Sabtu, 01 Oktober 2016

LAPORAN ANALISIS KEGIATAN PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA ANAK USIA DINI



LAPORAN ANALISIS KEGIATAN PENGEMBANGAN
KEMAMPUAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA ANAK USIA DINI

Pada :
1.                  KELOMPOK BERMAIN AISYIYAH
2.                  TAMAN KANAK-KANAK ISLAM AISYIYAH GENTING 02
3.                  TPA ASY SYAFI’I



Oleh :



UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJJ SEMARANG
2016

LEMBAR PENGESAHAN
JUDUL
:
PERKEMBANGAN NILAI-NILAI MORAL DAN AGAMA ANAK DI KELOMPOK BERMAIN  AISYIYAH GENTING
NAMA MAHASISWA
:

NIM
:

PROGRAM
:
S1 PG PAUD
TEMPAT PENELITIAN
:
KELOMPOK BERMAIN AISYIYAH
KECAMATAN JAMBU KAB. SEMARANG
WAKTU PENELITIAN
:
30 MARET 2016
Genting, 31 Maret 2016
Kepala KB Aisyiyah



Mahasiswa




Mengetahui,
Supervisor




LEMBAR PENGESAHAN
JUDUL
:
PERKEMBANGAN  NILAI-NILAI MORAL DAN AGAMA ANAK DI TAMAN KANAK-KANAK ISLAM AISYIYAH GENTING 02
NAMA MAHASISWA
:

NIM
:

PROGRAM
:
S1 PG PAUD
TEMPAT PENELITIAN
:
TK ISLAM AISYIYAH GENTING 02
WAKTU PENELITIAN
:
23 MARET 2016

Genting, 24 Maret 2016
Kepala Tk Islam Aisyiyah Genting 02



Mahasiswa




Mengetahui,
Supervisor





LEMBAR PENGESAHAN
JUDUL
:
ANALISIS KEGIATAN PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI - NILAI AGAMA MELALUI BELAJAR SAMBIL BERMAIN   DI TPA ASY SYAFI’I
NAMA MAHASISWA
:

NIM
:

PROGRAM
:
S1 PG PAUD
TEMPAT PENELITIAN
:
TPA ASY SYAFI’I
KECAMATAN JAMBU KAB. SEMARANG
WAKTU PENELITIAN
:
21  MARET 2016
Genting, 22  Maret  2016
Kepala TPA ASY SYAFI’I



Mahasiswa




Mengetahui,
Supervisor





KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr Wb
            Dengan mengucapkan rasa syukur kehadirat Allah SWT pada kesempatan ini saya dapat menyelesaikan laporan analisis kegiatan pengembangan anak usia dini yang berjudul “ PENGEMBANGAN NILAI-NILAI MORAL DAN AGAMA DI KELOMPOK BERMAIN AISYIYAH, TAMAN KANAK-KANAK ISLAM AISYIYAH GENTING 02,  TPA ASY SYAFI’I ”.
            Laporan penelitian ini disusun dalam rangka memperoleh nilai mata kuliah Analisis Kegiatan Pengembangan Kemampuan Pendidikan Anak Usia Dini yang merupakan mata kuliah bagi mahasiswa Fakultas keguruan ilmu pendidikan universitas terbuka UPBJJ Semarang. penelitian ini bertujuan untuk menambah pengetahuan dan sebagai bekal pengalaman calon pendidik anak usia dini.
            Saya menyadari tanpa bantuan dari berbagai pihak laporan ini tidak mungkin dapat terwujud. Untuk itu saya mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada :
1.      Kepala KB AISYIYAH, TK AISYIYAH GENTING 02, TPA ASY SYAFI’I dan rekan-rekan guru.
2.      Teman sejawat yang telah membantu hingga selesainya laporan analisis ini.
3.      Rekan-rekan seperjuangan Pokjar Bandungan.
4.      Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan.
Laporan ini tentunya sangat jauh dari sempurna, karena itu dengan segala kerendahan hati saya mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak, agar laporan ini menjadi karya yang berguna dan bermanfaat bagi kita semua. amiin.
Tidak lupa saya sampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada mereka yang telah mendukung dan membantu menyelesaikan laporan ini.
Akhir kata, Wassalamu’alaikum Wr Wb
Genting, 31 Maret 2016




DAFTAR ISI
B. Saran. 14
B. Saran. 43
B. Saran. 65


BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
            Kelompok Bermain Aisyiyah merupakan salah satu kelompok bermain yang ada diwilayah Desa Genting kecamatan Jambu Kabupaten semarang atas prakarsa tokoh masyarakat di bawah naungan yayasan Bhakti Muslim yang berdiri tanggal 15 Juli 2003 dengan usia didik yang berada pada rentan usia 2-4 tahun yang berasal dari wilayah Genting dan sekitarnya.
            Terselenggaranya kelompok bermain aisyiyah sesuai dengan undan-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan Nasional yaitu pasal 28 ayat 4. Yang menjelaskan bahwa pendidikan anak usia dini pada jalur nonformal berbentuk kelompok bermain (KB), taman penitipan anak (TPA) atau bentuk lain yang sederajat. Sebagai bentuk lembaga nonformal kelompok bermain harus mendapatkan sistem evaluasi, baik terhadap program, proses, maupun hasil perkembangan peserta didik.
            Anak merupakan aset negara. Pada pundak mereka memikul tanggung jawab dan kelangsungan kehidupan negara dan bangsa. Jika sejak usia dini anak dibekali dengan pendidikan dan nilai-nilai yang baik maka kelak anak akan mampu mengenali potensi-potensi yang ada pada dirinya sehingga mereka dapat mengembangkan potensi tersebut dan menyumbangkan potensi yang ada pada dirinya untuk kemajuan bangsa dan negara ini.
            Salah satu upaya untuk hal tersebut adalah dengan mempersiapkan sunber daya manusia yang handal yang harus sudah dipersiapkan jauh-jauh hari yaitu dengan memberikan perhatian yang besar pada pendidikan sejak usia dini.
            Dikelompok bermain Aisyiyah diharapkan anak dapat belajar memanfaatkan fisiknya, belajar bersosialisasi, berkomunikasi dan belajar berperilaku sesuai norma yang berlaku. Karena itu permbelajaran pada anak usia

kelompok bermain dikelompok bermain aisyiyah mengutamakan belajar sambil bermain dan bermain sambil belajar. Semua anak di lembaga kelompok bermain harus mendapatkan fasilitas secara utuh agar dapat mengembangkan berbagai kecerdasan yang dimilikinya atau multiple intelegence. Kecerdasan majemuk anak usia dini meliputi kecerdasan linguistik, logika matematika, fisik motorik atau kinestetik, visual spasial, intrapersonal, naturalis dan musikal. Setiap anak berhak memperoleh pendididkan dan pengajaran dalam rangka pengembangan pribadinya dan tingkat kecerdasan sesuai minat dan bakatnya.
            Untuk di negara kita sangatlah penting ditambah dengan kecerdasan spiritual yaitu kemampuan mengenai mencintai ciptaan Tuhan, yang dapat di rangsang melalui penanaman nilai-nilai moral dan agama. Memudahkan anak mampu memahami hal yang benar dan hal yang salah. Membangun kapasitas kecerdasan spiritual akan mempengaruhi setiap aspek kehidupan anak saat ini dan juga kualitas hubungan anak di masa depan. Sifat-sifat yang tertanam melalui kecerdasan spiritual akan abadi selamanya dan akan berpengaruh penting setelah anak beranjak dewasa. Landasan kecerdasan spiritual yang diberikan kepada anak usia dini akan membentuk reputasi sebagai manusia di masa datang.
            Kelompok bermain Aisyiyah diselenggarakan dengan mengakomodasikan semua aspek perkembangan dan pertumbuhan anak dalam suasana yang menyenangkan. Ragam metode, media dan kekegiatan belajar dalam mewujudkan hal tersebut disajikan berbagai variasi agar tidak membosankan. Salah satu program atau kegiatan kelompok bermain aisyiyah adalah mengutamakan pendidikan akhlak dan perilaku sesuai dengan nilai-nilai moral dan agama.
            Perlu diperhatikan bahwa kemampuan yang diperoleh akan sangat tergantung dari kemampuan dan kreatifitas guru untuk mengembangkan kegiatan dengan kelengkapan alat-alat pendukung yang diperlukan. Sebagaimana pengembangan yang dilakukan di kelompok bermain aisyiyah yaitu untuk mengambangkan kemampuan moral dan nilai-nilai agama, dilaksanakanlah praktek solat juga hafalan do’a harian (pembiasaan yang di ulang-ulang).
            Selanjutnya hal tersebut akan menjadi bahan analisis saya dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Analisis kegiatan Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini.
B.     FOKUS PENELITIAN
            Setelah melakukan observasi di kelompok bermain Aisyiyah maka diputuskan untuk berfokus pada penelitian kegiatan pengembangan nilai-nilai agama dan moral melalui praktek wudhu, praktek solat dan pembiasaan dalam kegiatan sehari-hari.kegiatan ini dipilih karena cukup menarik dan unik untuk dilakukan penelitian di kelompok bermain.
C.    TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan mengumpulkan data mengenai:
1.      Alasan kelompok bermain Aisyiyah melaksanakan kegiatan praktek wudhu, sholat dan do’a harian (pembiasaan yang di ulang-ulang).
2.      Tujuan pendidik melaksakan kegiatan yaitu tersebut menanamkan kesadaran, membentuk sifat dan peri;laku sesuai dengan nilai-nilai agama dan moraln sejak usia dini.
3.      Hal-hal yang mendukung terlaksananya kegiatan tersebut.
D.    MANFAAT PENELITIAN
1.      Memberi masukan terhadap kegiatan pengembangan di kelompok bermain Aisyiyah.
2.      Menganalisis hasil observasi di kelompok bermain Aisyiyah.
3.      Mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam menganalisis sesuatu kegiatan di lembaga PAUD
4.      Sebagai referensi dalam kegiatan pengembangan dan tempat peneliti mengajar.


BAB II
LANDASAN TEORI

A.    PENGERTIAN KELOMPOK BERMAIN
            Kelompok bermain adalah salah satu bentuk PAUD pada jalur pendidikan nonformal (PAUD non formal) yang menyelenggarakan program pendidikan sekaligus program kesejahteraaan bagi anak usia dua tahun  sampai dengan usia enam tahun (dengan prioritas anak usia dua tahun sampai usia empat tahun). (UU no. 20 tahun 2003 pasal 28 ayat 4) / Modul pengembangan anak usia dini, 2012, 2. 43) dan apabila anak usia 5 sampai dengan 6 tahun yang tidak dapat kesempatan masuk di taman kanak-kanak maka kelompok bermain berfungsi membantu untuk meletakkan dasar-dasar ke arah perkembangan sikap. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan bagi anak usia dini dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan untuk pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya, sehingga anak siap memasuki pendidikan dasar.
B.     PELAKSANAAN KEGIATAN PENGEMBANGAN DI KELOMPOK BERMAIN
            Pelaksanaan kegiatan kelompok bermain mengacu pada program kegiatan kelompok bermain yaitu merupakan seperangkat kegiatan belajar yang direncanakan untuk menyiapkan dan meletakkan dasar-dasar bagi perkembangan anak didiknya. Semua kegiatan yang dilaksanakan di kelompok bermain bertujuan membantu mengembangkan berbagai potensi anak meliputi moral dan nilai-nilai agama, sosial emosioanal, kognitif, bahasa, fisik motorik, kemandirian dan seni agar siap memasuki pendidikan dasar.
            Prinsip holistik dan integratif menjadi layanan dasar di lembaga kelompok bermain. Tahapan perkembangan di usia dini menjadi fondasi kuat bagi tahapan selanjutnya. Selain itu pembiasaan yang terbangun pada usia dini/ kelompok bermain berpengaruh pada perilaku dan kepribadian di masa dewasanya kelak. Pelaksanaan kegiatan pengembangan di kelompok bermain memiliki peran strategi untuk mengenalkan perilaku hidup sesuai dengan moral dan nilai-nilai agama. Dalam pelaksanaan pengembangan kegiatan pengembangan di kelompok bermain metode yang digunakan bervariasi antara lain, bermain sambil belajar, (menyanyi, menari) praktek langsung, pemberian tugas, pembiasaan yang diulang-ulang dan masih banyak yang lainya.
C.    ESENSI PENGEMBANGAN NILAI-NILAI ANAK USIA KELOMPOK BERMAIN
            Nilai-nilai moral dan agama sangat perlu ditanamkan sejak usia dini, karena agama merupakan aturan dan wahyu Tuhan yang diturunkan untuk mengatur hidup manusia agar menjadi teratur, damai, sejahtera, bermartabat, punya tujuan bahagia di Dunia dan di Akhirat. Ajaran di dalam agama merupakan seperangkat norma yang akan menghantarkan manusia menuju peradaban masyarakat yang madani, sehingga eksistensi agama merupakan kebutuhan primer bagi seluruh umat manusia.
            Fitrah ilahi yang dibawa anak sejak di dalam rahim memerlukan pemupukan yang berkesinambungan. Benih yang unggul bila tidak disertai pemeliharaan yang intensif besar kemungkinan menjadi punah.
            Pada kelompok bermain merupakan wahana yang tepat untuk menumbuhkan jiwa keagamaan agar anak berperilaku mulia, taat aturan, terbiasa dan peduli terhadap nilai-nilai yang ditanamkan melalui agama ke dalam jiwa anak.
            Berikut ini merupakan 3 landasan esensial untuk pendidikan nilai-nilai agama bagi anak uisa kelompok bermain. (Modul metode pengembangan moral dan nilai-nilai agama, 2008, 7.3)

1.                  Landasan Filosofis
Manusia dilahirkan sebagai makhluk sosial, artinya manusia tidak bisa hidup sendiri. Dia membutuhkan bantuan orang lain. Manusia bukan makhluk sempurna. Kesempurnaan hanya milik Allah semata. Karena Allah maha pencipta, maha segalanya. Dia pemilik alam semesta dan yang berhak menentukan aturan hidup bagi semua makhluk ciptaanya. Aturan Allah mengandung nilai-nilai kebenaran yang seseungguhnya. Aturan hidup yang diciptakan Allah memiliki tujuan agar ketika manusia menjalani kehidupan di Dunia tidak semaunya sendiri, tidak semena-mena, tidak salah dalam bertingkah, tidak keliru dalam melangkah dalam menetukan apa yang diinginkannya.
            Pendidikan moral dan nilai-nilai agama sangat penting diberikan sejak usia dini sebagai fondasi yang kokoh  untuk meletakkan dasar terbentuknya perilaku dan akhlak yang mulia yang akan terpatri secara dalam dijiwanya yang akan berpengaruh pada perilaku dan kepribadian di masa  datang dalam menjalani jenjang pendidikan selanjutnya.
2.                  Landasan  Yuridis
a.                   Undang-undang sisdiknas no 20 tahun 2003 bab 2 pasal 3. Yang menjelaskan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi anak agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang maha Esa, berakhlak mulia, sehat berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang bertanggung jawab. (Sisdiknas, 2003: 6)
            Karena itu pendidikan nilai-nilai agama berfungsi mempersiapkan anak menjadi anggota masyarakat yang memahami dan mengamalkan nilai-nilai ajaran agamanya. (Sisdiknas, 2003: 17)
b.                  Undang-undang dasar 1945, didalam pembukaan alinia 3 dan 4 dan pada pasal 29 ayat 1 dan 2 menjelaskan betapa pentingnyakehidupan berbangsa dan bernegara yang di dasari nilai-nilai keagamaan. Juga pasal 31 ayat 3 mengamanatkan agar pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasioanl yang meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.
3.                  Landasan Sosiologis
            Sila pertama pada pancasila dengan tegas mencantumkan keyakinan bangsa akan keberadaan Tuhan Yang Maha Esa. Walaupun bangsa ini memiliki keanekaragaman dalam berbagai aspek kehidupan, tapi sila tersebut mengandung makna bahwa bangsa ini sangat mengutamakan dan menjunjung tinggi nilai-nilai moral dan agama yang menjadi motivasi spiritual bagi bangsa dalam rangka melaksankan sila-sila berikutnya dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara.
            Kelompok bermain juga dipandang sebagai komunitas masyarakat yang memerlukan pembinaan secara optimal. Unsur-unsur yang ada di dalamnya adalah calon manusia yang sangat berpotensi untuk dapat melanjutkan bangsa ini. Apabila mereka mendapatkan pendidikan nilai-nilai agama yang tepat maka bukan tidak mustahi itu akan menjadi fondasi spiritual yang kuat bagi perkembangan pendidikan mereka selanjutnya.




BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A.    SUBYEK PENELITIAN
                        Pada kegiatan penelitian ini, subyek penelitiannya adalah anak, pendidik dan pengelola kelompok bermain aisyiyah Desa Genting Kecamatan Jambu Kabupaten Semarang
B.     METODE PENELITIAN
                        Penelitian ini menggunakan metode interpratasi yaitu menginterpretasikan data mengenai fenomena/ gejala yang diteliti di lapangan.
C.    INSTRUMEN PENELITIAN
            Instrumen kegiatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1.      Observasi yaitu untuk melihat venomena yang unik untuk dijadikan fokus penelitian yaitu pembiasaan yang diulang-ulang (praktek wudhu, sholat dan do’a harian).
2.      Wawancara yaitu menggali informasi lebih mendalam mengenai fokus penelitian.
3.      Dokumentasi yaitu mengumpulkan bukti-bukti dan penjelasan yang lebih luas mengenai fokus penelitian.




BAB IV
ANALISIS DATA
A.      TABULASI DATA
            Untuk memudahkan analisis data, maka data  hasil penelitian dibuat tabulasi data sebagai beriukut.
OBSERVASI
WAWANCARA DENGAN GURU
WAWANCARA DENGAN KEPALA KB
DOKUMENTASI
Anak melaksankan praktek wudhu sebelum melaksankan solat. Melaksankan wudhu secara kelompok (4orang) dibawah bimbinghan guru.
Kegiatan ini dilaksanakan setiap hari dari hari senin sampai hari sabtu, sebelum kegiatan pembelajaran didalam kelas berlangsung.
Anak juga berlatih motorik kasarnya melalui berjalan, kognitif melalui menghitung langkah bahasa melalui lafal-lafal kalimat toyyibah
Program ini adalah program unggulan yang dilaksanakan dengan tujuan menanamkan kesadaran mencintai agamanya sejak dini.
Kegiatan dicatat dalam catatan kegiatan anak untuk kemudian dilaporkan pada buku laporan anak sesuai perkembanganya yang nantinya dilaporkan kepada orang tua.
Kegiatan wudhu diawali dengan membaca niat wudhu secara bersam-sama
Guru sudah menyiapkan tempat wudhu, mengarahkan anak untuk sabar menanti giliran dengan berbaris rapi. Sebelum wudhu di bimbing membaca niat wudhu.
Kegiatan praktek wudhu yang dilakukan oleh pendidik KB Aisyiyah sebagai salah satu usaha pembiasaan untuk mengenalkan kegiatan sebelum melakukan solat
Dilakukan pemotretan proses dari membaca niat wudhu sampai praktek wudhu.
Anak melaksanakan sholat secara bersama-sama di bawah bimbingan guru.
Guru membimbing tata cara sholat beserta bacaanya. Dittirukan anak secara bersama-sama.
Praktek sholat merupakan kegiatan yang bertujuan agar anak mengetahui tata cara beribadah menurut agamanya.
Dilakukan pemotretan saat praktek sholat bersama
Kegiatan praktek wudhu dan sholat dilaksanakan dengan antusias anak kelompok bermain aisyiyah berjalan menuju masjid dari luar sekolah setiap melakukan kegiatan ini dan setelah selesai kembali ke sekolah lagi untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran di dalam kelas.
Guru dengan antusias membimbing anak secara kelompok dan bersama-sama anak kelompok bermain Aisyiyah memulai kegiatan dengan berjalan sambil melafalkan kalimah toyibah sambil jalan ke masjid dan setelah selesai kegiatan pulang ke sekolah sambil berjalan lagi menghitung langkah dengan semangat
Melalui kegiatan tersebut kami dapat mengembangkan beberapa kecerdasan yaitu kecerdasan lingusitik, matematis logis, interpersonal, intrapersonal, visual spasial dan naturalis yang dikenal dengan teori multiple intelegence

Di dalam kelas anak di bimbing menghafal do’a-do’a harian dari sebelum masuk kelas, doa sebelum belajar, doa sebelum makan, doa naik kendaraan, doa selesai belajar dan lain-lainya.
Guru membimbing anak untuk membaca doa sebelum dan sesudah melakukan berbagai macam kegiatan.
Dilakukan setiap hari, diulang agar anak terbiasa melakukan dan merupakan pembiasaan dalam kehidupan sehari-hari baik di sekolah atau di rumah.

B.       ANALISIS DATA
            Dari data tersebut dapat di simpulkan bahwa kegiatan praktek wudhu, solat dan pembiasaan di kelompok bermain Aisyiyah bertujuan mengembangkan potensi dasar pengembangan moral dan nilai-nilai agama untuk mengenalkan kesadaran beragama sejak dini.
            Melalui kegiatan tersebut, kelompok bermain Aisyiyah mengembangkan beberapa kecerdasan sesuai dengan teori multiple intelegence yang meliputi kecerdasan:
1.    Linguistik               : Anak mengenal beberapa kalimat Thoyibah
2.    Matematis Logis     : Anak mengenal jumlah langkah dari masjid ke sekolah.
3.    Kinestik                  : Anak mampu berjalan ke masjid mengikuti prosesi wudhu                            dan sholat bersama.
4.    Spasial visual          : Anak berada pada posisi tempat melaksanakan prosesi                                              wudhu dan sholat bersama.
5.    Interpersonal           : Latihan bekerjasama, saling menghargai saat                                                             melanksankan wudhu dan sholat
6.    Intrapersonal           : Anak berlatih disiplin, sabar menanti giliran wudhu
7.    Naturalis                 : Anak mengenal lingkungan sekitar masjid di luar sekolah.
            Kegiatan praktek wudhu, sholat dan pembiasaan harian dari kelompok bermain Aisyiyah sebagai salah satu usaha meletakkan dasar-dasar nilai agama untuk membantu anak belajar melaksanakan ibadah secara sederhana. Melalui praktek dan pembiasaan diharapkan akan menumbuhkan jiwa keagamaan anak agar mereka menjadi orang yang taat, berperilaku baik, terbiasa serta peduli pada aturan agama yang diajarakan kepadanya.
            Tentu saja kegiatan ini tidak lepas dari peran serta orangtua yang harus ikut membimbing di rumah, memperhatikan proses kegiatan yang perlu disesuaikan dengan perkembangan dan kebutuhan anak usia bermain.
            Baik secara umum maupun khusus, kelompok bermain Aisyiyah telah menyajikan kegiatan yang baik dan terarah. Rangkain kegiatan tersebut telah direncanakan dan di susun secara matang dan sejalan dengan teori-teori dalam bidang pengembangan moral dan nilai-nilai agama sehingga dapat mencapai tujuan yang diharapkan yaitu menyiapkan generasi yang cerdas, ceria, berakhlak dan berbudi pekerti yang mulia.








BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A.  KESIMPULAN
Dari tabulasi dan analisis data dapat di simpulkan :
Kelompok Bermain Aisyiyah telah mempunyai program pengembangan yang meletakkan dasar-dasar kuat untuk menanamkan nilai-nilai moral dan agama kepada anak sejak usia dini.
Melalui kegiatan praktek wudhu, sholat dan pembiasaan do’a harian adalah merupakan kegiatan yang sangat strategis untuk menumbuhkan jiwa keagamaan kepada anak agar menjadi orang taat, berperilaku baik, peduli terhadap nilai-nilai agama yang diajarkan kepadanya.
B.  SARAN-SARAN
Program pengembangan nilai-nilai agama di kelompok bermain Aisyiyah perlu dikembangkan berupa kegiatan lain misalnyamengikuti pelatihan manasik haji, anak diikutsertakan pada peringatan hari besar agama, anak diajak meliahat dan mengikuti kegiatan keagamaan di lingkunganya.
Dalam observasi pada proses kegiatan dan hasil yang sudah di capai hendaknya dipertahankan dan ditingkatkan. Agar menjadi dokumentasi yang dapat dipertanggungjawabkan sebagai hasil penilaian dan evaluasi, maka hendaknya memakai lembar observasi yang lebih memadai.
Bekal pengetahuan dan pengalaman pengelola dan pendidik di kelompok bermain Aisyiyah hendaknya terus ditingkatkan hingga hasil yang di capai menjadi optimal.
                                           



                                            DAFTAR PUSTAKA 

Aisyah, Siti. 2007. Perkembangan dan Konsep Dasar Pengembangan Anak Usia              Dini. Jakarta: Universitas Terbuka.

Asnawati, Luluk. 2008. Pengelolaan Kegiatan Pengembangan Anak Usia Dini.     Jakarta: Universitas Terbuka.

Depdiknas, 2002. Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Balibang

Depdiknas, 2009. Pedoman Teknis Penyelenggaraan Kelompok Bermain. Jakarta:             Pendidikan Nonformal dan Informal

Gunarti, Winda. 2008. Metode Pengembangan Perilaku dan Kemampuan Dasar   Anak Usia Dini. Jakarta: Universitas Terbuka.

Wijaya D, Winarni. 2008. Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Universitas Terbuka.

Otib, Satibi Hidayat. 2008. Metode Pengembangan Moral dan Nilai-Nilai Agama.             Jakarta: Universitas Terbuka.
















Lampiran I
PROFIL KB AISYIYAH

1.      Jenis Layanan                                            : Kelompok Bermain
2.      Nama lembaga                                          : AISYIYAH
3.      Nomor ijin operasional                              : 421. 8 / 43179
4.      Status                                                        : Swasta
5.      Penyelenggara                                           : Yayasan Bhakti Muslim
6.      Berdiri Tahun                                            : 15 Juli 2003
7.      Alamat Sekolah                                         : Jln. Duiran No 110 Desa Genting
8.      Kecamatan                                                            : Jambu
9.      Kabupaten                                                 : Semarang
10.  Provinsi                                                     : Jawa Tengah
11.  Telp                                                           : 087836566791
12.  Kode Pos                                                  : 50663
13.  Pendidik                                                    : 2 orang
14.  Anak didik                                                            : 30 orang













Lampiran II
KELOMPOK BERMAIN
AISYIYAH
Alamat: Jln. Durian No 110 Desa Genting, Kecamatan Jambu, 50663
Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah

I.     Visi             : Terwujudnya anak yang cerdas, sehat, ceria, dan berakhlak mulia                          serta memiliki kesiapan baik fisik maupun mental dalam memasuki                     pendidikan lebih lanjut.
II.  Misi             : * Mengembangkan kemampuan dasar melalui kegiatan yang                                  terencana baik di dalam maupun di luar kelas dengan tahap                                                 perkembangan anak
                    * Menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat
                    * Menanamkan konsep belajar melalui bermain
                    * Menanamkan nilai-nilai keimanan pada anak yang berakhlakul                              karimah, mencintai Allah dan menjadikan Rosulallah sebagai                          tauladan.
III.              DATA PENDIDIK
NO
Nama
Tempat, Tanggal Lahir
Jabatan
Pendidik
1.

2.
Gusnawati

Rolis Prastiyawan
Kab. Pati 17 Agustus 1988

Kab. Semarang 11 Desember 1989
Guru

Guru
SLTA (Kuliah Semester 7 SI PG PAUD UT)

SLTA


Lampiran III
Data Peserta Didik PAUD Aisyiyah Genting
Tahun 2015-2016

No
Nama
Tempat Tanggal Lahir
Ibu Kandung
Pekerjaan
1
Andhara Kirana Mahestri
Kab. Smrg 24/04/2013
Puji Nuryanti
Polri
2
Anjas Chirul Lathif
Kab. Smrg 29/03/2012
Sri Bekti
Wiraswasta
3
Lutfi Aditya Nugraha
Kab. Smrg 29/09/2012
Ika Nuryani
Petani
4
Naura Najwa Syakira Mauna
Kab. Smrg 13/12/2012
Sri Sundarsih
Wiraswasta
5
Virsya Citra Asamara
Kab. Smrg 24/01/2012
Prihanti
Petani
6
Utiya Zuni Kholmatul Hidayah
Kab. Smrg 19/06/2013
Nur Yanti
Buruh
7
Ananda Dion Prasetiyo
Kab. Smrg 09/09/2013
Rondiyah
Wiraswasta
8
Azzidane Anugerah Winata
Kab. Smrg 26/06/2013
Anita
Wiraswasta
9
Junior Candra Listyawan
Kab. Smrg 07/06/2011
Satiah

Wiraswasta
10
Abdurrazzaq Faisyalis Putra
Kab. Smrg 27/09/2011
Siti Istikah Sari
Petani
11
Syifa Cahyaningrum
Kab. Smrg 30/10/2011
Suntiyah
Buruh
12
Yusuf Alfath Annas
Kab. Smrg 19/09/2011
Atik Noviyanti
Wiraswasta
13
Adha Putra Aryanto
Kab. Smrg 17/11/2013
Anik Puji Astuti
Wiraswasta
14
Anggun Zaskia Ludiayana
Kab. Smrg 20/04/2013
Ismiyatun
Petani
15
Nizar Khoirul Adhim
Kab. Smrg 08/03/2012
Erma Windu Susanti
PNS
16
Afnan Eka Putra Pribumi
Kab. Smrg 20/10/2013
Wahyu Wulandari
Karyawan Swasta
17
Kamila Setiowati
Kab. Smrg 19/05/2013
Rohayati
Karyawan Swasta
18
Muhammad Ilham Almahesa
Kab. Smrg 16/11/2013
Erika Nur Halimah
Buruh
19
Hafizaki Iqbal Mafatif
Kab. Smrg 09/10/2013
Lusiawati
Tukang Batu
20
Itsna Alya Rasyidah
Kab. Smrg 02/07/2012
Imroáti
Petani
21
Fikho Khoirul  Nizam
Kab. Smrg 05/07/2012
Ina Maghfiroh
Petani
22
Zahra Septia Ardian
Kab. Smrg 06/09/2012
Arifatul F. Ajriyah
Petani
23
Natasha Ayu Kirana Putri
Kab. Smrg 06/12/2012
Rofiah
Wiraswasta
24
Naila Rizqa Ungzila Clarinta
Kab. Smrg 01/05/2012
Nur Faizah
Wiraswasta
25
Khoiriatu Yulfa Rahma
Kab. Smrg 05/08/2012
Umi Choiriah
Petani
26
Yakaria Akhamad
Kab. Smrg 14/10/2011
Partini
Petani
27
Adiratna Rindu Kartini
Kab. Smrg 21/04/2012
Ika Ismawati
Petani
28
Dimas Nugraha
Kab. Smrg 18/10/2011
Tumirah
Petani
29
Adistia Indira Kamani
Kab. Smrg 24/03/2012
Suranti
Karyawan Swasta
30
Syeila Fahdila Putri
Kab. Smrg 03/02/2012
Nikmatul Zuriyah
Wiraswasta




Lampiran IV
OBSERVASI KEGIATAN PENGEMBANGAN
DI KB AISYIYAH

No
Hal-hal unik yang ditemukan dalam
ADA
KETERANGAN
YA
TIDAK
1
Model pengembangan

Ada jadwal bermain
2
Penataan ruang

Indoor dan outdoor yang kumplit dan kondusif
3
Kegiatan

Terencana, kegiatan wudhu yang menarik, sholat yang tertip
4
Alat peraga yang digunakan


5
Pengelolaan

Dibuat kelompok, tiap keompok terdiri dari 4 anak
6
Cara pendidik memimpin

Setiap pendidik menguasai dan membimbing 10 anak






Lampiran V
HASIL WAWANCARA PADA KB AISYIYAH
Jln. Durian No 110 Desa Genting, Kecamatan Jambu Kabupaten Semarang
Provinsi Jawa Tengah

Pertanyaan pendidik (tentang anak)
1.      Anak usia berapa sajakah yang berada pada KB AISYIYAH ini?
Jawab: Usia 3-4 Tahun

2.      Apa perbedaan program di KB yang lain?
Jawab: KB ini mengutamakan pendidikan akhlak, moral dan nilai-nilai agama sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan selanjutnya.

3.      Bagaimana cara penyusunan kegiatan anak pada KB AISYIYAH ini?
Jawab: Dari program tahunan, ke program semester, kemudian program mingguan dan di implementasikan di program harian.

4.      Saya sudah melihat program praktek wudhu, sholat dan pembiasaan di KB AISYIYAH ini. Mengapa ibu membuat program seperti ini?
Jawab: Untuk menanamkan kebiasaan beribadah sejak usia dini.

5.      Apa dasar pemikiran sehingga ibu melakukan program seperti itu?
Jawab: Sebagai usaha untuk menambahkan jiwa keagamaan kepada anak, agar mereka mengerti tata cara beribadah sehingga akan berpengaruh terhadap perilaku dan kepribadian mereka di masa yang akan datang

6.      Berlangsung berapa lamakah kegiatan praktek wudhu, sholat dan pembiasaan tersebut?
Jawab: Kurang lebih 30 menit.
Lampiran VI
Pertanyaan untuk pendidik (tentang pendidik)
1.      Kapan kegiatan praktek wudhu, solat dan pembiasaan dilakukan?
Jawab: Setiap hari senin sampai sabtu sebelum kegiatan pembelajaran di dalam kelas berlangsung.
2.      Bagaimana pendidik membimbing anak didik melaksanakan kegiatan?
Jawab: Anak diberi pengarahan dan contoh di awal kegiatan, di bimbing apa yang harus dilakukan dan diucapkan  kemudian baru praktek bersama-sama.
Pertanyaan kepada KB AISYIYAH
1.      Apa misi dan visi KB ini bu?
Jawab :
 Visi: Terwujudnya anak yang cerdas, sehat, ceria, dan berakhlak mulia                         serta memiliki kesiapan baik fisik maupun mental dalam memasuki                      pendidikan lebih lanjut.
Misi: a. Mengembangkan kemampuan dasar melalui kegiatan yang                                terencana baik di dalam maupun di luar kelas dengan tahap                                               perkembangan anak
      b. Menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat
      c. Menanamkan konsep belajar melalui bermain
d. Menanamkan nilai-nilai keimanan pada anak yang berakhlakul karimah, mencintai Allah dan menjadikan Rosulallah sebagai

2.      Untuk mencapai visi dan misi tersebut, program apa yang dilakukan KB ini?
Jawab: program tahunan yang dijabarkan ke program semester, mingguan dan harian.
3.      Siapa yang merancang program ini?
Jawab: kepala sekolah bersama pendidik dan orang tua anak
4.      Ada berapa jumlah pendidik dan anak didik di KB ini ?
Jawab: pendidik 2 orang, anak didik ada 20 orang
5.      Modal pengembangan apa dan kegiatan apa yang di terapkan di KB ini?
Jawab: KB ini di tata dalam sentra dan area
a.       Yang di dalam:
-          Sentra persiapan
-          Sentra balok
-          Sentra alam dan dsain
-          Sentra seni
b.      Yang di luar
-          Sentra pasir dan air
-          Sentra alam
c.       Yang di luar
1)  Area bermain meliputi
-          Prosotan
-          Ayunan
-          Papan titian
-          Piringan putar
-          Arena pendakian bulat dan setengah lingkaran
-          Trowongan
-          Anak tangga
2) Area kebun
3) Area kembali dan menimbun











LAPORAN
PENGEMBANGAN  NILAI-NILAI MORAL DAN AGAMA ANAK DI TAMAN KANAK-KANAK AISYIYAH GENTING 02
Oleh :





UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJJ SEMARANG
2016

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Taman Kanak-kanak Islam Aisyiyah Genting 02 merupakan salah satu taman kanak-kanak yang berada di wilayah Desa Genting Kecamatan Jambu Kabupaten Semarang. Di bawah naungan Yayasan Bhakti Muslim Taman Kanak-kanak Islam Aisyiyah Genting 02 didirikan pada tanggal 22 Juli 2006 dalam perjalanan TK ini berkembang dengan baik.
Taman Kanak-kanak ini berusaha untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sekitarnya dalam pengembangan anak usia taman kanak-kanak khususnya bidang pendidikan dan nilai-nilai agama dan moral. Pengembangan ini bertujuan mencetak generasi penerus yang ceria, berakhlak mulia dan berbudi pekerti luhur sejak usia dini.
Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan Nasional merupakan dasar terselenggaranya taman kanak-kanak Aisyiyah Genting 02 yang dijelaskan pada pasal 28 ayat 3 yang mengatakan bahwa pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal berbentuk taman kanak-kanak (TK), Roudhotul Athfal (RA), atau bentuk lainnya yang sederajat.
Usia taman kanak-kanak adalah saat yang paling baik bagi guru taman kanak-kanak, untuk meletakkan dasar-dasar pendidikan nilai moral dan agama kepada anak. Walaupun peran orang tua sangat besar dalam membangun dasar moral dan agama bagi anak-anaknya, peran guru taman kanak-kanak juga tidak kecil dalam meletakkan dasar moral dan agama bagi seorang anak, karena itu dengan berbagai cara TK Islam Aisyiyah Genting 02 selalu berupaya dapat membimbing anak usia taman kanak-kanak agar mempunyai kepribadian yang baik, yang di landasi dengan nilai moral dan agama.
Pada pasal 57 ayat 1 dan 2 UU No. 20 Tahun 2003 dipertegas bahwa taman kanak-kanak sebagai bentuk lembaga pendidikan formal harus mendapatkan sistem evaluasi baik terhadap program, proses, maupun hasil perkembangan anak. Evaluasi dijelaskan sebagai upaya pengendalian mutu pendidikan dan akuntabilitas penyelenggaraan pendidikan . (Metode Managemen Pendidikan TK. 2006, 2.7-2.8)
Semua anak harus terfasilitasi untuk mengembangkan semua kemampuan atau kecerdasan linguistik, logika matematika, fisik motorik, visual spacial, interpersonal, naturalis dan musical. Setiap anak berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran sesuai minat dan bakatnya.
Di TK Islam Aisyiyah Genting 02 anak dapat mengembangkan diri dengan belajar berkomunikasi, belajar mandiri, belajar bersosialisasi, dan yang paling penting dapat belajar berperilaku sesuai dengan norma, nilai-nilai moral dan agama. TK Aisyiyah Genting 02 mengutamakan belajar sambil bermain. Kegiatannya berpusat pada anak, sehingga anak mampu bereksplorasi secara maksimal.
Ragam metode, media dan kegiatan belajar dalam mewujudkan hal tersebut di sajikan dengan berbagai variasi agar tidak membosankan dan membuat anak menjadi senang. TK Aisyiyah Genting 02 adalah mengutamakan pendidikan akhlak melalui kegiatan pengembangan moral dan nilai-nilai agama. Kegiatan ini dikemas dalam kegiatan pembelajaran melalui pembiasaan sehari-hari, latihan rutin dan praktek langsung.
Melalui pembiasaan, latihan dan praktek langsung anak lebih cepat menyerap nilai-nilai yang menjadi tujuan pengembangan. Karena untuk anak usia taman kanak-kanak hal tersebut sangat cepat melekat dijiwanya dan membekas di ingatannya disepanjang hidupnya.
Dalam kurikulum taman kanak-kanak ada 5 bidang pengembangan kemampuan dasar yang salah satunya adalah bidang pengembangan kemampuan moral dan nilai-nilai agama yang mana anak diharapkan berperilaku baik, berbudi pekerti luhur dan berakhlak mulia.
Kita tahu bahwa kemampuan yang diperoleh anak sangat tergantung dari kemampuan dan kreatifitas guru untuk mengembangkan dan melengkapi sarana dan prasarana yang menunjang kegiatan tersebut. Seperti pengembangan yang dilakukan oleh guru di TK islam Aisyiyah Genting 02 untuk mengembangkan kemampuan moral dan nilai-nilai agama melalui pembiasaan, latihan rutin dan praktek langsung. Dari bangun tidur sampai tidur lagi banyak kegiatan yang bisa dijadikan sarana pengembangan bidang ini.
Untuk selanjutnya kegiatan pengembangan kemampuan moral dan nilai-nilai agama yang dilakukan di TK Islam Aisyiyah  Genting 02 akan dijadikan sebagai bahan analisis untuk memenuhi tugas mata kuliah Analisis Kegiatan Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini.
B.     Fokus Penelitian
Setelah melakukan observasi di taman kanak-kanak Islam Aisyiyah Genting 02, maka diputuskan untuk berfokus pada penelitian kegiatan pengembangan moral dan nilai-nilai agama melalui pembiasaan, latihan rutin dan praktek langsung.
C.    Tujuan Penelitian
Untuk mengumpulkan data mengenai kemampuan moral dan nilai-nilai agama taman kanak-kanak TK Aisyiyah Genting 02.
a.       Alasan mengapa TK Islam Aisyiyah Genting 02 melaksanakan kegiatan pembiasaan, latiahn rutin dan praktek langsung untuk pengembangan moral dan nilai-nilai agama.
b.      Tujuan pendidikan melaksanakan kegiatan tersebut yaitu menumbuhkan kesadaran beragama anak sejak dini
c.       Kebijakan yang mendukung kegiatan tersebut.
D.    Manfaat Penelitian

a.       Mengembangkan kemampuan mahasiswa menganalisis suatu kegiatan di lembaga taman kanak-kanak
b.      Memberi masukan terhadap kegiatan pengembangan di Taman Kanak-Kanak Islam Aisyiyah Genting 02.
c.       Menganalisis hasil observasi di TK Islam Aisyiyah Genting 02
d.      Sebagai bahan referensi bagi peneliti.














BAB II
LANDASAN TEORI
A.    KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN ANAK TAMAN KANAK-KANAK
Standar Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) diatur berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 137 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini. Beberapa istilah penting terkait PAUD berdasarkan Permendikbud No. 137 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini (SN PAUD) di antaranya adalah :
a.       Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini selanjutnya disebut Standar PAUD adalah kriteria tentang pengelolaan dan penyelenggaraan PAUD di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia.
b.      Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak Usia Dini selanjutnya disebut STPPA adalah kriteria tentang kemampuan yang dicapai anak pada seluruh aspek perkembangan dan pertumbuhan, mencakup aspek nilai agama dan moral, fisik-motorik, kognitif, bahasa, sosial-emosional, serta seni.
c.       Standar Isi adalah kriteria tentang lingkup materi dan kompetensi menuju tingkat pencapaian perkembangan yang sesuai dengan tingkat usia anak.
d.      Standar Proses adalah kriteria tentang pelaksanaan pembelajaran pada satuan atau program PAUD dalam rangka membantu pemenuhan tingkat pencapaian perkembangan yang sesuai dengan tingkat usia anak.
e.       Standar Penilaian adalah kriteria tentang penilaian proses dan hasil pembelajaran dalam rangka mengetahui tingkat pencapaian yang sesuai dengan tingkat usia anak.
f.       Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan adalah kriteria tentang kualifikasi akademik dan kompetensi yang dipersyaratkan bagi pendidik dan tenaga kependidikan PAUD.
g.      Standar Sarana dan Prasarana adalah kriteria tentang persyaratan pendukung penyelenggaraan dan pengelolaan pendidikan anak usia dini secara holistik dan integratif yang memanfaatkan potensi lokal.
h.      Standar Pengelolaan adalah kriteria tentang perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan atau program PAUD.
i.        Standar Pembiayaan adalah kriteria tentang komponen dan besaran biaya personal serta operasional pada satuan atau program PAUD.
j.        Pendidikan Anak Usia Dini adalah upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai usia 6 (enam) tahun yang dilakukan melalui pemberian rancangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
k.      Satuan atau program PAUD adalah layanan PAUD yang dilaksanakan pada suatu lembaga pendidikan dalam bentuk Taman Kanak-kanak (TK)/Raudatul Athfal (RA)/Bustanul Athfal (BA), Kelompok Bermain (KB), Taman Penitipan Anak (TPA), dan Satuan PAUD Sejenis (SPS).
l.        Kurikulum PAUD adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pengembangan serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pengembangan untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
m.    Pembelajaran adalah proses interaksi antar anak didik, antara anak didik dan pendidik dengan melibatkan orangtua serta sumber belajar pada suasana belajar dan bermain di satuan atau program PAUD.
Lingkup, Fungsi, dan Tujuan Pendidikan Anak Usia Dini berdasarkan Permendikbud No. 137 Tahun 2014
Standar PAUD terdiri atas 8 standar, yakni :
a.       Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak;
b.      Standar Isi;
c.       Standar Proses;
d.      Standar Penilaian;
e.       Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan;
f.       Standar Sarana dan Prasarana;
g.      Standar Pengelolaan; dan
h.      Standar Pembiayaan.
Standar PAUD berfungsi sebagai:
a.       Dasar dalam perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan tindak lanjut pendidikan dalam rangka mewujudkan PAUD bermutu;
b.      Acuan setiap satuan dan program PAUD untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional; dan
c.       Dasar penjaminan mutu PAUD.
Standar PAUD bertujuan menjamin mutu pendidikan anak usia dini dalam rangka memberikan landasan untuk:
a.       Melakukan stimulan pendidikan dalam membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani sesuai dengan tingkat pencapaian perkembangan anak;
b.      Mengoptimalkan perkembangan anak secara holistik dan integratif; dan
c.       Mempersiapkan pembentukan sikap, pengetahuan, dan keterampilan anak
Standar PAUD wajib dievaluasi dan disempurnakan secara terencana, terarah dan berkelanjutan sesuai dengan tuntutan perubahan lokal, nasional, dan global
Perkembangan anak usia TK yang terentang antara usia empat sampai dengan enam tahun merupakan bagian dari perkembangan manusia secara keseluruhan. Perkembangan usia TK mencakup perkembangan fisik motorik, kognitif, sosial, emosional dan bahasa. Menurut Ebbeck (1998) merupakan masa pertumbuhan yang paling hebat dan paling sibuk, berikut karakteristik masing-masing aspek perkembangan anak usia TK
1.      Perkembangan fisik motorik : tubuh anak lebih lentur, belum banyak memiliki ketrampilan, lebih berani, menyukai pengulangan dan anak memiliki waktu yang lebih banyak untuk mempelajari ketrampilan motorik.
2.      Perkembangan kognitif : mampu berfikir dengan simbol, berfikir dibatasi persepsi, berfikir masih kaku, anak mulai mengerti dasar mengelompokkan sesuatu.
3.      Perkembangan Emosi : takut, cemas, marah, cemburu, gembira, kasih sayang, phobi dan ingin tahu.
4.      Perkembangan Sosial : kesadaran akan konsep diri (gender/ kelamin) mudah bersosialisasi dengan lingkungannya.
5.      Perkembangan Bahasa : mulai memahami pembicaraan orang lain dan mengungkapkan bahasa, belajar bahasa dari orang dewasa. (modul strategi pembelajaran TK, 2013; 2.12)

B.     KEMAMPUAN DASAR ANAK TAMAN KANAK-KANAK
1.      Kemampuan kognitif anak TK
2.      Kemampuan sosial emosiaonal anak TK
3.      Kemampuan moral dan nilai-nilai agama anak TK
4.      Kemampuan fisik motorik anak TK
5.      Kemampuan bahasa anak TK
6.      Kemampuan seni anak TK

C.    KEMAMPUAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA ANAK TAMAN KANAK-KANAK
Pada usia taman kanak-kanak anak telah memiliki pola moral yang harus dilihat dan dipelajari dalam rangka pengembangan moralitasnya. Mereka telah memiliki standart baku prinsip-prinsip moral yang universal dan sangat unik untuk dipelajari sehingga orientasi kita dalam mengembangkan moralnya dapat disesuaikan dengan pola moral anak itu sendiri. Berikut ini perkembangan moral anak menurut beberapa teori :
1.      Menurut Jhon Dewey tahapan moral seseorang melewati 3 fase yaitu :
a.       Fase Pre  Moral     : Sikap dan perilaku banyak dilandasi implus biologis
  dan sosial       
b.      Konvensional        : Sikap kritis kelompoknya
c.       Autonomous         : Dilandaskan pada pola pikirnya sendiri
Anak taman kanak-kanak secara teoritis berada pada fase  pertama dan kedua. Oleh karena itu perlu memperhatikan karakteristik perkembangan moral.    
2.      Menurut Piaget tahapan perkembangan moral ada 2 yaitu :
a.       Heteronomous yaitu ; dalam menentukan keputusan sebuah tingkah laku / perilaku masih dilandasi aneka ragam. (Bertukarnya ketentuan dan kepentingan) / 2-6 tahun.
b.      Autonomous yaitu : anak telah memiliki kemampuan sendiri dalam menentukan semua sikap dan perilaku moralnya.
Anak taman kanak-kanak pada tahapan heteronomous.
(Modul Metode Pengembangan Moral dan Nilai-nilai Agama, 2013/1.7)
3.      Upaya penanaman dan pengembangan perilaku moral yang dilakukan orang tua pada anak tidak dapat dipisahkan dari proses sosialisasi yang terjadi antara mereka. ( Dini P., 1996, hal. 133-134)
4.      Anak membutuhkan latihan dan rutinitas ( Pusat Pengembangan dan Pendidikan Anak Usia Dini)



D.    SUBSTANSI PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA ANAK USIA TAMAN KANAK-KANAK
Terkait dengan pengembangan moral dan nilai-nilai agama anak usia taman kanak-kanak pada dasarnya masih sangat memerlukan bantuan dalam beberapa hal, seperti pembentukan karakter, pembentukan kepribadian dan perkembangan sosial.
Pembentukan karakteristik pada anak akan memberikan dampak yang sangat besar dalam pembentukan dirinya sendiri, oleh sebab itu, anak yang diajari dengan iklim kerja keras dan tanggung jawab akan cenderung menunjukkan prestasi yang tinggi. Kebiasaan semacam ini hendaknya telah berakar sebelum anak masuk sekolah. Karakter ini akan tertata dalam pikiran dan hati anak usia dini.
Pembentukan kepribadian yang demikian, banyak para  ahli yang sepakat bahwa landasan kepribadian individu terletak pada usia dini. sikap dan karakter bisa berubah pada kehidupan berikutnya akan tetapi pengalaman pada usia dini menjadi kontributor penting terhadap kompleksitas pikiran, perasaan dan perilaku yang membentuk keunikan pribadi seseorang.
Demikian juga dengan perkembangan sosial, Teori psikologi modern mengatakan bahwa pengalaman usia dini memiliki pengaruh kuat terhadap kecakapan seseorang untuk mengembangkan ikatan emosional dengan orang lain. Dalam relasi yang paling awal dengan orang tua, anak belajar memahami tentang bagaimana orang lain memperlakukan dirinya dan bagaimana dirinya harus memperlakukan orang lain. Keadaan ini akan berlanjut terus dan akan membantu membentuk perilaku sosial pada kehidupan masa dewasa.
Perkembangan moral dan etika pada diri anak taman kanak-kanak dapat diarahkan  pada pengenalan kehidupan pribadi anak dalam kaitannya dengan orang lain. Misalnya mengenalkan dan menghargai perbedaan di lingkungan tempat anak hidup, mengenalkan peran gender dengan orang lain serta mengembangkan kesadaran anak akan hak dan tanggungjwabnya.
Puncak yang diharapkan dari tujuan pengembangan moral anak taman kanak-kanak adalah adanya ketrampilan afektif anak itu sendiri, yaitu ketrampilan utama untuk merespon orang lain dan pengalaman-pengalaman barunya, serta memunculkan perbedaan-perbedaan dalam kehidupan teman sekitarnya.














BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A.    SUBYEK PENELITIAN
Subyek Penelitian pada kegiatan penelitian ini adalah anak, pendidik dan pengelola taman kanak-kanak Islam Aisyiyah Genting 02 Desa Genting Kecamatan Jambu Kabupaten Semarang.

B.     METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode interpretasi yaitu menginterpretasikan data mengenai fenomena / gejala yang diteliti dilapangan

C.    INSTRUMEN PENELITIAN
Instrumen yang digunakan dalam kegiatan penelitian ini adalah :
1.      Observasi        : yaitu melihat hal yang menarik untuk dijadikan fokus penelitian yaitu pembiasaan, latihan rutin dan praktek langsung.
2.      Wawancara     : yaitu menggali informasi lebih mendalam mengenai fokus penelitian.
3.      Dokumentasi   : yaitu mengumpulkan bukti-bukti dan penjelasan yang lebih luas mengenai fokus penelitian.





BAB IV
ANALISIS DATA
A.    TABULASI DATA
Observasi
Wawancara
Dengan Guru
Wawancara Dengan Kepala Tk
Dokumentasi
Anak berjalan menuju masjid diluar sekolah dengan semangat
Anak mulai kegiatan dengan berjalan dengan melafadzkan kalimat toyyibah ke masjid
Mengembangkan kecerdasan linguistik, fisik motorik, interpersonal, intrapersonal, naturalis
Kegiatan di catat dan menjadi bahan laporan ke orang tua
Menuju tempat wudhu, anak melakukan praktek wudhu dengan diawali membaca niat wudhu terlebih dahulu dan dilakukan bersama-sama
Kegiatan ini sudah menjadi pembiasaan, latihan dan praktek langsung setiap hari
Program ini dilaksanakan dengan tujuan melatih anak disiplin dan sabar mengantri
Dilakukan pemotretan proses wudhu
Selesai wudhu anak berkumpul di pintu masjid membaca do’a masuk masjid kemudian masuk masjid dengan tertib
Kegiatan ini dilakukan setelah semua anak selesai berwudhu
Tujuannya melatih ketertiban dan tanggung jawab mengembangkan kecerdasan visual spacial anak

Setelah berbaris sesuai shaf nya anak melaksanakan solat bersama
Guru sudah mempersiapkan tempat dan segala sesuatu yang diperlukan. anak sudah dapat melakukan kegiatan dengan mandiri
Pembiasaan latihan rutin dan praktek langsung agar anak tumbuh jiwa keagamaannya dan kemandiriannya

Dilakukan pemotretan proses sholat
Selesai sholat bersama anak membaca iqro’
Guru membimbing kegiatan iqro’ baik secara kelompok maupun perorangan
melatih membaca iqra untuk persiapan mengenal al qur’an
latihan rutin untuk surat-surat pendek untuk pengetahuan anak
Dilakukan pemotretan proses membaca iqro
Dilanjutkan dengan membaca dan menghafal surat-surat pendek dan do’a harian
Guru membimbing baik secara bersama maupun perorangan
Latihan rutin untuk surat-surat pendek untuk pengetahuan anak
Dilakukan pemotretan

Untuk latihan membaca dan menghafal surat pendek dilakukan berulang-ulang secara kontinyu
Satu surat pendek untuk jangka latihan satu minggu
Ini dilakukan agar anak belajar mengenal dan menghafal surat-surat pendek
Dilakukan pemotretan
Anak selesai melakukan kegiatan didalam masjid berbaris ke luar dengan rapi dan antusias berjalan menuju sekolah kembali
Guru mendampingi dan mengawasi anak sampai ke sekolah
Mengembangkan kecerdasan logis matematik dengan menghitung langkah mereka
dilakukan pemotretan
B.     ANALISI DATA
Berdasarkan data tersebut dengan disimpulkan bahwa kegiatan anak dilaksanakan dengan metode pembiasaan, latihan rutin dan praktek langsung, sehingga mudah dipahami dan dilaksanakan anak. Melalui kegiatan tersebut taman kanak-kanak Islam Aisyiyah Genting 02 dapat mengembangkan beberapa kecerdasan sesuai dengan teori multiple intelegence yang meliputi kecerdasan :
1.      Kecerdasan Linguistik dengan melafadzkan dan mengenal beberapa kalimat toyyibah
2.      Kecerdasan Matematis logis dengan menghitung langkah dari masjid ke sekolah.
3.      Kecerdasan Kinestik dengan ke masjid mengikuti proses wudhu dilanjutkan gerakan sholat
4.      Kecerdsan Visual dengan posisi pada tempat melaksanakan wudhu dan sholat
5.      Kecerdasan Interpersonal dengan latihan bekerja sama saat melaksanakan wudhu dan sholat bersama
6.       Kecerdasan Intrapersonal dengan latihan disiplin dengan aturan, sabar menunggu giliran wudhu
7.      Kecerdasan Naturalis dengan mengenal lingkungan sekitar masjid diluar sekolah.
Untuk pengembangan nilai agama dan sikap anak, dapat dipergunakan metode yang memungkinkan terbentuknya kebiasaan-kebiasaan yang didasari oleh nilai-nilai agama dan moralitas agar anak dapat menjalani hidup sesuai dengan norma yang dianut masyarakat. dalam hal ini TK Islam Aisyiyah Genting 02 menggunakan metode pembiasaan, latihan rutin dan praktek langsung untuk mencapai tujuan pengembangan.
Kegiatan ini harus dilaksanakan dengan bekerja sama dengan orangtua, agar orang tua ikut membimbing dirumah, serta memperhatikan proses kegiatan yang perlu disesuaikan dengan perkembangan dan kebutuhan anak usia taman kanak-kanak. Pada jenjang pendidikan taman kanak-kanak dalam masalah pendidikan moral, mereka sangat membutuhkan proses latihan serta pembiasaan terus menerus.
secara umum maupun khusus TK Islam Aisyiyah Genting 02 telah melaksanakan kegiatan tersebut dengan baik dan terarah. Semua direncanakan dan disusun dengan matang sejalan dengan teori-teori bidang pengembangan moral dan nilai-nilai agama.
puncak yang diharapkan dari tujaun pengembangan dibidang ini adalah ketrampilan afektif anak itu  sendiri, yaitu ketrampilan merespon orang lain, pembentukan karakter, kepribadian dan perkembangan sosialnya. Semua itu seiring dan sejalan dengan tujuan TK Islam Aisyiyah Genting 02 yang mengharapkan terciptanya generasi yang cerdas, ceria, berakhlak mulia, berperilaku baik dan berbudi pakerti luhur.






BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A.    KESIMPULAN
Berdasarkan tabulasi dan analis data, maka dapat disimpulkan bahwa :
·         Taman kanak-kanak Islam Aisyiyah Genting 02 telah memiliki program pengembangan yang meletakkan dasar-dasar kuat untuk menanamkan nilai-nilai moral dan agama kepada anak usia taman kanak-kanak.
·         Melalui kegiatan pembiasaan, latihan terus menerus dan praktek langsung merupakan kegiatan yang tepat dan strategis untuk menumbuhkan jiwa keagamaan ke[ada anak agar menjadi manusia yang taat.

(Anak membutuhkan latihan dan rutinitas : Pusat Pengemabangan Anak Usia Dini (Early Childhood Education & Development Center 2003)
B.     Saran-saran
·         Program pengembangan nilai-nilai agama di TK Islam Aisyiyah Genting 02 dapat dikembangkan dengan berbagai kegiatan seperti bercerita, bermain peran, mengucapkan sajak dan program pembiasaan lainnnya.
·         Pendekatan yang dilakukan kepada anak bisa menggunakan pendekatan yang bersifat individual, persuasif, demokratis, keteladanan, informal dan agamis.
·         bagi pendidik benar-benar diharapkan memperhatikan tahapan heteronomous karena pada tahapan ini anak masih sangat labil, mudah terbawa arus dan mudah terpengaruh. Mereka sangan membutuhkan bimbingan, proses latiahn, serta pembiasaan yang terus menerus.


DAFTAR PUSTAKA
Asmawati;, Luluk, dkk. 2012 Pengelolaan Kegiatan Pengembangan Anak Usia Dini              Jakarta : Universitas Terbuka.
Aisyah, Siti, dkk. 2010 Pembelajaran Terpadu. Jakarta : Universitas Terbuka
Badru Zaman, Asep Hery hermawan, Cucu Eliyati. 2009. Media dan sumber belajar
TK, Jakarta : Universitas Terbuka
Hapridin dkk, 2010. Manajemen Pendidikan TK. Jakarta : Universitas Terbuka
Musfiroh, Tadkirotun, 2011 Pengembangan Kecerdasan Majemuk, Jakarta :
Universitas Terbuka
Masitoh 2008,  Strategi Pembelajaran TK. Jakarta , Universitas Terbuka
Nugraha, Ali dkk, 2010 Kurikulum dan Bahan Ajar TK, Jakarta : Universitas Terbuka
Otib satibi Hidayat. , Metode Pengembangan Moral dan Nilai-nilai Agama, Jakarta :
Universitas Terbuka Tahun 2012
Widarmi D Wijana, dkk , 2012 Kurikulum Pendidikan Anak usia Dini , Jakarta :
Universitas Terbuka




Lampiran I
PROFIL TK ISLAM AISYIYAH GENTING 02

Nama Sekolah                              : TK Islam Aisyiyah Genting 02
Status                                           : Swasta
Penyelenggara                              : Yayasan Bhakti Muslim
Berdiri Tahun                               : 2002
Akreditasi Tahun                         : 2011
Alamat                                         : Jln. Durian No 110 Desa Genting
Desa                                             : Genting
Kecamatan                                   : Jambu
Kabupaten                                   : Semarang
Kode Pos                                     : 50663
Pendidik                                      : 3 orang
Anak didik                                   : 24 orang (kelompok B)





Lampiran II
TK ISLAM AISYIYAH GENTING 02
Alamat                        : Jl Durian No 110 Desa Genting, Kec. Jambu 50663
                                           Kabupaten Semarang Provinsi Jawa Tengah

1.      Visi             : Terwujudnya anak yang ceria, sehat, cerdas dan berakhlak
mulia serta memiliki kesiapan baik secara fisik maupun mental dalam memasuki pendidikan selanjutnya.
2.      Misi             : Mengembangkan kemampuan dasar melalui kegiatan yang
terencana baik kedalam maupun diluar kelas sesuai dengan tahap perkembangan anak
·         Menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat
·         Menanamkan konsep belajar melalui bermain
·         Menanamkan nilai-nilai keimanan pada anak yang berakhlakul karimah, mencintai Allah dan meneladani Rosulullah.







Lampiran III
DATA PENDIDIK
No
Nama
Tempat Tanggal Lahir
Jabatan
Pendidikan Terakhir
1
Rikanah
Kab. Magelang
16 Agustus 1965
Kepala TK
SLTA
2
Triyani
Kab. Semarang
25 Juni 1981
Guru
SLTA
(Kuliah Smt 8 SI PG PAUD UT)
3
Novita Jatmiyati
Kab. Semarang
14 November 1988
Guru
SLTA
(Kuliah Smt 8 SI PG PAUD UT)









Lampiran IV
Data Peserta Didik TK Islam Aisyiyah Genting 02 Tahun 2015-2016

NO
NAMA
Tempat Tanggal Lahir
Nama Ibu Kandung
Pekerjaan
1
Anandhita Fitri Ramadhani
Kab Tangerang 10/09/2010
Susanti
Buruh
2
Ahmad Ade Bayu Prasetyo
Kab Semarang 20/10/2008
Rubiyah
Petani
3
Calista Rizqi Afvin Putri
Kab Semarang 06/03/2010
Vivin Efendi
Swasta
4
Dava Damara
Kab Semarang 09/05/2010
Sriyamah
Petani
5
Echa Rimba Pratiwi
Kab Semarang 26/07/2010
Dwi Purwaningsih
Wiraswasta
6
Evan Dwi Nur Cahyo
Kab Semarang 20/08/2009
Watini
Buruh
7
Ita Fabiyana
Kab Semarang 04/02/2010
Mularti
Petani
8
Kyila Najwan Tsaqib
Kab Semarang 19/06/2010
Triruswati
Petani
9
Khafid Alief Rahman
Kab Semarang 20/03/2010
Kotimah
Swasta
10
Khurotul Akyuni
Kab Semarang 10/01/2010
Yamtinah
Swasta
11
Maliqkya Aziza
Kab Tmgg 06/04/2010
Sri Agustina
Petani
12
Raihan Ahmad Habibi
Kab Semarang 24/01/2010
Ratna Kartika
Swasta
13
Riski Pratama
Kab Semarang 12/09/2010
Sutriyah
Karyawan
14
Sangesa Rakai Damarjati
Kab Semarang 01/10/2009
Endang Wahyu
Sawasta
15
Thoriq Haqul Yaqin
Kab Semarang 06/06/2010
Trianti
Petani
16
Tiara Imaniar
Kab Semarang 14/01/2010
Gusnawaty
Wiraswasta
17
Habib Dafa Maulana
Kab Semarang 30/11/2010
Nur Aliyah
Swasta
18
Fabiyan Angga Fahreza
Kab Semarang 20/12/2009
Ambarwatui
Petani
19
Muhammad Reihan Al Sidqi
Kab Semarang 20/07/2010
Wahyuni
Swasta
20
Sintiya Pratiwi
Kab Semarang 24/10/2010
Siti Muzakiyah
Swasta
21
Muhammad Fatin Najwan
Kab Semarang 30/01/2010
Siti Rohmah
Swasta
22
Tegar Aditya
Kab Semarang 14/11/2009
Puji Listiyani
Swasta
23
Alif Fardan Alfiyanto
Kab Semarang 10/07/2009
Erni Purwanti
Swasta
24
Machel Thomas Ardiansah
Kab Semarang 15/032009
Sholekhah
Buruh



















Lampiran V
OBSERVASI KEGIATAN PENGEMBANGAN
DI TK ISLAM AISYIYAH GENTING 02
No
Hal-hal unik yang ditemukan dalam
Ada
Keterangan
Ya
Tidak
1
Model Pengembangan

Kelompok
2
Penataan Ruang

Kegiatan indoor
Anak duduk melingkar kemudian berkelompok
3
Kegiatan yang dilakukan anak

Praktek Wudhu, Sholat, Baca Iqro’ dan surat pendek
4
Alat peraga yang digunakan


5
Pengelolaan Anak

Dibagi menjadi 3 kelompok
6
Cara pendidik memimpin kegiatan

Memberi contoh, pengarahan dan bimbingan, kemudian anak diminta praktek langsung





Lampiran VI
HASIL WAWANCARA PADA TK ISLAM AISYIYAH GENTING 02
DESA GENTING KEC. JAMBU KEBUPATEN SEMARANG
Pertanyaan untuk pendidik (tentang anak)
1.               Anak usia berapa sajakah yang berada pada TK ?
Jawab : Usia 5-6 tahun
2.               Apa perbedaan program di TK ini dengan di TK lain ?
Jawab : TK ini mengutamakan pendidikan akhlak, moral dan nilai-nilai agama sebagai dasar melanjutkan pendidikan selanjutnya.
3.               Bagaimana  cara penyusunan kegiatan anak pada TK ini?
Jawab : Dari program tahunan ke program semester kemudia program mingguan dan ke harian
4.               Melihat program pembiasaan, praktek wudhu dan solat disini saya tertarik, mengapa ibu membuat program seperti ini  ?
Jawab : Untuk menanamkan kebiasaan beribadah sejak dini
5.               Apa dasar pemikiran sehingga ibu melakukan program tersebut ?
Jawab : Salah satu usaha untuk menumbuhkan jiwa keagamaan kepada anak. agar mereka mengerti tata cara ibadah yang sesuai agamanya sehingga akan berpengaruh pada perilaku dan kepribadian mereka di masa yang akan datang.
6.               Berlangsung berapa lamakah kegiatan praktek wudhu, sholat dan pembiasaan tersebut  ?
Jawab : Kurang lebih 45 menit
Pertanyaan untuk pendidik (tentang pendidik)
1.      Kapan kegiatan praktek wudhu, sholat dan pembiasaan, latihan rutin dilakukan?
Jawab : Hari senin – sabtu sebelum kegiatan pembelajaran di dalam kelas berlangsung
2.      Bagaimana pendidik membimbing anak didik melaksanakan kegiatan ?
Jawab : Anak diberi contoh bimbingan dan pengarahan. Kemudian praktek bersama yang salah dibetulkan
Pertanyaan kepada Kepala TK Aisyiyah Genting 02
1.      Apa misi dan visi TK yang ibu pimpin ini?
Jawab : Visi :
-          Terwujudnya anak yang cerdas, sehat, ceria dan berakhlak mulia serta memiliki kesiapan baik fisik maupun mental dalam memasuki pendidikan selanjutnya
-          mengembangkan kemampuan dasar sesuai tahap perkembangan anak
Misi :
-          Menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat
-          Menanamkan konsep belajar melalui bermain
-          Menanamkkan nilai keimanan pada anak yang berakhlakul karimah
2.      Untuk mencapai visi dan misi tersebut, program apa dilakukan TK ini ?
Jawab : Program Tahunan yang dijabarkan ke program semester, mingguan dan harian
3.      Siapa yang merancang program ini ?
Jawab : Kepala Sekolah bersama pendidik dan orang tua anak
4.      Ada berapa jumlah pendidik dan anak didik di TK ini ?
Jawab : Pendidik  3 orang, anak didik    orang
5.      Model pengembangan apa dan kegiatan apa yang ditetapkan di TK ini ?
Jawab : TK ini ditata dalam kelompok, anak memilih sendiri kegiatan apa yang mau mereka lakukan semua sudah disiapkan guru sesuai dengan tingkat perkembangan anak. disusun dengan rencana  yang matang, menghadirkan suasana dan kegiatan yang disukai anak.





LAPORAN
PENELITIAN DAN ANALISIS KEGIATAN PENGEMBANGAN
KEMAMPUAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA ANAK USIA DINI

TAMAN PENITIPAN ANAK IMAM ASY SYAFI’I
KECAMATAN JAMBU KABUPATEN SEMARANG
Oleh :




UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJJ SEMARANG
2016

BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
            Keluarga adalah pendidikan pertama bagi anak usia dini. Pola asuh dan segala sesuatu yang  diberikan dalam lingkungan keluarga akan sangat berpengaruh pada perkembangan anak selanjutnya. Usia lahir sampai dengan memasuki pendidikan dasar merupakan masa keemasan (golden age) untuk pertumbuhan dan perkembangan. Masa ini merupakan masa yang tepat untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan anak dan meletakkan dasar-dasar  pengembangan kemampuan fisik, bahasa, sosial emosional, konsep diri, seni, moral dan nilai-nilai agama.
            Anak adalah juga bagian dari masa kini dan pemilik masa depan, anak merupakan aset keluarga, masyarakat dan bangsa, sehingga harus mendapatkan perawatan pengasuhan serta pembinaan jasmani, mental, spiritual dan sosial secara optimal sejak dini.
            Kebutuhan akan adanya Taman Penitipan Anak dimulai dengan munculnya kesadaran orang tua akan pentingnya pengasuhan dan pendidikan sejak dini pada keluarga kelas menengah ke bawah. Hal ini dipicu oleh kondisi ekonomi yang tidak memungkinkan keluarga tersebut memperkerjakan seorang pengasuh. Oleh karena itu muncullah sebuah lembaga yang menggantikan fungsi pengasuhan dan pendidikan bagi anak pda saat orang tua bekerja. Kebutuhan akan Taman Penitipan Anak juga semakin penting karena keberadaan lembaga tersebut dapat membantu orang tua membentuk kepribadian, penanaman nilai-nilai agama, norma, budi pakerti, karakter, kecerdasan, toleransi, etika dan estetika dalam diri anak.
            Terselenggaranya Taman Penitipan Anak Imam Asy Syafi’i di Kebondalem Kecamatan Jambu sesuai dengan UU No 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional pasal 28 ayat 4 yang mengatakan bahwa pendidikan anak usia dini pada jalur non formal berbentuk kelompok bermain (KB), Taman Penitipan Anak (TPA) atau bentuk lain yang sederajat.
            Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dikenal sejak zaman penjajahan Belanda. Seiring dengan penggalakan oleh pemerintah, keberadaan TPA-TPA di daerah-daerah juga tergolong baru. Sehingga pengelolaan TPA tersebut masih belum sesuai dengan visi dan misi yang diharapkan. Pengelolaan dan pendidikan yang rata-rata belum mempunyai bekal ilmu perkembangan jiwa anak usia dini, fasilitas yang masih sederhana adalah kondisi-kondisi yang harus segera diperbaiki, jika berharap potensi dasar anak berkembang secara optimal.
           
B.     FOKUS PENELITIAN
Setelah diadakan observasi ke Taman penitipan Anak Imam Asy Syafi’i, kegiatan pengembangan potensi dasar penanaman moral dan nilai-nilai agama, maka fokus penelitian ini adalah pada kegiatan menanamkan moral dan nilai-nilai agama melalui bermain

C.    TUJUAN PENELITIAN
            Penelitian ini bertujuan untuk mengumpulkan data mengenai
a)      Alasan pendidikan kegiatan pengembangan moral dan nilai-nilai agama melalui bermain.
1.      Tujuan pendidik melakukan kegiatan tersebut
2.      Kebijakan yang mendukung kegiatan tersebut.



D.    MANFAAT PENELITIAN
Membuat analisis mengenai kegiatan tersebut
Penelitian ini bermanfaat untuk :
1.      Memberikan masukan terhadap kegiatan pengembangan moral dan nilai-nilai agama di TPA Imam Asy Syafi’i
2.      Melatih peneliti melakukan penelitian kegiatan pengembangan anak
3.      Menganalisis kegiatan anak di lembaga TPA.
4.      Hal-hal yang mendukung terlaksananya kegiatan tersebut.












BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A.    TAMAN PENITIPAN ANAK
1.      Pengertian Taman Penitipan Anak (TPA)
            Taman Penitipan Anak adalah wahana asuhan kesejahteraan sosial yang berfungsi sebagai pengganti keluarga untuk waktu tertentu bagi anak yang orang tuanya berhalangan atau tidak punya waktu untuk memberikan pelayanan kebutuhan kepada anaknya. Taman Penitipan Anak juga sebagai wahana pendidikan dan pembinaan kesejahteraan anak.
Penyelenggaraan TPA sangat dibutuhkan karena munculnya kesadaran orang tua akan pentingnya pengasuhan dan pendidikan sejak dini, karena, TPA memberikan layanan yang terintegrasi dalam bidang gizi, kesehatan dan psikososial kepada anak. Layanan  kesejahteraan sosial kepada anak ini menurut UU no 4 Tahun 1979 diartikan sebagai usaha kesejahteraan sosial yang ditujukan untuk menjamin terwujudnya kesejahteraan anak terutama terpenuhinya kebutuhan pokok anak.
Keberadaan Taman Penitipan Anak sangat penting karena lembaga tersebut dapat membantu orang tua dalam membentuk kepribadian, norma, budi pekerti, toleransi, penanaman nilai agama dan moral juga dapat menggantikan peran orang tua untuk memenuhi kebutuhan pendidikan dan pengasuhan anak.
2.      Jalur dan bentuk layanan TPA
            Jalur pendidikan non formal berbentuk Kelompok Bermain (KB), Taman Penitipan Anak (TPA) atau untuk bentuk lain yang sederajat. Hal ini sesuai UU No 20 Tahun 2003 terutama pasal 28 ayat 4.

3.      Bentuk layanan dai TPA
a.       Pelayanan Sosialisasi (melalui berbagai program pembelajaran).
b.      Pelayanan Asuhan (diberikan dalam bentuk perawatan dan bimbingan)
c.       Pelayanan Kesehatan (promosi kesehatan, pengobatan, konsultasi dan pemeliharaan kesehatan)
d.      Pelayanan Konsultasi dan Konseling (untuk orang tua dan anggota keluarga terdekat anak)
e.       Pelayanan Rujukan (menerima dan mengirim anak ke lembaga layanan sosial lain sesuai kebutuhan anak)
f.       Pelayanan Informasi (penyampaian informasi tentang pelayanan anak, pendidikan, eplatihan dan lainnya)
g.      Pelayanan Penguasaan dan Kompetensi yang harus dimiliki anak, setelah mengikuti kegiatan di TPA yang meliputi moral dan nilai-nilai agama, fisik motorik, bahasa, kognitif, sosial emosional, seni.
TPA yang tumbuh dan berkembang di masyarakat pada umumnya memiliki dua karakteristik berbeda yaitu :
1.      TPA yang berkembang dilapisan masyarakat bawah seperti, TPA tipe pasar, rumah sakit dan panti asuhan.
2.      TPA yang berkembang di lapisan kelas menengah ke atas. Kegiatan pada TPA ini adalah sebagai wahana pendidikan dini.
Pada umumnya, penyelenggaraan TPA dilaksanakan oleh yayasan atau lembaga swadaya masyarakat (LSM) dan hanya sebagian kecil yang diselenggarakan oleh pemerintah. Instansi pembina pada TPA pada aspek kesejahteraan aalah Depdiknas. (Luluk Asmawati, (2008/2.16).




B.     DASAR FILSAFAT PENDIDIKAN DI TPA
1.      TEMPA
Tempa adalah mewujudkan kualitas fisik anak usia dini melalui upaya pemeliharaan kesehatan, peningkatan mutu gizi, olahraga yang teratur dan terukur serta pendidikan  jasmani sehingga anak memiliki nilai-nilai karakteristik, seperti kuat, lincah, memiliki daya tahan dan disiplin  tinggi yaitu dengan melakukan olah raga, kesehatan anak dan gizi.
2.      ASAH
Asah yang dimaksudkan agar anak usia dini memiliki intelektual yang berkembang, sehat, dan berkualitas. Hal ini dapat dilakukan melalui pendidikan untuk menumbuh kembangkan potensi, minat, bakat, apresiasi, persepsi dan kreativitas intelektualitas secara berkelanjutan dan prospektif.
3.      ASIH
Asih pada dasarnya merupakan pendampingan dan perlindungan anak usia dini, sebagai upaya mewujudkan dan menjamin pemenuhan kebutuhan anak, hak kelangsungan hidup, emansipasi, hak tumbuh kembang, hak mendapat perlindungan dari pengasuh yang dapat merugikan pertumbuhan dan perkembangan, misalnya perlakuan kasar dan eksploitasi, serta upaya pembinaan lanjutan dengan mengutamakan prinsip kepentingan terbaik bagi anak, serta hak untuk berpartisipasi penuh dan pendayagunaan waktu luang secara bermanfaat.
4.      ASUH
Asuh dimaksudkan untuk mewujudkan kwalitas kepribadian dan jati diri anak agar memiliki karakteristik berikut :
a.       Integritas, iman, dan taqwa.
b.      Patriotisme, nasionalisme dan kepeloporan
c.       Rasa tanggung jawab, jiwa kesatria dan sportivitas
d.      Jiwa kebersamaan, demokratis, tahan uji.
e.       Jiwa tanggap, daya kritis dan idealisme
f.       Optimis dan keberanian mengambil resiko
g.      Jiwa kewirausahaan, kreatif dan profesional















BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A.    SUBYEK PENELITIAN
                 Subyek pada penelitian ini adalah anak-anak Taman Penitipan Anak (TPA) Imam Asy Syafi’i.
B.     METODE PENELITIAN
                 Penelitian ini menggunakan metode interpratasi yaitu menginterpretasikan data mengenai fenomena/ gejala yang diteliti di lapangan.
C.    INSTRUMEN PENELITIAN
            Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan adalah:
1.      Observasi yaitu mengamati fenomena yang menarik untuk dijadikan fokus penelitian.
2.      Wawancara yaitu menggali informasi lebih mendalam mengenai fokus penelitian.
3.      Dokumentasi yaitu untuk mengumpulkan bukti-bukti dan penjelasan yang lebih luas mengenai fokus penelitian.





BAB IV
ANALISIS DATA
A.    TABULASI DATA
            Untuk memudahkan analisis data, maka data  hasil penelitian dibuat tabulasi data sebagai beriukut.
OBSERVASI
WAWANCARA DENGAN GURU
WAWANCARA DENGAN PENGELOLA
DOKUMENTASI
Sebelum masuk kelas anak berbaris didepan kelas dipimpin salah satu temannya dan dibimbing guru, anak melakukan kegiatan fisik motorik (senam) sederhana dengan gembira, sambil berhitung menghafal rukun Islam, rukun shalat, rukun wudhu dikolaborasikan dengan gerakan fisik motorik
Kegiatan ini merupakan kegiatan awal yang dikemas secara menarik tetapi sudah memasukkan penanaman nilai oral dan agama dengan dimulai dari yang paling sederhana. dikolaborasikan dengan gerakan-gerakan fisik motorik
Ini merupakan program rutinitas sebelum masuk kelas, biasanya banyaknay hitungan tergantung permintaan anak dan guru menyesuaikan dengan materi yang diberikan
Foto kegiatan
Setelah itu anak masuk kelas satu persatu dengan berjalan tegap. dikelas duduk berkeliling dilantai
Membiasakan anak berjalan dengan posisi badan tegak, tangan dan kaki berirama satu-dua-satu-dua.
Melatih berani dan percaya diri tampil didepan teman-temannya
Foto kegiatan
Awal kegiatan didalam kelas guru mengajak berhitung dengan baik arab, menyanyi religi kemudian mengenalkan huruf hijaiyah, menghafal surat pendek
Semua dilakukan dengan permainan, pengenalan huruf hijaiyah, hafalan surat pendek
Anak diajak bermain sambil dikenalkan huruf hijaiyah & hafalan surat pendek
Foto kegiatan
Semua anak mengikuti dengan antusias
Huruf hijaiyah dikenalkan dengan permainan kartu besar sedang hafalan surat pendek anak sambil bermain peran
Kartu besar dibuat dari kardus bekas dan kertas ditulis dengan spidol satu hari cukup 3 menit tiap pengenalan
Foto kegiatan
Anak juga dilatih pembiasaan dan kemandirian .
Sampai kegiatan berakhir
Membaca do’a sebelum dan sesudah melakukan sesuatu, belajar memakai dan melepas baju sendiri, makan sendiri
Latihan rutin akan sangat membekas di ingatan mereka dan menjadi kebiasaan baik
Foto kegiatan
B.     ANALISIS DATA
            Kegiatan pengembangan moral dan nilai agama pada TPA Imam Asy Syifi’i dilakukan dengan permainan bermaksud mengembangkan potensi dasar perkembangan moral dan nilai-nilai agama sejak dini, mencintai dan mengetahui aturan agamanya berperilaku baik dan berbudi pekerti luhur sesuai dengan pendapat Pusat Kurikulum Balitbang Depdiknas (2002) yang menyatakan pada tahapan anak usia dini yang menjadi fokus hasil belajar adalah menanamkan sejak dini pentingnya pembinaan sikap dan perilaku yang dapat dilakukan melalui pembiasaan yang baik. Sehingga menjadi dasar hukum dalam pembentukan pribadi anak yang sesuai dengan nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh masyarakat untuk membantu anak agar tambah menjadi pribadi yang matang dan mandiri.
Kegiatan  menanamkan moral dan nilai-nilai agama untuk anak usia TPA merupakan tantangan tersendiri bagi guru TPA Asy Syafi’i. Disajikan dengan bentuk permainan menimbulkan jalinan kasih sayang antara guru dan murid bagi anak. Anak dapat bebas mengeluarkan dan mengembangkan kemampuan yang dimilikinya, berekspresi, menemukan, mengekspresikan perasaan, berkreasi dan belajar secara menyenangkan sesuai dengan pendapat Megawangi (2004) yang menyatakan bahwa pendidik berperan membantu pengembangan perilaku anak, maka pendidik  harus :
1.      Memperlakukan anak didik dengan kasih sayang dan hormat
2.      Memberikan perhatian yang khusus secara individu dimana guru mengerti  permasalahan anak didiknya
3.      Menjadi panutan moral bagi anak didiknya.
            Kegiatan yang dilakukan di TPA Imam Asy Syafi’i yaitu pembiasaan, latihan, keteladanan dan penanaman moral dan nilai-nilai agama melalui bermain akan merangsang kemampuan anak untuk mandiri, perilaku sehat dan berakhlak mulia sesuai dengan pendapat Menik siti Arifah (2004) bahwa pelatihan (training) di bawah bimbingan dan pengawasan akan merangsang untuk bereaksi, dan membangkitkan emosi yang menyenangkan.
            Penataan lingkungan bermain baik didalam maupun diluar benar-benar membuat anak tenggelam dalam suasana pembelajaran perilaku menyenangkan. Karena hal itu dilakukan setiap hari, maka dengan tidak terasa penanaman moral dan nilai-nilai agama ini telah tertanam pada anak. Hal ini sesuai dengan pendapat Brian Cambourne (1998) mengenai ketenggelaman (immersion) yaitu anak tenggelam dalam satu keadaan, lingkungan dan kondisi yang dipenuhi oleh kegiatan pembiasaan perilaku dan budi pekerti luhur sesuai norma-norma agama.
            Baik secara umum maupun khusus, TPA Asy Syafi’i mempunyai kegiatan yang baik dan terarah yang telah disusun sejalan dengan teori-teori bidang pengembangan moral dan nilai-nilai agama sehinga dapat mencapai tujuan yang diinginkan.







BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A.     KESIMPULAN
Berdasarkan tabulasi dan analisis data dapat disimpulkan beberapa hal yaitu :
·         TPA Imam Asy Syafi’i telah mempunyai program pengembangan moral dan nilai-nilai  agama yang meletakkan dasar-dasar kuat bagi kemampuan perilaku mandiri dan budi pekerti luhur. Alasan dari pengembangan kegiatan tersebut adalah memfasilitasi anak baik berupa sarana maupun prasarana di TPA dalam meletakkan dasar-dasar kepribadian, kecerdasan, lingkungan sosial dan menjaga kesehatan, serta rasa aman, membekali norma-norma yang terkandung dalam moral dan nilai-nilai agama untuk menjadi manusia yang berbudi luhur dan berakhlak mulia.
·         Lingkungan TPA yang kondusif, memakai dan dengan alat permainan yang cukup sangat mendukung pencapaian tujuan pengembangan tersebut.
·         Kerjasama yang baik merupakan hal yang sangat mendukung kelancaran program pengembangan di TPA Asy Syafi’i.
B.     SARAN-SARAN
·         Dalam pengembangan moral dan nilai-nilai agama perlu diseimbangkan dengan pengembangan kemampuan dasar yang lain agar hasil lebih optimal.
·         Pengasuh selalu menambah bekal pengetahuan pengembangan kemampuan dasar anak, sehingga TPA Imam Asy Syafi’i bukan sekedar lembaga pengasuhan tetapi juga merupakan Taman Pendidikan Anak Usia Dini yang mengembangkan semua potensi dasar anak secara optimal.
                                           

DAFTAR PUSTAKA

Aisyah, Siti. 2007. Perkembangan dan Konsep Dasar Pengembangan Anak Usia              Dini. Jakarta: Universitas Terbuka.

Asnawati, Luluk. 2008. Pengelolaan Kegiatan Pengembangan Anak Usia Dini.     Jakarta: Universitas Terbuka.

Depdiknas, 2004. Kurikulum TK dan RA Standart Kompetensi. Jakarta: Balibang

Depdiknas, 2002. Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Balitbang

Gunarti, Winda. 2008. Metode Pengembangan Perilaku dan Kemampuan Dasar   Anak Usia Dini. Jakarta: Universitas Terbuka.

Wijaya D, Winarni. 2008. Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Universitas Terbuka.



















Lampiran I
OBSERVASI KEGIATAN PENGEMBANGAN
PADA TAMAN PENITIPAN ANAK (TPA) IMAM ASY SYAFI’I

NO
Hal-hal unik yang ditemukan dalam
ADA
KETERANGAN
1
Model Pengembangan
YA
TIDAK
Di buat sentra
2
Penataan Ruang

Sederhana, Fleksibel, dapat diubah setiap saat menurut kebutuhan
3
Kegiatan yang dilakukan anak

Pelayanan kesehatan, makan, mandi, buang air, bermain sambil belajar
4
Alat peraga yang digunakan

Masih sederhana, boneka, tulisan dari tempel kardus gambar, tulisan huruf hijaiyah dan sebagainya
5
Pengelolaan anak

Diatur menurut tingkat umur
6
Cara pendidik memimpin kegiatan

Lebih banyak melayani kemampuan anak, mengawasi dan melayani











Lampiran II
HASIL WAWANCARA DENGAN PENDIDIK DAN PIMPINAN
TPA ASY SYAFI’I
A.    Wawancara dengan pendidik TPA Imam Asy Syafi’i
1.      Usia berapa sajakah anak asuh yang berada di dalam TPA ini?
Jawab: Usia 2-6 Tahun
2.      Apa perbedaan atau keistimewaan program di TPA ini dengan TPA di tempat lain?
Jawab: TPA ini menanamkan moral dan nilai agama sedini mungkin, mengenalkan Tuhan dan ciptaan Nya, cara sholat, kebiasaan dalam agama Islam, mengenalkan bacaan Al qur’an sejak awal. Disamping itu TPA ini melayani kebutuhan anak tentang makan, kesehatan dan pelayanan permainan yang lain.
3.      Bagaimana cara penyusunan rencana kegiatan untuk anak pada TPA ini?
Jawab: Bersama-sama orang tua, guru bekerjasama bagaimana bisa melaksanakan kegiatan yang seimbang antara di TPA dan dirumah. Semua direncanakan dengan baik dan persiapan yang matang.
4.      Saya melihat anak disini berlatih buang air, dan ganti baju serta makan sendiri. Mengapa ibu melakukan kegiatn ini?
Jawab: Masalah utama ketika anak ditinggal orang tua adalah buang air, ganti baju dan makan, sehingga latihan ini ditujukan untuk membentuk kemandirian anak.
5.      Bagaimana cara melatih anak dalam pengembangan moral dan nilai-nilai agama?
Jawab: Dengan permainan, dengan latihan, pembiasaan, keteladanan, semua itu akan melekat diingatan mereka.
B.                 Wawancara dengan Pimpinan TPA Imam Asy Syafi’i
1.      Apa Misi dan Vvisi TPA ini bu?
Jawab: Misi :
·         Mencetak generasi penerus muda dengan stimulus terpadu, sehingga pada saat melakukan kegiatan dapat mengembangkan aspek sekaligus (nilai-nilai moral agam, bahasa, sosem, kognitif, dan fisik motorik) secara  optimal dan seimbang.
·         Menciptakan lingkungan yang kondusif, menarik dan menyenangkan dengan memperhatikan keamanan dan kenyamanan anak
·         Mengembangkan ketrampilan hidup agar mampu menolong diri sendiri/ mandiri, disiplin dan mampu bersosialisasi dan memperoleh ketrampilan dasar.
Jawab: Visi :
·         Mencetak generasi yang cerdas, berakhlak mulia, kreatif, mandiri dan pribadi qur’ani.
2.      Untuk mencapai tujuan tersebut program apa yang diadakan di TPA ini?
Jawab: Adalah pembiasaan, latihan rutin, keteladanan, dan bermain sambil belajar
3.      Siapa yang merancang program tersebut ?
Jawab: Pengelola, pendidik dan masukan dari orang tua
4.      Ada berapa jumlah pendidik di TPA ini ?
Jawab: Ada 2 orang yang satu orang merangkap Kepala TPA ini

DATA PENDIDIK TPA ASY SYAFI’I
NO
NAMA
TTL
PENDIDIKAN TERAKHIR
MASIH KULIAH DI/ SEMESTER
1
Slamet Tri Yuhana
Semarang. 05/04/1975
SLTA
UT
SEMESTER 8
2
Hijriani Magfiroh
Semarang, 11/07/1994
SMK
-
3
Ummi  Mu’minah
Jambi, 10/10/1993
MAN
-

 

1 komentar: