monas
Monas
mulai dibangun pada bulan Agustus 1959. Keseluruhan bangunan Monas dirancang
oleh para arsitek Indonesia yaitu Soedarsono, Frederich Silaban dan Ir.
Rooseno. Pada tanggal 17 Agustus 1961, Monas diresmikan oleh Presiden Soekarno.
Dan mulai dibuka untuk umum sejak tanggal 12 Juli 1975. Sedangkan wilayah taman
hutan kota di sekitar Monas dahulu dikenal dengan nama Lapangan Gambir.
Kemudian sempat berubah nama beberapa kali menjadi Lapangan Ikada, Lapangan
Merdeka, Lapangan Monas dan kemudian menjadi Taman Monas.
Ukuran
dan Isi Monas
Monas
dibangun setinggi 132 meter dan berbentuk lingga yoni. Seluruh bangunan ini dilapisi
oleh marmer.
- Lidah Api
Di bagian puncak terdapat cawan yang
di atasnya terdapat lidah api dari perunggu yang tingginya 17 meter dan
diameter 6 meter dengan berat 14,5 ton. Lidah api ini dilapisi emas seberat 45
kg. Lidah api Monas terdiri atas 77 bagian yang disatukan.
- Pelataran Puncak
Pelataran puncak luasnya 11x11 m.
Untuk mencapai pelataran puncak, pengunjung bisa menggunakan lift dengan lama
perjalanan sekitar 3 menit. Di sekeliling lift terdapat tangga darurat. Dari
pelataran puncak Monas, pengunjung bisa melihat gedung-gedung pencakar langit
di kota Jakarta. Bahkan jika udara cerah, pengunjung dapat melihat Gunung Salak
di Jawa Barat maupun Laut Jawa dengan Kepulauan Seribu.
- Pelataran Bawah
Pelataran bawah luasnya 45x45 m.
Tinggi dari dasar Monas ke pelataran bawah yaitu 17 meter. Di bagian ini
pengunjung dapat melihat Taman Monas yang merupakan hutan kota yang indah.
- Museum Sejarah Perjuangan Nasional
Di bagian bawah Monas terdapat
sebuah ruangan yang luas yaitu Museum Nasional. Tingginya yaitu 8 meter. Museum
ini menampilkan sejarah perjuangan Bangsa Indonesia. Luas dari museum ini
adalah 80x80 m. Pada keempat sisi museum terdapat 12 diorama (jendela peragaan)
yang menampilkan sejarah Indonesia dari jaman kerajaan-kerajaan nenek moyang Bangsa
Indonesia hingga G30S PKI.
Taman Monas
Kita
juga dapat menghilangkan rasa jenuh dengan menikmati Taman Monas, yaitu sebuah hutan kota yang dirancang dengan taman
yang indah. Di taman ini dapat bermain bersama kawanan rusa yang sengaja
didatangkan dari Istana Bogor untuk meramaikan
taman ini. Selain itu, juga dapat berolahraga di taman ini bersama teman maupun
keluarga. Taman Monas juga dilengkapi dengan kolam air mancur menari.
Pertunjukan air mancur menari ini sangat menarik untuk ditonton pada malam hari.
Air mancur akan bergerak dengan liukan yang indah sesuai alunan lagu yang
dimainkan. Selain itu ada juga pertunjukkan laser berwarna-warni pada air
mancur ini.
Bagi
yang ingin menjaga kesehatan, selain
berolahraga di Taman Monas, pun dapat melakukan pijat refleksi secara gratis. Di taman ini
disediakan batu-batuan yang cukup tajam untuk pijak sambil dipijat refleksi. Di
taman ini juga disediakan beberapa lapangan futsal dan basket yang bisa
digunakan siapapun. Jika lelah berjalan kaki di taman seluas 80 hektar ini,
dapat menggunakan kereta wisata. Taman ini bebas dikunjungi siapa saja dan
terbuka secara gratis untuk umum.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
2. Al-Habib Ahmad bin Abdullah bin
Thalib Alatas dilahirkan di kota Hajeriem, Hadramaut, pada tahun 1255 H
3. Museum Geologi berlokasi di jantung
kota Bandung, tepatnya di Jalan Diponegoro Nomor 57, dekat Kebun Binatang
Bandung
4. Trans
Studio di Bandung sebenarnya adalah satu dari tempat wisata Indoor theme
Park yang ada di Indonesia
5. Cibaduyut terkenal
kerajinan sepatunya adalah sebuah daerah di sekitar kota Bandung bagian
selatan.
6. Taman Mini
Indonesia Indah (TMII)
merupakan suatu kawasan taman wisata bertema budaya Indonesia di Jakarta Timur
7. Peragaan di PP
IPTEK dibuat sangat menyenangkan dan menghibur
8. Monumen Pancasila Sakti dibangun atas gagasan Presiden ke-2 Indonesia, Soeharto.
9. Monas merupakan icon kota Jakarta,
didirikan pada tahun 1959 dan diresmikan dua tahun kemudian pada tahun 1961
B.
SARAN
1. Sebagai
pengunjung yang baik kita harus memperhatikan dan melaksanakan tata tertib.
2. Jangan
mencoret-coret fasilitas yang ada.
3. Buanglah
sampah pada tempatnya.
4. Sebagai
pelajar yang baik kita harus menjaga ketertiban dan kesopanan.
DAFTAR PUSTAKA
Best online casino site ᐈ Play for real money - Lucky Club
BalasHapusPlay Slots at Lucky Club! Play for 카지노사이트luckclub real money on our exciting online slots games, including Blackjack, Roulette, Baccarat, Roulette and Video