LAPORAN ANALISIS
KEGIATAN PENGEMBANGAN
KEMAMPUAN MORAL DAN NILAI-NILAI
AGAMA ANAK USIA DINI
Pada :
1.
KELOMPOK BERMAIN AISYIYAH
2.
TAMAN KANAK-KANAK ISLAM AISYIYAH GENTING 02
3.
TPA ASY SYAFI’I
Oleh
:
UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJJ SEMARANG
2016
LEMBAR PENGESAHAN
JUDUL
|
:
|
PERKEMBANGAN NILAI-NILAI MORAL DAN AGAMA ANAK DI KELOMPOK BERMAIN AISYIYAH GENTING
|
NAMA MAHASISWA
|
:
|
|
NIM
|
:
|
|
PROGRAM
|
:
|
S1 PG PAUD
|
TEMPAT PENELITIAN
|
:
|
KELOMPOK BERMAIN AISYIYAH
KECAMATAN JAMBU KAB. SEMARANG
|
WAKTU PENELITIAN
|
:
|
30 MARET 2016
|
Genting, 31 Maret 2016
Kepala KB Aisyiyah
|
Mahasiswa
|
Mengetahui,
Supervisor
LEMBAR PENGESAHAN
JUDUL
|
:
|
PERKEMBANGAN NILAI-NILAI MORAL DAN AGAMA ANAK DI TAMAN KANAK-KANAK
ISLAM AISYIYAH GENTING 02
|
NAMA MAHASISWA
|
:
|
|
NIM
|
:
|
|
PROGRAM
|
:
|
S1 PG PAUD
|
TEMPAT PENELITIAN
|
:
|
TK ISLAM AISYIYAH GENTING 02
|
WAKTU PENELITIAN
|
:
|
23 MARET 2016
|
Genting, 24 Maret 2016
Kepala
Tk Islam Aisyiyah Genting 02
|
Mahasiswa
|
Mengetahui,
Supervisor
LEMBAR PENGESAHAN
JUDUL
|
:
|
ANALISIS KEGIATAN
PENGEMBANGAN MORAL DAN
NILAI -
NILAI AGAMA MELALUI BELAJAR SAMBIL BERMAIN DI TPA ASY SYAFI’I
|
NAMA MAHASISWA
|
:
|
|
NIM
|
:
|
|
PROGRAM
|
:
|
S1 PG PAUD
|
TEMPAT PENELITIAN
|
:
|
TPA ASY SYAFI’I
KECAMATAN JAMBU KAB. SEMARANG
|
WAKTU PENELITIAN
|
:
|
21 MARET 2016
|
Genting, 22 Maret 2016
Kepala TPA ASY SYAFI’I
|
Mahasiswa
|
Mengetahui,
Supervisor
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr Wb
Dengan
mengucapkan rasa syukur kehadirat Allah SWT pada kesempatan ini saya dapat
menyelesaikan laporan analisis kegiatan pengembangan anak usia dini yang
berjudul “ PENGEMBANGAN NILAI-NILAI MORAL DAN AGAMA DI KELOMPOK BERMAIN AISYIYAH, TAMAN KANAK-KANAK ISLAM AISYIYAH GENTING 02, TPA
ASY SYAFI’I
”.
Laporan
penelitian ini disusun dalam rangka memperoleh nilai mata kuliah Analisis
Kegiatan Pengembangan Kemampuan Pendidikan Anak Usia Dini yang merupakan mata
kuliah bagi mahasiswa Fakultas keguruan ilmu pendidikan universitas terbuka
UPBJJ Semarang. penelitian ini bertujuan untuk menambah pengetahuan dan sebagai
bekal pengalaman calon pendidik anak usia dini.
Saya
menyadari tanpa bantuan dari berbagai pihak laporan ini tidak mungkin dapat
terwujud. Untuk itu saya mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada
:
1.
Kepala KB AISYIYAH, TK AISYIYAH GENTING 02, TPA ASY SYAFI’I dan
rekan-rekan guru.
2.
Teman sejawat yang telah membantu
hingga selesainya laporan analisis ini.
3.
Rekan-rekan seperjuangan Pokjar
Bandungan.
4.
Semua pihak yang tidak dapat kami
sebutkan.
Laporan ini tentunya sangat jauh
dari sempurna, karena itu dengan segala kerendahan hati saya mengharapkan
kritik dan saran dari semua pihak, agar laporan ini menjadi karya yang berguna
dan bermanfaat bagi kita semua. amiin.
Tidak lupa saya sampaikan
penghargaan yang setinggi-tingginya kepada mereka yang telah mendukung dan
membantu menyelesaikan laporan ini.
Akhir kata,
Wassalamu’alaikum Wr Wb
Genting, 31 Maret 2016
DAFTAR ISI
A. Tabulasi Data10
B. Analisis Data12
A. Kesimpulan14
B. Saran14
A. Subyek Penelitian38
B. Metode Penelitian38
C. Instrumen Penelitian38
A. Tabulasi Data39
B. Analisis Data41
A. Kesimpulan43
B. Saran43
A.
Taman
Penitipan Anak56
A. Subyek Penelitian60
B. Metode Penelitian60
C. Instrumen Penelitian60
A. Tabulasi Data61
B. Analisis Data63
A. Kesimpulan65
B. Saran65
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kelompok Bermain
Aisyiyah merupakan salah satu kelompok bermain yang ada diwilayah Desa Genting
kecamatan Jambu Kabupaten semarang atas prakarsa tokoh masyarakat di bawah
naungan yayasan Bhakti Muslim yang berdiri tanggal 15 Juli 2003 dengan usia
didik yang berada pada rentan usia 2-4 tahun yang berasal dari wilayah Genting
dan sekitarnya.
Terselenggaranya
kelompok bermain aisyiyah sesuai dengan undan-undang Nomor 20 Tahun 2003
tentang sistem pendidikan Nasional yaitu pasal 28 ayat 4. Yang menjelaskan bahwa
pendidikan anak usia dini pada jalur nonformal berbentuk kelompok bermain (KB),
taman penitipan anak (TPA) atau bentuk lain yang sederajat. Sebagai bentuk
lembaga nonformal kelompok bermain harus mendapatkan sistem evaluasi, baik
terhadap program, proses, maupun hasil perkembangan peserta didik.
Anak merupakan aset
negara. Pada pundak mereka memikul tanggung jawab dan kelangsungan kehidupan
negara dan bangsa. Jika sejak usia dini anak dibekali dengan pendidikan dan
nilai-nilai yang baik maka kelak anak akan mampu mengenali potensi-potensi yang
ada pada dirinya sehingga mereka dapat mengembangkan potensi tersebut dan
menyumbangkan potensi yang ada pada dirinya untuk kemajuan bangsa dan negara
ini.
Salah satu upaya untuk
hal tersebut adalah dengan mempersiapkan sunber daya manusia yang handal yang
harus sudah dipersiapkan jauh-jauh hari yaitu dengan memberikan perhatian yang
besar pada pendidikan sejak usia dini.
Dikelompok bermain
Aisyiyah diharapkan anak dapat belajar memanfaatkan fisiknya, belajar
bersosialisasi, berkomunikasi dan belajar berperilaku sesuai norma yang
berlaku. Karena itu permbelajaran pada anak usia
kelompok bermain dikelompok bermain aisyiyah mengutamakan belajar
sambil bermain dan bermain sambil belajar. Semua anak di lembaga kelompok
bermain harus mendapatkan fasilitas secara utuh agar dapat mengembangkan
berbagai kecerdasan yang dimilikinya atau multiple intelegence. Kecerdasan
majemuk anak usia dini meliputi kecerdasan linguistik, logika matematika, fisik
motorik atau kinestetik, visual spasial, intrapersonal, naturalis dan musikal.
Setiap anak berhak memperoleh pendididkan dan pengajaran dalam rangka
pengembangan pribadinya dan tingkat kecerdasan sesuai minat dan bakatnya.
Untuk di negara kita
sangatlah penting ditambah dengan kecerdasan spiritual yaitu kemampuan mengenai
mencintai ciptaan Tuhan, yang dapat di rangsang melalui penanaman nilai-nilai
moral dan agama. Memudahkan anak mampu memahami hal yang benar dan hal yang
salah. Membangun kapasitas kecerdasan spiritual akan mempengaruhi setiap aspek
kehidupan anak saat ini dan juga kualitas hubungan anak di masa depan.
Sifat-sifat yang tertanam melalui kecerdasan spiritual akan abadi selamanya dan
akan berpengaruh penting setelah anak beranjak dewasa. Landasan kecerdasan
spiritual yang diberikan kepada anak usia dini akan membentuk reputasi sebagai
manusia di masa datang.
Kelompok bermain
Aisyiyah diselenggarakan dengan mengakomodasikan semua aspek perkembangan dan
pertumbuhan anak dalam suasana yang menyenangkan. Ragam metode, media dan
kekegiatan belajar dalam mewujudkan hal tersebut disajikan berbagai variasi
agar tidak membosankan. Salah satu program atau kegiatan kelompok bermain
aisyiyah adalah mengutamakan pendidikan akhlak dan perilaku sesuai dengan
nilai-nilai moral dan agama.
Perlu diperhatikan
bahwa kemampuan yang diperoleh akan sangat tergantung dari kemampuan dan
kreatifitas guru untuk mengembangkan kegiatan dengan kelengkapan alat-alat
pendukung yang diperlukan. Sebagaimana pengembangan yang dilakukan di kelompok
bermain aisyiyah yaitu untuk mengambangkan kemampuan moral dan nilai-nilai
agama, dilaksanakanlah praktek solat juga hafalan do’a harian (pembiasaan yang
di ulang-ulang).
Selanjutnya hal
tersebut akan menjadi bahan analisis saya dalam rangka memenuhi tugas mata
kuliah Analisis kegiatan Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini.
B. FOKUS PENELITIAN
Setelah melakukan
observasi di kelompok bermain Aisyiyah maka diputuskan untuk berfokus pada
penelitian kegiatan pengembangan nilai-nilai agama dan moral melalui praktek
wudhu, praktek solat dan pembiasaan dalam kegiatan sehari-hari.kegiatan ini
dipilih karena cukup menarik dan unik untuk dilakukan penelitian di kelompok
bermain.
C. TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan mengumpulkan data mengenai:
1.
Alasan kelompok bermain Aisyiyah
melaksanakan kegiatan praktek wudhu, sholat dan do’a harian (pembiasaan yang di
ulang-ulang).
2.
Tujuan pendidik melaksakan
kegiatan yaitu tersebut menanamkan kesadaran, membentuk sifat dan peri;laku
sesuai dengan nilai-nilai agama dan moraln sejak usia dini.
3.
Hal-hal yang mendukung
terlaksananya kegiatan tersebut.
D. MANFAAT PENELITIAN
1.
Memberi masukan terhadap kegiatan
pengembangan di kelompok bermain Aisyiyah.
2.
Menganalisis hasil observasi di
kelompok bermain Aisyiyah.
3.
Mengembangkan kemampuan mahasiswa
dalam menganalisis sesuatu kegiatan di lembaga PAUD
4.
Sebagai referensi dalam kegiatan
pengembangan dan tempat peneliti mengajar.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. PENGERTIAN KELOMPOK BERMAIN
Kelompok bermain
adalah salah satu bentuk PAUD pada jalur pendidikan nonformal (PAUD non formal)
yang menyelenggarakan program pendidikan sekaligus program kesejahteraaan bagi
anak usia dua tahun sampai dengan usia
enam tahun (dengan prioritas anak usia dua tahun sampai usia empat tahun). (UU
no. 20 tahun 2003 pasal 28 ayat 4) / Modul pengembangan anak usia dini, 2012,
2. 43) dan apabila anak usia 5 sampai dengan 6 tahun yang tidak dapat
kesempatan masuk di taman kanak-kanak maka kelompok bermain berfungsi membantu
untuk meletakkan dasar-dasar ke arah perkembangan sikap. Pengetahuan dan
keterampilan yang diperlukan bagi anak usia dini dalam menyesuaikan diri dengan
lingkungannya dan untuk pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya, sehingga anak
siap memasuki pendidikan dasar.
B. PELAKSANAAN KEGIATAN
PENGEMBANGAN DI KELOMPOK BERMAIN
Pelaksanaan kegiatan
kelompok bermain mengacu pada program kegiatan kelompok bermain yaitu merupakan
seperangkat kegiatan belajar yang direncanakan untuk menyiapkan dan meletakkan
dasar-dasar bagi perkembangan anak didiknya. Semua kegiatan yang dilaksanakan
di kelompok bermain bertujuan membantu mengembangkan berbagai potensi anak
meliputi moral dan nilai-nilai agama, sosial emosioanal, kognitif, bahasa,
fisik motorik, kemandirian dan seni agar siap memasuki pendidikan dasar.
Prinsip holistik dan
integratif menjadi layanan dasar di lembaga kelompok bermain. Tahapan
perkembangan di usia dini menjadi fondasi kuat bagi tahapan selanjutnya. Selain
itu pembiasaan yang terbangun pada usia dini/ kelompok bermain berpengaruh pada
perilaku dan kepribadian di masa dewasanya kelak. Pelaksanaan kegiatan
pengembangan di kelompok bermain memiliki peran strategi untuk mengenalkan
perilaku hidup sesuai dengan moral dan nilai-nilai agama. Dalam pelaksanaan pengembangan
kegiatan pengembangan di kelompok bermain metode yang digunakan bervariasi
antara lain, bermain sambil belajar, (menyanyi, menari) praktek langsung,
pemberian tugas, pembiasaan yang diulang-ulang dan masih banyak yang lainya.
C. ESENSI PENGEMBANGAN NILAI-NILAI
ANAK USIA KELOMPOK BERMAIN
Nilai-nilai moral dan
agama sangat perlu ditanamkan sejak usia dini, karena agama merupakan aturan
dan wahyu Tuhan yang diturunkan untuk mengatur hidup manusia agar menjadi
teratur, damai, sejahtera, bermartabat, punya tujuan bahagia di Dunia dan di
Akhirat. Ajaran di dalam agama merupakan seperangkat norma yang akan
menghantarkan manusia menuju peradaban masyarakat yang madani, sehingga
eksistensi agama merupakan kebutuhan primer bagi seluruh umat manusia.
Fitrah ilahi yang
dibawa anak sejak di dalam rahim memerlukan pemupukan yang berkesinambungan.
Benih yang unggul bila tidak disertai pemeliharaan yang intensif besar
kemungkinan menjadi punah.
Pada kelompok bermain
merupakan wahana yang tepat untuk menumbuhkan jiwa keagamaan agar anak
berperilaku mulia, taat aturan, terbiasa dan peduli terhadap nilai-nilai yang
ditanamkan melalui agama ke dalam jiwa anak.
Berikut ini merupakan
3 landasan esensial untuk pendidikan nilai-nilai agama bagi anak uisa kelompok
bermain. (Modul metode pengembangan moral dan nilai-nilai agama, 2008, 7.3)
1.
Landasan Filosofis
Manusia dilahirkan sebagai makhluk sosial,
artinya manusia tidak bisa hidup sendiri. Dia membutuhkan bantuan orang lain.
Manusia bukan makhluk sempurna. Kesempurnaan hanya milik Allah semata. Karena
Allah maha pencipta, maha segalanya. Dia pemilik alam semesta dan yang berhak
menentukan aturan hidup bagi semua makhluk ciptaanya. Aturan Allah mengandung
nilai-nilai kebenaran yang seseungguhnya. Aturan hidup yang diciptakan Allah
memiliki tujuan agar ketika manusia menjalani kehidupan di Dunia tidak semaunya
sendiri, tidak semena-mena, tidak salah dalam bertingkah, tidak keliru dalam
melangkah dalam menetukan apa yang diinginkannya.
Pendidikan
moral dan nilai-nilai agama sangat penting diberikan sejak usia dini sebagai
fondasi yang kokoh untuk meletakkan dasar
terbentuknya perilaku dan akhlak yang mulia yang akan terpatri secara dalam
dijiwanya yang akan berpengaruh pada perilaku dan kepribadian di masa datang dalam menjalani jenjang pendidikan
selanjutnya.
2.
Landasan Yuridis
a.
Undang-undang sisdiknas no 20 tahun
2003 bab 2 pasal 3. Yang menjelaskan bahwa pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
mengembangkan potensi anak agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan yang maha Esa, berakhlak mulia, sehat berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga negara yang bertanggung jawab. (Sisdiknas, 2003: 6)
Karena itu
pendidikan nilai-nilai agama berfungsi mempersiapkan anak menjadi anggota
masyarakat yang memahami dan mengamalkan nilai-nilai ajaran agamanya.
(Sisdiknas, 2003: 17)
b.
Undang-undang dasar 1945, didalam
pembukaan alinia 3 dan 4 dan pada pasal 29 ayat 1 dan 2 menjelaskan betapa
pentingnyakehidupan berbangsa dan bernegara yang di dasari nilai-nilai
keagamaan. Juga pasal 31 ayat 3 mengamanatkan agar pemerintah mengusahakan dan
menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasioanl yang meningkatkan keimanan dan
ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Serta akhlak mulia dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.
3.
Landasan Sosiologis
Sila
pertama pada pancasila dengan tegas mencantumkan keyakinan bangsa akan
keberadaan Tuhan Yang Maha Esa. Walaupun bangsa ini memiliki keanekaragaman
dalam berbagai aspek kehidupan, tapi sila tersebut mengandung makna bahwa
bangsa ini sangat mengutamakan dan menjunjung tinggi nilai-nilai moral dan
agama yang menjadi motivasi spiritual bagi bangsa dalam rangka melaksankan
sila-sila berikutnya dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara.
Kelompok
bermain juga dipandang sebagai komunitas masyarakat yang memerlukan pembinaan
secara optimal. Unsur-unsur yang ada di dalamnya adalah calon manusia yang
sangat berpotensi untuk dapat melanjutkan bangsa ini. Apabila mereka
mendapatkan pendidikan nilai-nilai agama yang tepat maka bukan tidak mustahi
itu akan menjadi fondasi spiritual yang kuat bagi perkembangan pendidikan
mereka selanjutnya.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. SUBYEK PENELITIAN
Pada kegiatan penelitian ini, subyek penelitiannya adalah anak,
pendidik dan pengelola kelompok bermain aisyiyah Desa Genting Kecamatan Jambu
Kabupaten Semarang
B.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode interpratasi yaitu
menginterpretasikan data mengenai fenomena/ gejala yang diteliti di lapangan.
C.
INSTRUMEN PENELITIAN
Instrumen kegiatan
yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1.
Observasi yaitu untuk melihat
venomena yang unik untuk dijadikan fokus penelitian yaitu pembiasaan yang
diulang-ulang (praktek wudhu, sholat dan do’a harian).
2.
Wawancara yaitu menggali informasi
lebih mendalam mengenai fokus penelitian.
3.
Dokumentasi yaitu mengumpulkan
bukti-bukti dan penjelasan yang lebih luas mengenai fokus penelitian.
BAB IV
ANALISIS DATA
A. TABULASI DATA
Untuk memudahkan
analisis data, maka data hasil
penelitian dibuat tabulasi data sebagai beriukut.
OBSERVASI
|
WAWANCARA
DENGAN GURU
|
WAWANCARA
DENGAN KEPALA KB
|
DOKUMENTASI
|
Anak melaksankan praktek wudhu sebelum melaksankan solat. Melaksankan
wudhu secara kelompok (4orang) dibawah bimbinghan guru.
|
Kegiatan ini dilaksanakan setiap hari dari hari senin sampai hari
sabtu, sebelum kegiatan pembelajaran didalam kelas berlangsung.
Anak juga berlatih motorik kasarnya melalui berjalan, kognitif
melalui menghitung langkah bahasa melalui lafal-lafal kalimat toyyibah
|
Program ini adalah program unggulan yang dilaksanakan dengan tujuan
menanamkan kesadaran mencintai agamanya sejak dini.
|
Kegiatan dicatat dalam catatan kegiatan anak untuk kemudian
dilaporkan pada buku laporan anak sesuai perkembanganya yang nantinya
dilaporkan kepada orang tua.
|
Kegiatan wudhu diawali dengan membaca niat wudhu secara bersam-sama
|
Guru sudah menyiapkan tempat wudhu, mengarahkan anak untuk sabar
menanti giliran dengan berbaris rapi. Sebelum wudhu di bimbing membaca niat
wudhu.
|
Kegiatan praktek wudhu yang dilakukan oleh pendidik KB Aisyiyah
sebagai salah satu usaha pembiasaan untuk mengenalkan kegiatan sebelum
melakukan solat
|
Dilakukan pemotretan proses dari membaca niat wudhu sampai praktek
wudhu.
|
Anak melaksanakan sholat secara bersama-sama di bawah bimbingan guru.
|
Guru membimbing tata cara sholat beserta bacaanya. Dittirukan anak
secara bersama-sama.
|
Praktek sholat merupakan kegiatan yang bertujuan agar anak mengetahui
tata cara beribadah menurut agamanya.
|
Dilakukan pemotretan saat praktek sholat bersama
|
Kegiatan praktek wudhu dan sholat dilaksanakan dengan antusias anak
kelompok bermain aisyiyah berjalan menuju masjid dari luar sekolah setiap
melakukan kegiatan ini dan setelah selesai kembali ke sekolah lagi untuk
melaksanakan kegiatan pembelajaran di dalam kelas.
|
Guru dengan antusias membimbing anak secara kelompok dan bersama-sama
anak kelompok bermain Aisyiyah memulai kegiatan dengan berjalan sambil
melafalkan kalimah toyibah sambil jalan ke masjid dan setelah selesai
kegiatan pulang ke sekolah sambil berjalan lagi menghitung langkah dengan
semangat
|
Melalui kegiatan tersebut kami dapat mengembangkan beberapa
kecerdasan yaitu kecerdasan lingusitik, matematis logis, interpersonal,
intrapersonal, visual spasial dan naturalis yang dikenal dengan teori
multiple intelegence
|
|
Di dalam kelas anak di bimbing menghafal do’a-do’a harian dari
sebelum masuk kelas, doa sebelum belajar, doa sebelum makan, doa naik
kendaraan, doa selesai belajar dan lain-lainya.
|
Guru membimbing anak untuk membaca doa sebelum dan sesudah melakukan
berbagai macam kegiatan.
|
Dilakukan setiap hari, diulang agar anak terbiasa melakukan dan
merupakan pembiasaan dalam kehidupan sehari-hari baik di sekolah atau di
rumah.
|
|
B. ANALISIS DATA
Dari data tersebut
dapat di simpulkan bahwa kegiatan praktek wudhu, solat dan pembiasaan di
kelompok bermain Aisyiyah bertujuan mengembangkan potensi dasar pengembangan
moral dan nilai-nilai agama untuk mengenalkan
kesadaran beragama sejak dini.
Melalui
kegiatan tersebut, kelompok bermain Aisyiyah mengembangkan beberapa kecerdasan
sesuai dengan teori multiple intelegence yang meliputi kecerdasan:
1.
Linguistik : Anak mengenal beberapa kalimat
Thoyibah
2.
Matematis
Logis : Anak mengenal jumlah langkah
dari masjid ke sekolah.
3.
Kinestik : Anak mampu berjalan ke
masjid mengikuti prosesi wudhu dan sholat bersama.
4.
Spasial
visual : Anak berada pada posisi
tempat melaksanakan prosesi wudhu dan sholat bersama.
5.
Interpersonal : Latihan bekerjasama, saling
menghargai saat melanksankan wudhu dan sholat
6.
Intrapersonal : Anak berlatih disiplin, sabar
menanti giliran wudhu
7.
Naturalis : Anak mengenal lingkungan sekitar masjid di luar
sekolah.
Kegiatan praktek
wudhu, sholat dan pembiasaan harian dari kelompok bermain Aisyiyah sebagai
salah satu usaha meletakkan dasar-dasar nilai agama untuk membantu anak belajar
melaksanakan ibadah secara sederhana. Melalui praktek dan pembiasaan diharapkan
akan menumbuhkan jiwa keagamaan anak agar mereka menjadi orang yang taat,
berperilaku baik, terbiasa serta peduli pada aturan agama yang diajarakan
kepadanya.
Tentu saja kegiatan
ini tidak lepas dari peran serta orangtua yang harus ikut membimbing di rumah,
memperhatikan proses kegiatan yang perlu disesuaikan dengan perkembangan dan
kebutuhan anak usia bermain.
Baik secara umum
maupun khusus, kelompok bermain Aisyiyah telah menyajikan kegiatan yang baik
dan terarah. Rangkain kegiatan tersebut telah direncanakan dan di susun secara
matang dan sejalan dengan teori-teori dalam bidang pengembangan moral dan
nilai-nilai agama sehingga dapat mencapai tujuan yang diharapkan yaitu
menyiapkan generasi yang cerdas, ceria, berakhlak dan berbudi pekerti yang
mulia.
BAB
V
KESIMPULAN
DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Dari tabulasi dan analisis data dapat di simpulkan :
Kelompok Bermain
Aisyiyah telah mempunyai program pengembangan yang meletakkan dasar-dasar kuat
untuk menanamkan nilai-nilai moral dan agama kepada anak sejak usia dini.
Melalui kegiatan praktek
wudhu, sholat dan pembiasaan do’a harian adalah merupakan kegiatan yang sangat
strategis untuk menumbuhkan jiwa keagamaan kepada anak agar menjadi orang taat,
berperilaku baik, peduli terhadap nilai-nilai agama yang diajarkan kepadanya.
B. SARAN-SARAN
Program pengembangan
nilai-nilai agama di kelompok bermain Aisyiyah perlu dikembangkan berupa
kegiatan lain misalnyamengikuti pelatihan manasik haji, anak diikutsertakan
pada peringatan hari besar agama, anak diajak meliahat dan mengikuti kegiatan
keagamaan di lingkunganya.
Dalam observasi pada
proses kegiatan dan hasil yang sudah di capai hendaknya dipertahankan dan
ditingkatkan. Agar menjadi dokumentasi yang dapat dipertanggungjawabkan sebagai
hasil penilaian dan evaluasi, maka hendaknya memakai lembar observasi yang
lebih memadai.
Bekal pengetahuan dan
pengalaman pengelola dan pendidik di kelompok bermain Aisyiyah hendaknya terus
ditingkatkan hingga hasil yang di capai menjadi optimal.
DAFTAR PUSTAKA
Aisyah,
Siti. 2007. Perkembangan dan Konsep Dasar Pengembangan Anak Usia Dini. Jakarta: Universitas
Terbuka.
Asnawati,
Luluk. 2008. Pengelolaan Kegiatan Pengembangan Anak Usia Dini. Jakarta: Universitas Terbuka.
Depdiknas,
2002. Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Balibang
Depdiknas,
2009. Pedoman Teknis Penyelenggaraan Kelompok Bermain. Jakarta: Pendidikan Nonformal dan Informal
Gunarti,
Winda. 2008. Metode Pengembangan Perilaku dan Kemampuan Dasar Anak Usia Dini. Jakarta: Universitas
Terbuka.
Wijaya
D, Winarni. 2008. Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Universitas Terbuka.
Otib,
Satibi Hidayat. 2008. Metode Pengembangan Moral dan Nilai-Nilai Agama. Jakarta: Universitas Terbuka.
Lampiran
I
PROFIL KB AISYIYAH
1.
Jenis Layanan :
Kelompok Bermain
2.
Nama lembaga : AISYIYAH
3.
Nomor ijin operasional :
421. 8 / 43179
4.
Status : Swasta
5.
Penyelenggara :
Yayasan Bhakti Muslim
6.
Berdiri Tahun : 15
Juli 2003
7.
Alamat Sekolah : Jln.
Duiran No 110 Desa Genting
8.
Kecamatan : Jambu
9.
Kabupaten :
Semarang
10.
Provinsi : Jawa Tengah
11.
Telp :
087836566791
12.
Kode Pos :
50663
13.
Pendidik : 2 orang
14.
Anak didik : 30 orang
Lampiran
II
KELOMPOK BERMAIN
AISYIYAH
Alamat:
Jln. Durian No 110 Desa Genting, Kecamatan Jambu, 50663
Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah
I.
Visi : Terwujudnya anak yang cerdas, sehat, ceria, dan
berakhlak mulia serta
memiliki kesiapan baik fisik maupun mental dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
II.
Misi : * Mengembangkan kemampuan dasar
melalui kegiatan yang terencana
baik di dalam maupun di luar kelas dengan tahap perkembangan anak
* Menerapkan
perilaku hidup bersih dan sehat
* Menanamkan konsep
belajar melalui bermain
* Menanamkan
nilai-nilai keimanan pada anak yang berakhlakul karimah, mencintai Allah dan menjadikan
Rosulallah sebagai tauladan.
III.
DATA PENDIDIK
NO
|
Nama
|
Tempat, Tanggal Lahir
|
Jabatan
|
Pendidik
|
1.
2.
|
Gusnawati
Rolis Prastiyawan
|
Kab. Pati 17 Agustus 1988
Kab. Semarang 11 Desember 1989
|
Guru
Guru
|
SLTA (Kuliah Semester 7 SI PG PAUD UT)
SLTA
|
Lampiran III
Data Peserta
Didik PAUD Aisyiyah Genting
Tahun
2015-2016
No
|
Nama
|
Tempat Tanggal Lahir
|
Ibu Kandung
|
Pekerjaan
|
1
|
Andhara Kirana Mahestri
|
Kab. Smrg 24/04/2013
|
Puji Nuryanti
|
Polri
|
2
|
Anjas Chirul Lathif
|
Kab. Smrg 29/03/2012
|
Sri Bekti
|
Wiraswasta
|
3
|
Lutfi Aditya Nugraha
|
Kab. Smrg 29/09/2012
|
Ika Nuryani
|
Petani
|
4
|
Naura Najwa Syakira Mauna
|
Kab. Smrg 13/12/2012
|
Sri Sundarsih
|
Wiraswasta
|
5
|
Virsya Citra Asamara
|
Kab. Smrg 24/01/2012
|
Prihanti
|
Petani
|
6
|
Utiya Zuni Kholmatul Hidayah
|
Kab. Smrg 19/06/2013
|
Nur Yanti
|
Buruh
|
7
|
Ananda Dion Prasetiyo
|
Kab. Smrg 09/09/2013
|
Rondiyah
|
Wiraswasta
|
8
|
Azzidane Anugerah Winata
|
Kab. Smrg 26/06/2013
|
Anita
|
Wiraswasta
|
9
|
Junior Candra Listyawan
|
Kab. Smrg 07/06/2011
|
Satiah
|
Wiraswasta
|
10
|
Abdurrazzaq Faisyalis Putra
|
Kab. Smrg 27/09/2011
|
Siti Istikah Sari
|
Petani
|
11
|
Syifa Cahyaningrum
|
Kab. Smrg 30/10/2011
|
Suntiyah
|
Buruh
|
12
|
Yusuf Alfath Annas
|
Kab. Smrg 19/09/2011
|
Atik Noviyanti
|
Wiraswasta
|
13
|
Adha Putra Aryanto
|
Kab. Smrg 17/11/2013
|
Anik Puji Astuti
|
Wiraswasta
|
14
|
Anggun Zaskia Ludiayana
|
Kab. Smrg 20/04/2013
|
Ismiyatun
|
Petani
|
15
|
Nizar Khoirul Adhim
|
Kab. Smrg 08/03/2012
|
Erma Windu Susanti
|
PNS
|
16
|
Afnan Eka Putra Pribumi
|
Kab. Smrg 20/10/2013
|
Wahyu Wulandari
|
Karyawan Swasta
|
17
|
Kamila Setiowati
|
Kab. Smrg 19/05/2013
|
Rohayati
|
Karyawan Swasta
|
18
|
Muhammad Ilham Almahesa
|
Kab. Smrg 16/11/2013
|
Erika Nur Halimah
|
Buruh
|
19
|
Hafizaki Iqbal Mafatif
|
Kab. Smrg 09/10/2013
|
Lusiawati
|
Tukang Batu
|
20
|
Itsna Alya Rasyidah
|
Kab. Smrg 02/07/2012
|
Imroáti
|
Petani
|
21
|
Fikho Khoirul
Nizam
|
Kab. Smrg 05/07/2012
|
Ina Maghfiroh
|
Petani
|
22
|
Zahra Septia Ardian
|
Kab. Smrg 06/09/2012
|
Arifatul F. Ajriyah
|
Petani
|
23
|
Natasha Ayu Kirana Putri
|
Kab. Smrg 06/12/2012
|
Rofiah
|
Wiraswasta
|
24
|
Naila Rizqa Ungzila Clarinta
|
Kab. Smrg 01/05/2012
|
Nur Faizah
|
Wiraswasta
|
25
|
Khoiriatu Yulfa Rahma
|
Kab. Smrg 05/08/2012
|
Umi Choiriah
|
Petani
|
26
|
Yakaria Akhamad
|
Kab. Smrg 14/10/2011
|
Partini
|
Petani
|
27
|
Adiratna Rindu Kartini
|
Kab. Smrg 21/04/2012
|
Ika Ismawati
|
Petani
|
28
|
Dimas Nugraha
|
Kab. Smrg 18/10/2011
|
Tumirah
|
Petani
|
29
|
Adistia Indira Kamani
|
Kab. Smrg 24/03/2012
|
Suranti
|
Karyawan Swasta
|
30
|
Syeila Fahdila Putri
|
Kab. Smrg 03/02/2012
|
Nikmatul Zuriyah
|
Wiraswasta
|
Lampiran IV
OBSERVASI KEGIATAN PENGEMBANGAN
DI KB AISYIYAH
No
|
Hal-hal unik yang ditemukan dalam
|
ADA
|
KETERANGAN
|
|
YA
|
TIDAK
|
|||
1
|
Model pengembangan
|
√
|
|
Ada jadwal bermain
|
2
|
Penataan ruang
|
√
|
|
Indoor dan outdoor yang kumplit dan kondusif
|
3
|
Kegiatan
|
√
|
|
Terencana, kegiatan wudhu yang menarik,
sholat yang tertip
|
4
|
Alat peraga yang digunakan
|
|
√
|
|
5
|
Pengelolaan
|
√
|
|
Dibuat kelompok, tiap keompok terdiri dari 4
anak
|
6
|
Cara pendidik memimpin
|
√
|
|
Setiap pendidik menguasai dan membimbing 10
anak
|
Lampiran V
HASIL
WAWANCARA PADA KB AISYIYAH
Jln. Durian
No 110 Desa Genting, Kecamatan Jambu Kabupaten Semarang
Provinsi Jawa Tengah
Pertanyaan
pendidik (tentang anak)
1.
Anak usia berapa sajakah yang
berada pada KB AISYIYAH ini?
Jawab: Usia 3-4 Tahun
2.
Apa perbedaan program di KB yang
lain?
Jawab: KB ini mengutamakan pendidikan akhlak, moral dan nilai-nilai
agama sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan selanjutnya.
3.
Bagaimana cara penyusunan kegiatan
anak pada KB AISYIYAH ini?
Jawab: Dari program tahunan, ke program semester, kemudian program
mingguan dan di implementasikan di program harian.
4.
Saya sudah melihat program praktek
wudhu, sholat dan pembiasaan di KB AISYIYAH ini. Mengapa ibu membuat program
seperti ini?
Jawab: Untuk menanamkan kebiasaan beribadah sejak usia dini.
5.
Apa dasar pemikiran sehingga ibu
melakukan program seperti itu?
Jawab: Sebagai usaha untuk menambahkan jiwa keagamaan kepada anak, agar
mereka mengerti tata cara beribadah sehingga akan berpengaruh terhadap perilaku
dan kepribadian mereka di masa yang akan datang
6.
Berlangsung berapa lamakah
kegiatan praktek wudhu, sholat dan pembiasaan tersebut?
Jawab: Kurang lebih 30 menit.
Lampiran
VI
Pertanyaan
untuk pendidik (tentang pendidik)
1.
Kapan kegiatan praktek wudhu,
solat dan pembiasaan dilakukan?
Jawab: Setiap hari senin sampai sabtu
sebelum kegiatan pembelajaran di dalam kelas berlangsung.
2.
Bagaimana pendidik membimbing anak
didik melaksanakan kegiatan?
Jawab: Anak diberi pengarahan dan contoh di
awal kegiatan, di bimbing apa yang harus dilakukan dan diucapkan kemudian baru praktek bersama-sama.
Pertanyaan kepada KB AISYIYAH
1.
Apa misi dan visi KB ini bu?
Jawab :
Visi: Terwujudnya anak yang cerdas, sehat,
ceria, dan berakhlak mulia serta
memiliki kesiapan baik fisik maupun mental dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
Misi: a. Mengembangkan kemampuan dasar
melalui kegiatan yang terencana
baik di dalam maupun di luar kelas dengan tahap perkembangan anak
b.
Menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat
c.
Menanamkan konsep belajar melalui bermain
d. Menanamkan nilai-nilai keimanan pada
anak yang berakhlakul karimah, mencintai Allah dan menjadikan Rosulallah
sebagai
2.
Untuk mencapai visi dan misi
tersebut, program apa yang dilakukan KB ini?
Jawab: program tahunan yang dijabarkan ke
program semester, mingguan dan harian.
3.
Siapa yang merancang program ini?
Jawab: kepala sekolah bersama pendidik dan orang
tua anak
4.
Ada berapa jumlah pendidik dan
anak didik di KB ini ?
Jawab: pendidik 2 orang, anak didik ada 20 orang
5.
Modal pengembangan apa dan
kegiatan apa yang di terapkan di KB ini?
Jawab: KB ini di tata dalam sentra dan area
a.
Yang di dalam:
-
Sentra persiapan
-
Sentra balok
-
Sentra alam dan dsain
-
Sentra seni
b.
Yang di luar
-
Sentra pasir dan air
-
Sentra alam
c.
Yang di luar
1) Area bermain meliputi
-
Prosotan
-
Ayunan
-
Papan titian
-
Piringan putar
-
Arena pendakian bulat dan setengah
lingkaran
-
Trowongan
-
Anak tangga
2) Area kebun
3) Area kembali dan menimbun
LAPORAN
PENGEMBANGAN
NILAI-NILAI MORAL DAN AGAMA ANAK DI TAMAN KANAK-KANAK AISYIYAH GENTING 02
Oleh
:
UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJJ SEMARANG
2016
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Taman Kanak-kanak Islam Aisyiyah Genting 02 merupakan salah satu taman
kanak-kanak yang berada di wilayah Desa Genting Kecamatan Jambu Kabupaten
Semarang. Di bawah naungan Yayasan Bhakti Muslim Taman Kanak-kanak Islam
Aisyiyah Genting 02 didirikan pada tanggal 22 Juli 2006 dalam perjalanan TK ini berkembang
dengan baik.
Taman Kanak-kanak ini berusaha untuk memenuhi kebutuhan masyarakat
sekitarnya dalam pengembangan anak usia taman kanak-kanak khususnya bidang
pendidikan dan nilai-nilai agama dan moral. Pengembangan ini bertujuan mencetak
generasi penerus yang ceria, berakhlak mulia dan berbudi pekerti luhur sejak
usia dini.
Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan Nasional
merupakan dasar terselenggaranya taman kanak-kanak Aisyiyah Genting 02 yang
dijelaskan pada pasal 28 ayat 3 yang mengatakan bahwa pendidikan anak usia dini
pada jalur pendidikan formal berbentuk taman kanak-kanak (TK), Roudhotul Athfal
(RA), atau bentuk lainnya yang sederajat.
Usia taman kanak-kanak adalah saat yang paling baik bagi guru taman
kanak-kanak, untuk meletakkan dasar-dasar pendidikan nilai moral dan agama
kepada anak. Walaupun peran orang tua sangat besar dalam membangun dasar moral
dan agama bagi anak-anaknya, peran guru taman kanak-kanak juga tidak kecil
dalam meletakkan dasar moral dan agama bagi seorang anak, karena itu dengan
berbagai cara TK Islam Aisyiyah Genting 02 selalu berupaya dapat membimbing
anak usia taman kanak-kanak agar mempunyai kepribadian yang baik, yang di
landasi dengan nilai moral dan agama.
Pada pasal 57 ayat 1 dan 2 UU No. 20 Tahun 2003 dipertegas bahwa taman
kanak-kanak sebagai bentuk lembaga pendidikan formal harus mendapatkan sistem
evaluasi baik terhadap program, proses, maupun hasil perkembangan anak.
Evaluasi dijelaskan sebagai upaya pengendalian mutu pendidikan dan
akuntabilitas penyelenggaraan pendidikan . (Metode Managemen Pendidikan TK.
2006, 2.7-2.8)
Semua anak harus terfasilitasi untuk mengembangkan semua kemampuan atau
kecerdasan linguistik, logika matematika, fisik motorik, visual spacial,
interpersonal, naturalis dan musical. Setiap anak berhak memperoleh pendidikan
dan pengajaran sesuai minat dan bakatnya.
Di TK Islam Aisyiyah Genting 02 anak dapat mengembangkan diri dengan
belajar berkomunikasi, belajar mandiri, belajar bersosialisasi, dan yang paling
penting dapat belajar berperilaku sesuai dengan norma, nilai-nilai moral dan
agama. TK Aisyiyah Genting 02 mengutamakan belajar sambil bermain. Kegiatannya
berpusat pada anak, sehingga anak mampu bereksplorasi secara maksimal.
Ragam metode, media dan kegiatan belajar dalam mewujudkan hal tersebut
di sajikan dengan berbagai variasi agar tidak membosankan dan membuat anak
menjadi senang. TK Aisyiyah Genting 02 adalah mengutamakan pendidikan akhlak
melalui kegiatan pengembangan moral dan nilai-nilai agama. Kegiatan ini dikemas
dalam kegiatan pembelajaran melalui pembiasaan sehari-hari, latihan rutin dan
praktek langsung.
Melalui pembiasaan, latihan dan praktek langsung anak lebih cepat
menyerap nilai-nilai yang menjadi tujuan pengembangan. Karena untuk anak usia
taman kanak-kanak hal tersebut sangat cepat melekat dijiwanya dan membekas di
ingatannya disepanjang hidupnya.
Dalam kurikulum taman kanak-kanak ada 5 bidang pengembangan kemampuan
dasar yang salah satunya adalah bidang pengembangan kemampuan moral dan
nilai-nilai agama yang mana anak diharapkan berperilaku baik, berbudi pekerti
luhur dan berakhlak mulia.
Kita tahu bahwa kemampuan yang diperoleh anak sangat tergantung dari
kemampuan dan kreatifitas guru untuk mengembangkan dan melengkapi sarana dan
prasarana yang menunjang kegiatan tersebut. Seperti pengembangan yang dilakukan
oleh guru di TK islam Aisyiyah Genting 02 untuk mengembangkan kemampuan moral
dan nilai-nilai agama melalui pembiasaan, latihan rutin dan praktek langsung.
Dari bangun tidur sampai tidur lagi banyak kegiatan yang bisa dijadikan sarana
pengembangan bidang ini.
Untuk selanjutnya kegiatan pengembangan kemampuan moral dan nilai-nilai
agama yang dilakukan di TK Islam Aisyiyah
Genting 02 akan dijadikan sebagai bahan analisis untuk memenuhi tugas
mata kuliah Analisis Kegiatan Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini.
B. Fokus Penelitian
Setelah melakukan observasi di taman kanak-kanak Islam Aisyiyah Genting
02, maka diputuskan untuk berfokus pada penelitian kegiatan pengembangan moral
dan nilai-nilai agama melalui pembiasaan, latihan rutin dan praktek langsung.
C. Tujuan Penelitian
Untuk mengumpulkan data mengenai kemampuan moral dan nilai-nilai agama
taman kanak-kanak TK Aisyiyah Genting 02.
a.
Alasan mengapa TK Islam Aisyiyah
Genting 02 melaksanakan kegiatan pembiasaan, latiahn rutin dan praktek langsung
untuk pengembangan moral dan nilai-nilai agama.
b.
Tujuan pendidikan melaksanakan kegiatan
tersebut yaitu menumbuhkan kesadaran beragama anak sejak dini
c.
Kebijakan yang mendukung kegiatan
tersebut.
D. Manfaat Penelitian
a.
Mengembangkan kemampuan mahasiswa
menganalisis suatu kegiatan di lembaga taman kanak-kanak
b.
Memberi masukan terhadap kegiatan
pengembangan di Taman Kanak-Kanak Islam Aisyiyah Genting 02.
c.
Menganalisis hasil observasi di TK
Islam Aisyiyah Genting 02
d.
Sebagai bahan referensi bagi
peneliti.
BAB II
LANDASAN TEORI
A.
KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN ANAK TAMAN KANAK-KANAK
Standar Pendidikan Anak
Usia Dini (PAUD) diatur berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia Nomor 137 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan
Anak Usia Dini.
Beberapa istilah penting terkait PAUD
berdasarkan Permendikbud No. 137 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan
Anak Usia Dini (SN PAUD) di antaranya adalah :
a.
Standar
Nasional Pendidikan Anak Usia Dini selanjutnya disebut
Standar PAUD adalah kriteria tentang pengelolaan dan penyelenggaraan PAUD di
seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia.
b.
Standar
Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak Usia Dini selanjutnya
disebut STPPA adalah kriteria tentang kemampuan yang dicapai anak pada seluruh
aspek perkembangan dan pertumbuhan, mencakup aspek nilai agama dan moral,
fisik-motorik, kognitif, bahasa, sosial-emosional, serta seni.
c.
Standar
Isi adalah kriteria tentang lingkup materi dan kompetensi
menuju tingkat pencapaian perkembangan yang sesuai dengan tingkat usia anak.
d.
Standar
Proses adalah kriteria tentang pelaksanaan pembelajaran
pada satuan atau program PAUD dalam rangka membantu pemenuhan tingkat
pencapaian perkembangan yang sesuai dengan tingkat usia anak.
e.
Standar
Penilaian adalah kriteria tentang penilaian proses dan
hasil pembelajaran dalam rangka mengetahui tingkat pencapaian yang sesuai
dengan tingkat usia anak.
f.
Standar
Pendidik dan Tenaga Kependidikan adalah kriteria tentang
kualifikasi akademik dan kompetensi yang dipersyaratkan bagi pendidik dan
tenaga kependidikan PAUD.
g.
Standar
Sarana dan Prasarana adalah kriteria tentang persyaratan
pendukung penyelenggaraan dan pengelolaan pendidikan anak usia dini secara
holistik dan integratif yang memanfaatkan potensi lokal.
h.
Standar
Pengelolaan adalah kriteria tentang perencanaan,
pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan atau
program PAUD.
i.
Standar
Pembiayaan adalah kriteria tentang komponen dan besaran
biaya personal serta operasional pada satuan atau program PAUD.
j.
Pendidikan
Anak Usia Dini adalah upaya pembinaan yang ditujukan
kepada anak sejak lahir sampai usia 6 (enam) tahun yang dilakukan melalui
pemberian rancangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani
dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
k.
Satuan
atau program PAUD adalah layanan PAUD yang dilaksanakan
pada suatu lembaga pendidikan dalam bentuk Taman Kanak-kanak (TK)/Raudatul
Athfal (RA)/Bustanul Athfal (BA), Kelompok Bermain (KB), Taman Penitipan Anak
(TPA), dan Satuan PAUD Sejenis (SPS).
l.
Kurikulum
PAUD adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
tujuan, isi, dan bahan pengembangan serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pengembangan untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu.
m.
Pembelajaran adalah proses interaksi antar anak didik, antara anak didik dan
pendidik dengan melibatkan orangtua serta sumber belajar pada suasana belajar
dan bermain di satuan atau program PAUD.
Lingkup, Fungsi, dan Tujuan Pendidikan Anak Usia
Dini berdasarkan Permendikbud No. 137 Tahun 2014
Standar
PAUD terdiri atas 8 standar, yakni :
a.
Standar Tingkat Pencapaian
Perkembangan Anak;
b.
Standar Isi;
c.
Standar Proses;
d.
Standar Penilaian;
e.
Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan;
f.
Standar Sarana dan Prasarana;
g.
Standar Pengelolaan; dan
h.
Standar Pembiayaan.
Standar
PAUD berfungsi sebagai:
a.
Dasar dalam perencanaan,
pelaksanaan, pengawasan, dan tindak lanjut pendidikan dalam rangka mewujudkan
PAUD bermutu;
b.
Acuan setiap satuan dan program
PAUD untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional; dan
c.
Dasar penjaminan mutu PAUD.
Standar
PAUD bertujuan menjamin mutu pendidikan anak usia dini dalam rangka memberikan
landasan untuk:
a.
Melakukan stimulan pendidikan dalam membantu pertumbuhan dan
perkembangan jasmani dan rohani sesuai dengan tingkat pencapaian perkembangan
anak;
b.
Mengoptimalkan perkembangan anak secara holistik dan
integratif; dan
c.
Mempersiapkan pembentukan sikap, pengetahuan, dan
keterampilan anak
Standar
PAUD wajib dievaluasi dan disempurnakan secara terencana, terarah dan
berkelanjutan sesuai dengan tuntutan perubahan lokal, nasional, dan global
Perkembangan anak usia TK yang terentang antara usia empat sampai
dengan enam tahun merupakan bagian dari perkembangan manusia secara keseluruhan.
Perkembangan usia TK mencakup perkembangan fisik motorik, kognitif, sosial,
emosional dan bahasa. Menurut Ebbeck (1998) merupakan masa pertumbuhan yang
paling hebat dan paling sibuk, berikut karakteristik masing-masing aspek
perkembangan anak usia TK
1.
Perkembangan fisik motorik : tubuh
anak lebih lentur, belum banyak memiliki ketrampilan, lebih berani, menyukai
pengulangan dan anak memiliki waktu yang lebih banyak untuk mempelajari
ketrampilan motorik.
2.
Perkembangan kognitif : mampu
berfikir dengan simbol, berfikir dibatasi persepsi, berfikir masih kaku, anak
mulai mengerti dasar mengelompokkan sesuatu.
3.
Perkembangan Emosi : takut, cemas,
marah, cemburu, gembira, kasih sayang, phobi dan ingin tahu.
4.
Perkembangan Sosial : kesadaran
akan konsep diri (gender/ kelamin) mudah bersosialisasi dengan lingkungannya.
5.
Perkembangan Bahasa : mulai
memahami pembicaraan orang lain dan mengungkapkan bahasa, belajar bahasa dari
orang dewasa. (modul strategi pembelajaran TK, 2013; 2.12)
B. KEMAMPUAN DASAR ANAK TAMAN KANAK-KANAK
1.
Kemampuan kognitif anak TK
2.
Kemampuan sosial emosiaonal anak
TK
3.
Kemampuan moral dan nilai-nilai
agama anak TK
4.
Kemampuan fisik motorik anak TK
5.
Kemampuan bahasa anak TK
6.
Kemampuan seni anak TK
C. KEMAMPUAN MORAL DAN
NILAI-NILAI AGAMA ANAK TAMAN KANAK-KANAK
Pada usia taman kanak-kanak anak telah memiliki pola moral yang harus
dilihat dan dipelajari dalam rangka pengembangan moralitasnya. Mereka telah
memiliki standart baku prinsip-prinsip moral yang universal dan sangat unik
untuk dipelajari sehingga orientasi kita dalam mengembangkan moralnya dapat
disesuaikan dengan pola moral anak itu sendiri. Berikut ini perkembangan moral
anak menurut beberapa teori :
1.
Menurut Jhon Dewey tahapan moral
seseorang melewati 3 fase yaitu :
a.
Fase Pre Moral :
Sikap dan perilaku banyak dilandasi implus biologis
dan sosial
b.
Konvensional : Sikap kritis kelompoknya
c.
Autonomous : Dilandaskan pada pola pikirnya sendiri
Anak taman kanak-kanak
secara teoritis berada pada fase pertama
dan kedua. Oleh karena itu perlu memperhatikan karakteristik perkembangan
moral.
2.
Menurut Piaget tahapan
perkembangan moral ada 2 yaitu :
a.
Heteronomous yaitu ; dalam
menentukan keputusan sebuah tingkah laku / perilaku masih dilandasi aneka
ragam. (Bertukarnya ketentuan dan kepentingan) / 2-6 tahun.
b.
Autonomous yaitu : anak telah
memiliki kemampuan sendiri dalam menentukan semua sikap dan perilaku moralnya.
Anak taman kanak-kanak pada
tahapan heteronomous.
(Modul Metode Pengembangan Moral
dan Nilai-nilai Agama, 2013/1.7)
3.
Upaya penanaman dan pengembangan
perilaku moral yang dilakukan orang tua pada anak tidak dapat dipisahkan dari
proses sosialisasi yang terjadi antara mereka. ( Dini P., 1996, hal. 133-134)
4.
Anak membutuhkan latihan dan
rutinitas ( Pusat Pengembangan dan Pendidikan Anak Usia Dini)
D.
SUBSTANSI PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA ANAK USIA TAMAN
KANAK-KANAK
Terkait
dengan pengembangan moral dan nilai-nilai agama anak usia taman kanak-kanak
pada dasarnya masih sangat memerlukan bantuan dalam beberapa hal, seperti
pembentukan karakter, pembentukan kepribadian dan perkembangan sosial.
Pembentukan
karakteristik pada anak akan memberikan dampak yang sangat besar dalam
pembentukan dirinya sendiri, oleh sebab itu, anak yang diajari dengan iklim
kerja keras dan tanggung jawab akan cenderung menunjukkan prestasi yang tinggi.
Kebiasaan semacam ini hendaknya telah berakar sebelum anak masuk sekolah.
Karakter ini akan tertata dalam pikiran dan hati anak usia dini.
Pembentukan
kepribadian yang demikian, banyak para
ahli yang sepakat bahwa landasan kepribadian individu terletak pada usia
dini. sikap dan karakter bisa berubah pada kehidupan berikutnya akan tetapi
pengalaman pada usia dini menjadi kontributor penting terhadap kompleksitas
pikiran, perasaan dan perilaku yang membentuk keunikan pribadi seseorang.
Demikian
juga dengan perkembangan sosial, Teori psikologi modern mengatakan bahwa
pengalaman usia dini memiliki pengaruh kuat terhadap kecakapan seseorang untuk
mengembangkan ikatan emosional dengan orang lain. Dalam relasi yang paling awal
dengan orang tua, anak belajar memahami tentang bagaimana orang lain
memperlakukan dirinya dan bagaimana dirinya harus memperlakukan orang lain. Keadaan
ini akan berlanjut terus dan akan membantu membentuk perilaku sosial pada
kehidupan masa dewasa.
Perkembangan
moral dan etika pada diri anak taman kanak-kanak dapat diarahkan pada pengenalan kehidupan pribadi anak dalam
kaitannya dengan orang lain. Misalnya mengenalkan dan menghargai perbedaan di
lingkungan tempat anak hidup, mengenalkan peran gender dengan orang lain serta
mengembangkan kesadaran anak akan hak dan tanggungjwabnya.
Puncak yang
diharapkan dari tujuan pengembangan moral anak taman kanak-kanak adalah adanya
ketrampilan afektif anak itu sendiri, yaitu ketrampilan utama untuk merespon
orang lain dan pengalaman-pengalaman barunya, serta memunculkan
perbedaan-perbedaan dalam kehidupan teman sekitarnya.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. SUBYEK PENELITIAN
Subyek Penelitian pada kegiatan penelitian
ini adalah anak, pendidik dan pengelola taman kanak-kanak Islam Aisyiyah
Genting 02 Desa Genting Kecamatan Jambu Kabupaten Semarang.
B. METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode
interpretasi yaitu menginterpretasikan data mengenai fenomena / gejala yang
diteliti dilapangan
C. INSTRUMEN PENELITIAN
Instrumen yang digunakan dalam kegiatan penelitian ini adalah :
1.
Observasi : yaitu melihat hal yang menarik untuk dijadikan fokus penelitian
yaitu pembiasaan, latihan rutin dan praktek langsung.
2.
Wawancara : yaitu menggali informasi lebih mendalam mengenai fokus
penelitian.
3.
Dokumentasi : yaitu mengumpulkan bukti-bukti dan penjelasan yang lebih luas
mengenai fokus penelitian.
BAB IV
ANALISIS DATA
A. TABULASI DATA
Observasi
|
Wawancara
Dengan Guru
|
Wawancara Dengan Kepala Tk
|
Dokumentasi
|
Anak berjalan menuju
masjid diluar sekolah dengan semangat
|
Anak mulai kegiatan dengan berjalan dengan melafadzkan
kalimat toyyibah ke masjid
|
Mengembangkan kecerdasan linguistik, fisik motorik, interpersonal,
intrapersonal, naturalis
|
Kegiatan di catat dan menjadi bahan laporan ke orang tua
|
Menuju tempat wudhu, anak melakukan praktek wudhu
dengan diawali membaca niat wudhu terlebih dahulu dan dilakukan bersama-sama
|
Kegiatan ini sudah menjadi pembiasaan, latihan dan
praktek langsung setiap hari
|
Program ini dilaksanakan dengan tujuan melatih anak
disiplin dan sabar mengantri
|
Dilakukan pemotretan proses wudhu
|
Selesai wudhu anak berkumpul di pintu masjid membaca
do’a masuk masjid kemudian masuk masjid dengan tertib
|
Kegiatan ini dilakukan setelah semua anak selesai
berwudhu
|
Tujuannya melatih ketertiban dan tanggung jawab
mengembangkan kecerdasan visual spacial anak
|
|
Setelah berbaris sesuai shaf nya anak melaksanakan
solat bersama
|
Guru sudah mempersiapkan tempat dan segala sesuatu yang
diperlukan. anak sudah dapat melakukan kegiatan dengan mandiri
|
Pembiasaan latihan rutin dan praktek langsung agar anak
tumbuh jiwa keagamaannya dan kemandiriannya
|
Dilakukan pemotretan proses sholat
|
Selesai sholat bersama anak membaca iqro’
|
Guru membimbing kegiatan iqro’ baik secara kelompok
maupun perorangan
|
melatih membaca iqra untuk persiapan mengenal al qur’an
latihan rutin untuk surat-surat pendek untuk pengetahuan
anak
|
Dilakukan pemotretan proses membaca iqro
|
Dilanjutkan dengan membaca dan menghafal surat-surat
pendek dan do’a harian
|
Guru membimbing baik secara bersama maupun perorangan
|
Latihan rutin untuk surat-surat pendek untuk
pengetahuan anak
|
Dilakukan pemotretan
|
|
Untuk latihan membaca dan menghafal surat pendek
dilakukan berulang-ulang secara kontinyu
Satu surat pendek untuk jangka latihan satu minggu
|
Ini dilakukan agar anak belajar mengenal dan menghafal
surat-surat pendek
|
Dilakukan pemotretan
|
Anak selesai melakukan kegiatan didalam masjid berbaris
ke luar dengan rapi dan antusias berjalan menuju sekolah kembali
|
Guru mendampingi dan mengawasi anak sampai ke sekolah
|
Mengembangkan kecerdasan logis matematik dengan
menghitung langkah mereka
|
dilakukan pemotretan
|
B. ANALISI DATA
Berdasarkan data tersebut dengan disimpulkan bahwa kegiatan anak
dilaksanakan dengan metode pembiasaan, latihan rutin dan praktek langsung,
sehingga mudah dipahami dan dilaksanakan anak. Melalui kegiatan tersebut taman kanak-kanak
Islam Aisyiyah Genting 02 dapat mengembangkan beberapa kecerdasan sesuai dengan
teori multiple intelegence yang meliputi kecerdasan :
1.
Kecerdasan Linguistik dengan
melafadzkan dan mengenal beberapa kalimat toyyibah
2.
Kecerdasan Matematis logis dengan
menghitung langkah dari masjid ke sekolah.
3.
Kecerdasan Kinestik dengan ke
masjid mengikuti proses wudhu dilanjutkan gerakan sholat
4.
Kecerdsan Visual dengan posisi
pada tempat melaksanakan wudhu dan sholat
5.
Kecerdasan Interpersonal dengan
latihan bekerja sama saat melaksanakan wudhu dan sholat bersama
6.
Kecerdasan Intrapersonal dengan latihan
disiplin dengan aturan, sabar menunggu giliran wudhu
7.
Kecerdasan Naturalis dengan
mengenal lingkungan sekitar masjid diluar sekolah.
Untuk pengembangan nilai
agama dan sikap anak, dapat dipergunakan metode yang memungkinkan terbentuknya
kebiasaan-kebiasaan yang didasari oleh nilai-nilai agama dan moralitas agar
anak dapat menjalani hidup sesuai dengan norma yang dianut masyarakat. dalam
hal ini TK Islam Aisyiyah Genting 02 menggunakan metode pembiasaan, latihan
rutin dan praktek langsung untuk mencapai tujuan pengembangan.
Kegiatan ini harus
dilaksanakan dengan bekerja sama dengan orangtua, agar orang tua ikut
membimbing dirumah, serta memperhatikan proses kegiatan yang perlu disesuaikan
dengan perkembangan dan kebutuhan anak usia taman kanak-kanak. Pada jenjang
pendidikan taman kanak-kanak dalam masalah pendidikan moral, mereka sangat
membutuhkan proses latihan serta pembiasaan terus menerus.
secara umum maupun
khusus TK Islam Aisyiyah Genting 02 telah melaksanakan kegiatan tersebut dengan
baik dan terarah. Semua direncanakan dan disusun dengan matang sejalan dengan
teori-teori bidang pengembangan moral dan nilai-nilai agama.
puncak yang diharapkan
dari tujaun pengembangan dibidang ini adalah ketrampilan afektif anak itu sendiri, yaitu ketrampilan merespon orang
lain, pembentukan karakter, kepribadian dan perkembangan sosialnya. Semua itu
seiring dan sejalan dengan tujuan TK Islam Aisyiyah Genting 02 yang
mengharapkan terciptanya generasi yang cerdas, ceria, berakhlak mulia,
berperilaku baik dan berbudi pakerti luhur.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan tabulasi dan analis data, maka dapat disimpulkan bahwa :
·
Taman kanak-kanak Islam Aisyiyah
Genting 02 telah memiliki program pengembangan yang meletakkan dasar-dasar kuat
untuk menanamkan nilai-nilai moral dan agama kepada anak usia taman
kanak-kanak.
·
Melalui kegiatan pembiasaan,
latihan terus menerus dan praktek langsung merupakan kegiatan yang tepat dan strategis
untuk menumbuhkan jiwa keagamaan ke[ada anak agar menjadi manusia yang taat.
(Anak membutuhkan latihan dan rutinitas : Pusat Pengemabangan Anak Usia
Dini (Early Childhood Education & Development Center 2003)
B. Saran-saran
·
Program pengembangan nilai-nilai
agama di TK Islam Aisyiyah Genting 02 dapat dikembangkan dengan berbagai
kegiatan seperti bercerita, bermain peran, mengucapkan sajak dan program
pembiasaan lainnnya.
·
Pendekatan yang dilakukan kepada
anak bisa menggunakan pendekatan yang bersifat individual, persuasif,
demokratis, keteladanan, informal dan agamis.
·
bagi pendidik benar-benar
diharapkan memperhatikan tahapan heteronomous karena pada tahapan ini anak
masih sangat labil, mudah terbawa arus dan mudah terpengaruh. Mereka sangan
membutuhkan bimbingan, proses latiahn, serta pembiasaan yang terus menerus.
DAFTAR PUSTAKA
Asmawati;, Luluk, dkk. 2012 Pengelolaan Kegiatan Pengembangan Anak Usia
Dini Jakarta :
Universitas Terbuka.
Aisyah, Siti, dkk. 2010 Pembelajaran Terpadu. Jakarta : Universitas
Terbuka
Badru Zaman, Asep Hery hermawan,
Cucu Eliyati. 2009. Media dan sumber
belajar
TK,
Jakarta : Universitas Terbuka
Hapridin dkk, 2010. Manajemen Pendidikan TK. Jakarta :
Universitas Terbuka
Musfiroh, Tadkirotun, 2011 Pengembangan Kecerdasan Majemuk, Jakarta
:
Universitas Terbuka
Masitoh 2008, Strategi
Pembelajaran TK. Jakarta , Universitas Terbuka
Nugraha, Ali dkk, 2010 Kurikulum dan Bahan Ajar TK, Jakarta :
Universitas Terbuka
Otib satibi Hidayat. , Metode Pengembangan Moral dan Nilai-nilai
Agama, Jakarta :
Universitas Terbuka
Tahun 2012
Widarmi D Wijana, dkk , 2012 Kurikulum Pendidikan Anak usia Dini ,
Jakarta :
Universitas Terbuka
Lampiran I
PROFIL TK ISLAM AISYIYAH GENTING
02
Nama Sekolah : TK Islam
Aisyiyah Genting 02
Status : Swasta
Penyelenggara : Yayasan Bhakti
Muslim
Berdiri Tahun : 2002
Akreditasi Tahun : 2011
Alamat : Jln. Durian No 110 Desa
Genting
Desa : Genting
Kecamatan : Jambu
Kabupaten : Semarang
Kode Pos : 50663
Pendidik : 3 orang
Anak didik : 24 orang
(kelompok B)
Lampiran II
TK ISLAM AISYIYAH
GENTING 02
Alamat :
Jl Durian No 110 Desa Genting, Kec. Jambu 50663
Kabupaten
Semarang Provinsi Jawa Tengah
1. Visi : Terwujudnya
anak yang ceria, sehat, cerdas dan berakhlak
mulia serta memiliki kesiapan baik secara fisik maupun mental dalam
memasuki pendidikan selanjutnya.
2. Misi : Mengembangkan
kemampuan dasar melalui kegiatan yang
terencana baik kedalam maupun diluar kelas sesuai dengan tahap
perkembangan anak
·
Menerapkan perilaku hidup bersih
dan sehat
·
Menanamkan konsep belajar melalui
bermain
·
Menanamkan nilai-nilai keimanan
pada anak yang berakhlakul karimah, mencintai Allah dan meneladani Rosulullah.
Lampiran III
DATA PENDIDIK
No
|
Nama
|
Tempat Tanggal Lahir
|
Jabatan
|
Pendidikan Terakhir
|
1
|
Rikanah
|
Kab. Magelang
16 Agustus 1965
|
Kepala TK
|
SLTA
|
2
|
Triyani
|
Kab. Semarang
25 Juni 1981
|
Guru
|
SLTA
(Kuliah
Smt 8 SI PG PAUD UT)
|
3
|
Novita Jatmiyati
|
Kab. Semarang
14 November 1988
|
Guru
|
SLTA
(Kuliah
Smt 8 SI PG PAUD UT)
|
Lampiran IV
Data Peserta Didik TK Islam Aisyiyah Genting 02 Tahun
2015-2016
NO
|
NAMA
|
Tempat Tanggal
Lahir
|
Nama
Ibu Kandung
|
Pekerjaan
|
1
|
Anandhita Fitri Ramadhani
|
Kab Tangerang 10/09/2010
|
Susanti
|
Buruh
|
2
|
Ahmad Ade Bayu Prasetyo
|
Kab Semarang 20/10/2008
|
Rubiyah
|
Petani
|
3
|
Calista Rizqi Afvin Putri
|
Kab Semarang 06/03/2010
|
Vivin Efendi
|
Swasta
|
4
|
Dava Damara
|
Kab Semarang 09/05/2010
|
Sriyamah
|
Petani
|
5
|
Echa Rimba Pratiwi
|
Kab Semarang 26/07/2010
|
Dwi Purwaningsih
|
Wiraswasta
|
6
|
Evan Dwi Nur Cahyo
|
Kab Semarang 20/08/2009
|
Watini
|
Buruh
|
7
|
Ita Fabiyana
|
Kab Semarang 04/02/2010
|
Mularti
|
Petani
|
8
|
Kyila Najwan Tsaqib
|
Kab Semarang 19/06/2010
|
Triruswati
|
Petani
|
9
|
Khafid Alief Rahman
|
Kab Semarang 20/03/2010
|
Kotimah
|
Swasta
|
10
|
Khurotul Akyuni
|
Kab Semarang 10/01/2010
|
Yamtinah
|
Swasta
|
11
|
Maliqkya Aziza
|
Kab Tmgg 06/04/2010
|
Sri Agustina
|
Petani
|
12
|
Raihan Ahmad Habibi
|
Kab Semarang 24/01/2010
|
Ratna Kartika
|
Swasta
|
13
|
Riski Pratama
|
Kab Semarang 12/09/2010
|
Sutriyah
|
Karyawan
|
14
|
Sangesa Rakai Damarjati
|
Kab Semarang 01/10/2009
|
Endang Wahyu
|
Sawasta
|
15
|
Thoriq Haqul Yaqin
|
Kab Semarang 06/06/2010
|
Trianti
|
Petani
|
16
|
Tiara Imaniar
|
Kab Semarang 14/01/2010
|
Gusnawaty
|
Wiraswasta
|
17
|
Habib Dafa Maulana
|
Kab Semarang 30/11/2010
|
Nur Aliyah
|
Swasta
|
18
|
Fabiyan Angga Fahreza
|
Kab Semarang 20/12/2009
|
Ambarwatui
|
Petani
|
19
|
Muhammad Reihan Al Sidqi
|
Kab Semarang 20/07/2010
|
Wahyuni
|
Swasta
|
20
|
Sintiya Pratiwi
|
Kab Semarang 24/10/2010
|
Siti Muzakiyah
|
Swasta
|
21
|
Muhammad Fatin Najwan
|
Kab Semarang 30/01/2010
|
Siti Rohmah
|
Swasta
|
22
|
Tegar Aditya
|
Kab Semarang 14/11/2009
|
Puji Listiyani
|
Swasta
|
23
|
Alif Fardan Alfiyanto
|
Kab Semarang 10/07/2009
|
Erni Purwanti
|
Swasta
|
24
|
Machel Thomas Ardiansah
|
Kab Semarang 15/032009
|
Sholekhah
|
Buruh
|
Lampiran V
OBSERVASI
KEGIATAN PENGEMBANGAN
DI
TK ISLAM AISYIYAH GENTING 02
No
|
Hal-hal unik yang ditemukan dalam
|
Ada
|
Keterangan
|
|
Ya
|
Tidak
|
|||
1
|
Model Pengembangan
|
√
|
|
Kelompok
|
2
|
Penataan Ruang
|
√
|
|
Kegiatan indoor
Anak duduk melingkar kemudian
berkelompok
|
3
|
Kegiatan yang
dilakukan anak
|
√
|
|
Praktek Wudhu, Sholat,
Baca Iqro’ dan surat pendek
|
4
|
Alat peraga yang
digunakan
|
|
√
|
|
5
|
Pengelolaan Anak
|
√
|
|
Dibagi menjadi 3
kelompok
|
6
|
Cara pendidik memimpin
kegiatan
|
√
|
|
Memberi contoh,
pengarahan dan bimbingan, kemudian anak diminta praktek langsung
|
Lampiran VI
HASIL WAWANCARA PADA TK ISLAM
AISYIYAH GENTING 02
DESA GENTING KEC. JAMBU
KEBUPATEN SEMARANG
Pertanyaan untuk pendidik (tentang anak)
1.
Anak usia berapa sajakah yang
berada pada TK ?
Jawab : Usia 5-6 tahun
2.
Apa perbedaan program di TK ini
dengan di TK lain ?
Jawab : TK ini mengutamakan pendidikan akhlak, moral dan
nilai-nilai agama sebagai dasar melanjutkan pendidikan selanjutnya.
3.
Bagaimana cara penyusunan kegiatan anak pada TK ini?
Jawab : Dari program tahunan ke program semester kemudia
program mingguan dan ke harian
4.
Melihat program pembiasaan,
praktek wudhu dan solat disini saya tertarik, mengapa ibu membuat program
seperti ini ?
Jawab : Untuk menanamkan kebiasaan beribadah sejak dini
5.
Apa dasar pemikiran sehingga ibu
melakukan program tersebut ?
Jawab : Salah satu usaha untuk menumbuhkan jiwa keagamaan
kepada anak. agar mereka mengerti tata cara ibadah yang sesuai agamanya
sehingga akan berpengaruh pada perilaku dan kepribadian mereka di masa yang
akan datang.
6.
Berlangsung berapa lamakah
kegiatan praktek wudhu, sholat dan pembiasaan tersebut ?
Jawab : Kurang lebih 45 menit
Pertanyaan untuk pendidik (tentang pendidik)
1.
Kapan kegiatan praktek wudhu,
sholat dan pembiasaan, latihan rutin dilakukan?
Jawab : Hari senin – sabtu sebelum kegiatan pembelajaran di dalam kelas
berlangsung
2.
Bagaimana pendidik membimbing anak
didik melaksanakan kegiatan ?
Jawab : Anak diberi contoh bimbingan dan pengarahan. Kemudian praktek
bersama yang salah dibetulkan
Pertanyaan kepada Kepala TK Aisyiyah Genting 02
1.
Apa misi dan visi TK yang ibu
pimpin ini?
Jawab : Visi :
-
Terwujudnya anak yang cerdas,
sehat, ceria dan berakhlak mulia serta memiliki kesiapan baik fisik maupun
mental dalam memasuki pendidikan selanjutnya
-
mengembangkan kemampuan dasar
sesuai tahap perkembangan anak
Misi
:
-
Menerapkan perilaku hidup bersih
dan sehat
-
Menanamkan konsep belajar melalui
bermain
-
Menanamkkan nilai keimanan pada
anak yang berakhlakul karimah
2.
Untuk mencapai visi dan misi
tersebut, program apa dilakukan TK ini ?
Jawab : Program Tahunan yang dijabarkan ke program semester, mingguan
dan harian
3.
Siapa yang merancang program ini ?
Jawab : Kepala Sekolah bersama pendidik dan orang tua anak
4.
Ada berapa jumlah pendidik dan
anak didik di TK ini ?
Jawab : Pendidik 3 orang, anak
didik orang
5.
Model pengembangan apa dan
kegiatan apa yang ditetapkan di TK ini ?
Jawab :
TK ini ditata dalam kelompok, anak memilih sendiri kegiatan apa yang mau mereka
lakukan semua sudah disiapkan guru sesuai dengan tingkat perkembangan anak.
disusun dengan rencana yang matang, menghadirkan
suasana dan kegiatan yang disukai anak.
LAPORAN
PENELITIAN DAN ANALISIS KEGIATAN
PENGEMBANGAN
KEMAMPUAN MORAL DAN NILAI-NILAI
AGAMA ANAK USIA DINI
TAMAN
PENITIPAN ANAK IMAM ASY SYAFI’I
KECAMATAN
JAMBU KABUPATEN SEMARANG
Oleh
:
UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJJ SEMARANG
2016
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Keluarga adalah pendidikan pertama bagi anak
usia dini. Pola asuh dan segala sesuatu yang
diberikan dalam lingkungan keluarga akan sangat berpengaruh pada
perkembangan anak selanjutnya. Usia lahir sampai dengan memasuki pendidikan
dasar merupakan masa keemasan (golden age) untuk pertumbuhan dan perkembangan. Masa ini merupakan masa
yang tepat untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan anak dan
meletakkan dasar-dasar pengembangan
kemampuan fisik, bahasa, sosial emosional, konsep diri, seni, moral dan
nilai-nilai agama.
Anak adalah juga bagian dari masa kini dan
pemilik masa depan, anak merupakan aset keluarga, masyarakat dan bangsa, sehingga
harus mendapatkan perawatan pengasuhan serta pembinaan jasmani, mental,
spiritual dan sosial secara optimal sejak dini.
Kebutuhan akan adanya Taman Penitipan Anak
dimulai dengan munculnya kesadaran orang tua akan pentingnya pengasuhan dan
pendidikan sejak dini pada keluarga kelas menengah ke bawah. Hal ini dipicu
oleh kondisi ekonomi yang tidak memungkinkan keluarga tersebut memperkerjakan
seorang pengasuh. Oleh karena itu muncullah sebuah lembaga yang menggantikan
fungsi pengasuhan dan pendidikan bagi anak pda saat orang tua bekerja.
Kebutuhan akan Taman Penitipan Anak juga semakin penting karena keberadaan
lembaga tersebut dapat membantu orang tua membentuk kepribadian, penanaman
nilai-nilai agama, norma, budi pakerti, karakter, kecerdasan, toleransi, etika
dan estetika dalam diri anak.
Terselenggaranya Taman Penitipan Anak Imam Asy
Syafi’i di Kebondalem Kecamatan Jambu sesuai dengan UU No 20 Tahun 2003 tentang
sistem pendidikan nasional pasal 28 ayat 4 yang mengatakan bahwa pendidikan
anak usia dini pada jalur non formal berbentuk kelompok bermain (KB), Taman
Penitipan Anak (TPA) atau bentuk lain yang sederajat.
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dikenal sejak
zaman penjajahan Belanda. Seiring dengan penggalakan oleh pemerintah,
keberadaan TPA-TPA di daerah-daerah juga tergolong baru. Sehingga pengelolaan
TPA tersebut masih belum sesuai dengan visi dan misi yang diharapkan.
Pengelolaan dan pendidikan yang rata-rata belum mempunyai bekal ilmu
perkembangan jiwa anak usia dini, fasilitas yang masih sederhana adalah
kondisi-kondisi yang harus segera diperbaiki, jika berharap potensi dasar anak
berkembang secara optimal.
B. FOKUS PENELITIAN
Setelah diadakan observasi ke Taman penitipan
Anak Imam Asy Syafi’i, kegiatan pengembangan potensi dasar penanaman moral dan
nilai-nilai agama, maka fokus penelitian ini adalah pada kegiatan menanamkan
moral dan nilai-nilai agama melalui bermain
C. TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengumpulkan
data mengenai
a) Alasan pendidikan kegiatan pengembangan moral dan
nilai-nilai agama melalui bermain.
1.
Tujuan
pendidik melakukan kegiatan tersebut
2.
Kebijakan
yang mendukung kegiatan tersebut.
D. MANFAAT PENELITIAN
Membuat analisis mengenai kegiatan tersebut
Penelitian ini bermanfaat
untuk :
1.
Memberikan
masukan terhadap kegiatan pengembangan moral dan nilai-nilai agama di TPA Imam
Asy Syafi’i
2.
Melatih
peneliti melakukan penelitian kegiatan pengembangan anak
3.
Menganalisis
kegiatan anak di lembaga TPA.
4.
Hal-hal yang mendukung
terlaksananya kegiatan tersebut.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. TAMAN
PENITIPAN ANAK
1.
Pengertian
Taman Penitipan Anak (TPA)
Taman Penitipan Anak adalah wahana asuhan
kesejahteraan sosial yang berfungsi sebagai pengganti keluarga untuk waktu
tertentu bagi anak yang orang tuanya berhalangan atau tidak punya waktu untuk
memberikan pelayanan kebutuhan kepada anaknya. Taman Penitipan Anak juga
sebagai wahana pendidikan dan pembinaan kesejahteraan anak.
Penyelenggaraan TPA sangat
dibutuhkan karena munculnya kesadaran orang tua akan pentingnya pengasuhan dan
pendidikan sejak dini, karena, TPA memberikan layanan yang terintegrasi dalam
bidang gizi, kesehatan dan psikososial kepada anak. Layanan kesejahteraan sosial kepada anak ini menurut
UU no 4 Tahun 1979 diartikan sebagai usaha kesejahteraan sosial yang ditujukan
untuk menjamin terwujudnya kesejahteraan anak terutama terpenuhinya kebutuhan
pokok anak.
Keberadaan Taman Penitipan Anak
sangat penting karena lembaga tersebut dapat membantu orang tua dalam membentuk
kepribadian, norma, budi pekerti, toleransi, penanaman nilai agama dan moral
juga dapat menggantikan peran orang tua untuk memenuhi kebutuhan pendidikan dan
pengasuhan anak.
2.
Jalur dan
bentuk layanan TPA
Jalur pendidikan non formal berbentuk Kelompok
Bermain (KB), Taman Penitipan Anak (TPA) atau untuk bentuk lain yang sederajat.
Hal ini sesuai UU No 20 Tahun 2003 terutama pasal 28 ayat 4.
3.
Bentuk
layanan dai TPA
a.
Pelayanan
Sosialisasi (melalui berbagai program pembelajaran).
b.
Pelayanan
Asuhan (diberikan dalam bentuk perawatan dan bimbingan)
c.
Pelayanan Kesehatan
(promosi kesehatan, pengobatan, konsultasi dan pemeliharaan kesehatan)
d.
Pelayanan
Konsultasi dan Konseling (untuk orang tua dan anggota keluarga terdekat anak)
e.
Pelayanan
Rujukan (menerima dan mengirim anak ke lembaga layanan sosial lain sesuai kebutuhan
anak)
f.
Pelayanan
Informasi (penyampaian informasi tentang pelayanan anak, pendidikan, eplatihan
dan lainnya)
g.
Pelayanan
Penguasaan dan Kompetensi yang harus dimiliki anak, setelah mengikuti kegiatan
di TPA yang meliputi moral dan nilai-nilai agama, fisik motorik, bahasa,
kognitif, sosial emosional, seni.
TPA yang
tumbuh dan berkembang di masyarakat pada umumnya memiliki dua karakteristik
berbeda yaitu :
1. TPA yang berkembang dilapisan masyarakat bawah
seperti, TPA tipe pasar, rumah sakit dan panti asuhan.
2. TPA yang berkembang di lapisan kelas menengah
ke atas. Kegiatan pada TPA ini adalah sebagai wahana pendidikan dini.
Pada
umumnya, penyelenggaraan TPA dilaksanakan oleh yayasan atau lembaga swadaya
masyarakat (LSM) dan hanya sebagian kecil yang diselenggarakan oleh pemerintah.
Instansi pembina pada TPA pada aspek kesejahteraan aalah Depdiknas. (Luluk
Asmawati, (2008/2.16).
B. DASAR
FILSAFAT PENDIDIKAN DI TPA
1.
TEMPA
Tempa adalah mewujudkan
kualitas fisik anak usia dini melalui upaya pemeliharaan kesehatan, peningkatan
mutu gizi, olahraga yang teratur dan terukur serta pendidikan jasmani sehingga anak memiliki nilai-nilai
karakteristik, seperti kuat, lincah, memiliki daya tahan dan disiplin tinggi yaitu dengan melakukan olah raga,
kesehatan anak dan gizi.
2.
ASAH
Asah yang dimaksudkan
agar anak usia dini memiliki intelektual yang berkembang, sehat, dan
berkualitas. Hal ini dapat dilakukan melalui pendidikan untuk menumbuh
kembangkan potensi, minat, bakat, apresiasi, persepsi dan kreativitas
intelektualitas secara berkelanjutan dan prospektif.
3.
ASIH
Asih pada dasarnya
merupakan pendampingan dan perlindungan anak usia dini, sebagai upaya
mewujudkan dan menjamin pemenuhan kebutuhan anak, hak kelangsungan hidup,
emansipasi, hak tumbuh kembang, hak mendapat perlindungan dari pengasuh yang
dapat merugikan pertumbuhan dan perkembangan, misalnya perlakuan kasar dan
eksploitasi, serta upaya pembinaan lanjutan dengan mengutamakan prinsip
kepentingan terbaik bagi anak, serta hak untuk berpartisipasi penuh dan
pendayagunaan waktu luang secara bermanfaat.
4.
ASUH
Asuh dimaksudkan untuk
mewujudkan kwalitas kepribadian dan jati diri anak agar memiliki karakteristik
berikut :
a. Integritas, iman, dan taqwa.
b. Patriotisme, nasionalisme dan kepeloporan
c. Rasa tanggung jawab, jiwa kesatria dan
sportivitas
d. Jiwa kebersamaan, demokratis, tahan uji.
e. Jiwa tanggap, daya kritis dan idealisme
f. Optimis dan keberanian mengambil resiko
g. Jiwa kewirausahaan, kreatif dan profesional
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. SUBYEK PENELITIAN
Subyek
pada penelitian ini adalah anak-anak Taman Penitipan Anak (TPA) Imam Asy
Syafi’i.
B. METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode interpratasi yaitu
menginterpretasikan data mengenai fenomena/ gejala yang diteliti di lapangan.
C. INSTRUMEN PENELITIAN
Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan adalah:
1.
Observasi yaitu mengamati fenomena yang menarik untuk dijadikan
fokus penelitian.
2.
Wawancara yaitu menggali informasi
lebih mendalam mengenai fokus penelitian.
3.
Dokumentasi yaitu untuk mengumpulkan bukti-bukti
dan penjelasan yang lebih luas mengenai fokus penelitian.
BAB IV
ANALISIS DATA
A. TABULASI DATA
Untuk memudahkan
analisis data, maka data hasil
penelitian dibuat tabulasi data sebagai beriukut.
OBSERVASI
|
WAWANCARA
DENGAN GURU
|
WAWANCARA
DENGAN PENGELOLA
|
DOKUMENTASI
|
Sebelum masuk kelas anak berbaris didepan
kelas dipimpin salah satu temannya dan dibimbing guru, anak melakukan
kegiatan fisik motorik (senam) sederhana dengan gembira, sambil berhitung
menghafal rukun Islam, rukun shalat, rukun wudhu dikolaborasikan dengan
gerakan fisik motorik
|
Kegiatan ini merupakan kegiatan awal yang
dikemas secara menarik tetapi sudah memasukkan penanaman nilai oral dan agama
dengan dimulai dari yang paling sederhana. dikolaborasikan dengan
gerakan-gerakan fisik motorik
|
Ini merupakan program rutinitas sebelum masuk
kelas, biasanya banyaknay hitungan tergantung permintaan anak dan guru
menyesuaikan dengan materi yang diberikan
|
Foto kegiatan
|
Setelah itu anak masuk kelas satu persatu
dengan berjalan tegap. dikelas duduk berkeliling dilantai
|
Membiasakan anak berjalan dengan posisi badan
tegak, tangan dan kaki berirama satu-dua-satu-dua.
|
Melatih berani dan percaya diri tampil
didepan teman-temannya
|
Foto kegiatan
|
Awal kegiatan didalam kelas guru mengajak
berhitung dengan baik arab, menyanyi religi kemudian mengenalkan huruf
hijaiyah, menghafal surat pendek
|
Semua dilakukan dengan permainan, pengenalan
huruf hijaiyah, hafalan surat pendek
|
Anak diajak
bermain sambil dikenalkan huruf hijaiyah & hafalan surat pendek
|
Foto kegiatan
|
Semua anak mengikuti dengan antusias
|
Huruf hijaiyah dikenalkan dengan permainan
kartu besar sedang hafalan surat pendek anak sambil bermain peran
|
Kartu besar dibuat dari kardus bekas dan
kertas ditulis dengan spidol satu hari cukup 3 menit tiap pengenalan
|
Foto kegiatan
|
Anak juga dilatih pembiasaan dan kemandirian
.
Sampai kegiatan berakhir
|
Membaca do’a sebelum dan sesudah melakukan
sesuatu, belajar memakai dan melepas baju sendiri, makan sendiri
|
Latihan rutin akan sangat membekas di ingatan
mereka dan menjadi kebiasaan baik
|
Foto kegiatan
|
B. ANALISIS DATA
Kegiatan pengembangan moral dan nilai agama
pada TPA Imam Asy Syifi’i dilakukan dengan permainan bermaksud mengembangkan
potensi dasar perkembangan moral dan nilai-nilai agama sejak dini, mencintai
dan mengetahui aturan agamanya berperilaku baik dan berbudi pekerti luhur
sesuai dengan pendapat Pusat Kurikulum Balitbang Depdiknas (2002) yang
menyatakan pada tahapan anak usia dini yang menjadi fokus hasil belajar adalah
menanamkan sejak dini pentingnya pembinaan sikap dan perilaku yang dapat
dilakukan melalui pembiasaan yang baik. Sehingga menjadi dasar hukum dalam
pembentukan pribadi anak yang sesuai dengan nilai-nilai yang dijunjung tinggi
oleh masyarakat untuk membantu anak agar tambah menjadi pribadi yang matang dan
mandiri.
Kegiatan menanamkan moral dan nilai-nilai agama untuk
anak usia TPA merupakan tantangan tersendiri bagi guru TPA Asy Syafi’i.
Disajikan dengan bentuk permainan menimbulkan jalinan kasih sayang antara guru
dan murid bagi anak. Anak dapat bebas mengeluarkan dan mengembangkan kemampuan
yang dimilikinya, berekspresi, menemukan, mengekspresikan perasaan, berkreasi
dan belajar secara menyenangkan sesuai dengan pendapat Megawangi (2004) yang
menyatakan bahwa pendidik berperan membantu pengembangan perilaku anak, maka
pendidik harus :
1. Memperlakukan anak didik
dengan kasih sayang dan hormat
2. Memberikan perhatian yang
khusus secara individu dimana guru mengerti
permasalahan anak didiknya
3. Menjadi panutan moral bagi
anak didiknya.
Kegiatan yang dilakukan di TPA
Imam Asy Syafi’i yaitu pembiasaan, latihan, keteladanan dan penanaman moral dan
nilai-nilai agama melalui bermain akan merangsang kemampuan anak untuk mandiri,
perilaku sehat dan berakhlak mulia sesuai dengan pendapat Menik siti Arifah (2004)
bahwa pelatihan (training) di bawah bimbingan dan pengawasan akan merangsang
untuk bereaksi, dan membangkitkan emosi yang menyenangkan.
Penataan lingkungan bermain baik didalam maupun
diluar benar-benar membuat anak tenggelam dalam suasana pembelajaran perilaku
menyenangkan. Karena hal itu dilakukan setiap hari, maka dengan tidak terasa
penanaman moral dan nilai-nilai agama ini telah tertanam pada anak. Hal ini sesuai dengan
pendapat Brian Cambourne (1998) mengenai ketenggelaman (immersion) yaitu anak tenggelam
dalam satu keadaan, lingkungan dan kondisi yang dipenuhi oleh kegiatan
pembiasaan perilaku dan budi pekerti luhur sesuai norma-norma agama.
Baik secara umum
maupun khusus, TPA Asy Syafi’i
mempunyai kegiatan
yang baik dan terarah yang telah
disusun sejalan dengan teori-teori bidang pengembangan moral dan nilai-nilai
agama sehinga dapat mencapai tujuan yang diinginkan.
BAB
V
KESIMPULAN
DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan
tabulasi dan analisis data dapat disimpulkan beberapa hal yaitu :
·
TPA Imam
Asy Syafi’i telah mempunyai program pengembangan moral dan nilai-nilai agama yang meletakkan dasar-dasar kuat bagi
kemampuan perilaku mandiri dan budi pekerti luhur. Alasan dari pengembangan
kegiatan tersebut adalah memfasilitasi anak baik berupa sarana maupun prasarana
di TPA dalam meletakkan dasar-dasar kepribadian, kecerdasan, lingkungan sosial
dan menjaga kesehatan, serta rasa aman, membekali norma-norma yang terkandung
dalam moral dan nilai-nilai agama untuk menjadi manusia yang berbudi luhur dan
berakhlak mulia.
·
Lingkungan
TPA yang kondusif, memakai dan dengan alat permainan yang cukup sangat
mendukung pencapaian tujuan pengembangan tersebut.
·
Kerjasama
yang baik merupakan hal yang sangat mendukung kelancaran program pengembangan
di TPA Asy Syafi’i.
B. SARAN-SARAN
·
Dalam
pengembangan moral dan nilai-nilai agama perlu diseimbangkan dengan
pengembangan kemampuan dasar yang lain agar hasil lebih optimal.
·
Pengasuh
selalu menambah bekal pengetahuan pengembangan kemampuan dasar anak, sehingga
TPA Imam Asy Syafi’i bukan sekedar lembaga pengasuhan tetapi juga merupakan
Taman Pendidikan Anak Usia Dini yang mengembangkan semua potensi dasar anak
secara optimal.
DAFTAR
PUSTAKA
Aisyah,
Siti. 2007. Perkembangan dan Konsep Dasar Pengembangan Anak Usia Dini. Jakarta: Universitas
Terbuka.
Asnawati,
Luluk. 2008. Pengelolaan Kegiatan Pengembangan Anak Usia Dini. Jakarta: Universitas Terbuka.
Depdiknas,
2004. Kurikulum
TK dan RA Standart Kompetensi. Jakarta:
Balibang
Depdiknas,
2002. Pendidikan
Anak Usia Dini.
Jakarta:
Balitbang
Gunarti,
Winda. 2008. Metode Pengembangan Perilaku dan Kemampuan Dasar Anak Usia Dini. Jakarta: Universitas
Terbuka.
Wijaya
D, Winarni. 2008. Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Universitas Terbuka.
Lampiran
I
OBSERVASI
KEGIATAN PENGEMBANGAN
PADA
TAMAN PENITIPAN ANAK (TPA) IMAM ASY SYAFI’I
NO
|
Hal-hal
unik yang ditemukan dalam
|
ADA
|
KETERANGAN
|
|
1
|
Model Pengembangan
|
YA
|
TIDAK
|
Di buat sentra
|
2
|
Penataan Ruang
|
√
|
|
Sederhana, Fleksibel, dapat diubah setiap saat
menurut kebutuhan
|
3
|
Kegiatan yang dilakukan anak
|
√
|
|
Pelayanan kesehatan, makan, mandi, buang air,
bermain sambil belajar
|
4
|
Alat peraga yang digunakan
|
√
|
|
Masih sederhana, boneka, tulisan dari tempel kardus
gambar, tulisan huruf hijaiyah dan sebagainya
|
5
|
Pengelolaan anak
|
√
|
|
Diatur menurut tingkat umur
|
6
|
Cara pendidik memimpin kegiatan
|
√
|
|
Lebih banyak melayani kemampuan anak, mengawasi dan
melayani
|
Lampiran
II
HASIL WAWANCARA DENGAN PENDIDIK DAN PIMPINAN
TPA ASY SYAFI’I
A.
Wawancara
dengan pendidik TPA Imam Asy Syafi’i
1.
Usia berapa sajakah anak
asuh yang berada di dalam TPA ini?
Jawab: Usia 2-6 Tahun
2.
Apa perbedaan atau keistimewaan program di TPA ini dengan TPA
di tempat lain?
Jawab: TPA ini menanamkan moral dan nilai agama sedini mungkin, mengenalkan
Tuhan dan ciptaan Nya, cara sholat, kebiasaan dalam agama Islam, mengenalkan
bacaan Al qur’an sejak awal. Disamping itu TPA ini melayani kebutuhan anak
tentang makan, kesehatan dan pelayanan permainan yang lain.
3.
Bagaimana cara penyusunan rencana kegiatan untuk anak pada TPA ini?
Jawab: Bersama-sama orang tua, guru bekerjasama bagaimana bisa melaksanakan
kegiatan yang seimbang antara di TPA dan dirumah. Semua direncanakan dengan
baik dan persiapan yang matang.
4.
Saya melihat anak disini berlatih buang air, dan ganti baju
serta makan sendiri. Mengapa ibu melakukan kegiatn ini?
Jawab: Masalah utama ketika anak ditinggal orang tua adalah buang air, ganti
baju dan makan, sehingga latihan ini ditujukan untuk membentuk kemandirian
anak.
5.
Bagaimana
cara melatih anak dalam pengembangan moral dan nilai-nilai agama?
Jawab: Dengan permainan, dengan latihan, pembiasaan, keteladanan, semua itu
akan melekat diingatan mereka.
B.
Wawancara
dengan Pimpinan TPA Imam Asy Syafi’i
1.
Apa Misi
dan Vvisi TPA ini bu?
Jawab: Misi :
·
Mencetak
generasi penerus muda dengan stimulus terpadu, sehingga pada saat melakukan
kegiatan dapat mengembangkan aspek sekaligus (nilai-nilai moral agam, bahasa,
sosem, kognitif, dan fisik motorik) secara
optimal dan seimbang.
·
Menciptakan
lingkungan yang kondusif, menarik dan menyenangkan dengan memperhatikan
keamanan dan kenyamanan anak
·
Mengembangkan
ketrampilan hidup agar mampu menolong diri sendiri/ mandiri, disiplin dan mampu
bersosialisasi dan memperoleh ketrampilan dasar.
Jawab: Visi :
·
Mencetak
generasi yang cerdas, berakhlak mulia, kreatif, mandiri dan pribadi qur’ani.
2.
Untuk
mencapai tujuan tersebut program apa yang diadakan di TPA ini?
Jawab: Adalah
pembiasaan, latihan rutin, keteladanan, dan bermain sambil belajar
3.
Siapa yang
merancang program tersebut ?
Jawab: Pengelola,
pendidik dan masukan dari orang tua
4.
Ada berapa
jumlah pendidik di TPA ini ?
Jawab: Ada 2
orang yang satu orang merangkap Kepala TPA ini
DATA PENDIDIK TPA ASY SYAFI’I
NO
|
NAMA
|
TTL
|
PENDIDIKAN TERAKHIR
|
MASIH KULIAH DI/ SEMESTER
|
1
|
Slamet Tri Yuhana
|
Semarang.
05/04/1975
|
SLTA
|
UT
SEMESTER 8
|
2
|
Hijriani Magfiroh
|
Semarang,
11/07/1994
|
SMK
|
-
|
3
|
Ummi Mu’minah
|
Jambi, 10/10/1993
|
MAN
|
-
|
Alhamdulillah sangat membantu yang begitu bermanfaat
BalasHapus