LAPORAN
PENELITIAN DAN ANALISIS KEGIATAN
PENGEMBANGAN
KEMAMPUAN MORAL DAN NILAI-NILAI
AGAMA ANAK USIA DINI
TAMAN
PENITIPAN ANAK IMAM ASY SYAFI’I
KECAMATAN
JAMBU KABUPATEN SEMARANG
Oleh
:
SRI
MUGI
NIM
: 823249959
UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJJ SEMARANG
2016
LEMBAR PENGESAHAN
JUDUL
|
:
|
ANALISIS KEGIATAN
PENGEMBANGAN MORAL DAN
NILAI -
NILAI AGAMA MELALUI BELAJAR SAMBIL BERMAIN DI TPA ASY SYAFI’I
|
NAMA MAHASISWA
|
:
|
SRI MUGI
|
NIM
|
:
|
823249959
|
PROGRAM
|
:
|
S1 PG PAUD
|
TEMPAT PENELITIAN
|
:
|
TPA ASY SYAFI’I
KECAMATAN JAMBU KAB. SEMARANG
|
WAKTU PENELITIAN
|
:
|
21 MARET 2016
|
Genting, 22 Maret 2016
Kepala TPA ASY SYAFI’I
Slamet
Tri Yuhana
|
Mahasiswa
Sri Mugi
|
Mengetahui,
Supervisor
SUYADI, S.Pd,. M.Pd
NIP
: 196104151986021006
KATA PENGANTAR
·
Alhamdulillah
saya ucapkan, berkat rahmat, taufik dan hidayah Allah SWT saya dapat menyusun
dan menyampaikan laporan analisis kegiatan pengembangan pendidikan anak usia
dini yang berjudul “Analisis Kegiatan Pengembangan Moral dan Nilai-nilai agama
di Taman Penitipan Anak Asy syafi’i”
·
Laporan penelitian ini disusun
dalam rangka memperoleh nilai mata kuliah Analisis Kegiatan Pengembangan
Kemampuan Pendidikan Anak Usia Dini yang merupakan mata kuliah bagi mahasiswa
Fakultas keguruan ilmu pendidikan universitas terbuka UPBJJ Semarang. Penelitian
ini bertujuan untuk menambah pengetahuan dan sebagai bekal pengalaman calon
pendidik anak usia dini.
·
Saya
menyadari penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik berkat dukungan dan
partisipasi berbagai pihak, oleh karena itu saya ucapkan terima kasih yang
sedalam-dalamnya kepada semua pihak yang telah membantu penyelesaian laporan
ini.
·
Akhirnya
semoga laporan ini membawa manfaat bagi siapa saja yang membacanya, amiin.
Genting, 22 Maret 2016
Sri Mugi
NIM : 823249959
DAFTAR ISI
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Keluarga adalah pendidikan pertama bagi anak
usia dini. Pola asuh dan segala sesuatu yang
diberikan dalam lingkungan keluarga akan sangat berpengaruh pada
perkembangan anak selanjutnya. Usia lahir sampai dengan memasuki pendidikan dasar
merupakan masa keemasan (golden age) untuk pertumbuhan dan perkembangan. Masa ini merupakan masa
yang tepat untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan anak dan
meletakkan dasar-dasar pengembangan
kemampuan fisik, bahasa, sosial emosional, konsep diri, seni, moral dan
nilai-nilai agama.
Anak adalah juga bagian dari masa kini dan
pemilik masa depan, anak merupakan aset keluarga, masyarakat dan bangsa,
sehingga harus mendapatkan perawatan pengasuhan serta pembinaan jasmani,
mental, spiritual dan sosial secara optimal sejak dini.
Kebutuhan akan adanya Taman Penitipan Anak
dimulai dengan munculnya kesadaran orang tua akan pentingnya pengasuhan dan
pendidikan sejak dini pada keluarga kelas menengah ke bawah. Hal ini dipicu
oleh kondisi ekonomi yang tidak memungkinkan keluarga tersebut memperkerjakan
seorang pengasuh. Oleh karena itu muncullah sebuah lembaga yang menggantikan
fungsi pengasuhan dan pendidikan bagi anak pda saat orang tua bekerja.
Kebutuhan akan Taman Penitipan Anak juga semakin penting karena keberadaan
lembaga tersebut dapat membantu orang tua membentuk kepribadian, penanaman
nilai-nilai agama, norma, budi pakerti, karakter, kecerdasan, toleransi, etika
dan estetika dalam diri anak.
Terselenggaranya Taman Penitipan Anak Imam Asy
Syafi’i di Kebondalem Kecamatan Jambu sesuai dengan UU No 20 Tahun 2003 tentang
sistem pendidikan nasional pasal 28 ayat 4 yang mengatakan bahwa pendidikan
anak usia dini pada jalur non formal berbentuk kelompok bermain (KB), Taman
Penitipan Anak (TPA) atau bentuk lain yang sederajat.
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dikenal sejak
zaman penjajahan Belanda. Seiring dengan penggalakan oleh pemerintah,
keberadaan TPA-TPA di daerah-daerah juga tergolong baru. Sehingga pengelolaan
TPA tersebut masih belum sesuai dengan visi dan misi yang diharapkan. Pengelolaan
dan pendidikan yang rata-rata belum mempunyai bekal ilmu perkembangan jiwa anak
usia dini, fasilitas yang masih sederhana adalah kondisi-kondisi yang harus
segera diperbaiki, jika berharap potensi dasar anak berkembang secara optimal.
B. FOKUS PENELITIAN
Setelah diadakan observasi ke Taman
penitipan Anak Imam Asy Syafi’i, kegiatan pengembangan potensi dasar penanaman
moral dan nilai-nilai agama, maka fokus penelitian ini adalah pada kegiatan
menanamkan moral dan nilai-nilai agama melalui bermain
C. TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengumpulkan
data mengenai
a) Alasan pendidikan kegiatan pengembangan moral
dan nilai-nilai agama melalui bermain.
1.
Tujuan
pendidik melakukan kegiatan tersebut
2.
Kebijakan
yang mendukung kegiatan tersebut.
D. MANFAAT PENELITIAN
Membuat analisis mengenai kegiatan
tersebut
Penelitian ini
bermanfaat untuk :
1.
Memberikan
masukan terhadap kegiatan pengembangan moral dan nilai-nilai agama di TPA Imam
Asy Syafi’i
2.
Melatih
peneliti melakukan penelitian kegiatan pengembangan anak
3.
Menganalisis
kegiatan anak di lembaga TPA.
4.
Hal-hal yang mendukung
terlaksananya kegiatan tersebut.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. TAMAN
PENITIPAN ANAK
1.
Pengertian
Taman Penitipan Anak (TPA)
Taman
Penitipan Anak adalah wahana asuhan kesejahteraan sosial yang berfungsi sebagai
pengganti keluarga untuk waktu tertentu bagi anak yang orang tuanya berhalangan
atau tidak punya waktu untuk memberikan pelayanan kebutuhan kepada anaknya.
Taman Penitipan Anak juga sebagai wahana pendidikan dan pembinaan kesejahteraan
anak.
Penyelenggaraan TPA
sangat dibutuhkan karena munculnya kesadaran orang tua akan pentingnya
pengasuhan dan pendidikan sejak dini, karena, TPA memberikan layanan yang
terintegrasi dalam bidang gizi, kesehatan dan psikososial kepada anak. Layanan kesejahteraan sosial kepada anak ini menurut
UU no 4 Tahun 1979 diartikan sebagai usaha kesejahteraan sosial yang ditujukan
untuk menjamin terwujudnya kesejahteraan anak terutama terpenuhinya kebutuhan
pokok anak.
keberadaan Taman
penitipan Anak sangat penting karena lembaga tersebut dapat membantu orang tua
dalam membentuk kepribadian, norma, budi pekerti, toleransi, penanaman nilai
agama dan moral juga dapat menggantikan peran orang tua untuk memenuhi
kebutuhan pendidikan dan pengasuhan anak.
2.
Jalur dan
bentuk layanan TPA
Jalur
pendidikan non formal berbentuk Kelompok Bermain (KB), Taman Penitipan Anak
(TPA) atau untuk bentuk lain yang sederajat. Hal ini sesuai UU No 20 Tahun 2003
terutama pasal 28 ayat 4.
3.
Bentuk
layanan dai TPA
a.
Pelayanan
Sosialisasi (melalui berbagai program pembelajaran).
b.
Pelayanan
Asuhan (diberikan dalam bentuk perawatan dan bimbingan)
c.
Pelayanan
Kesehatan (promosi kesehatan, pengobatan, konsultasi dan pemeliharaan
kesehatan)
d.
Pelayanan
Konsultasi dan Konseling (untuk orang tua dan anggota keluarga terdekat anak)
e.
Pelayanan
Rujukan (menerima dan mengirim anak ke lembaga layanan sosial lain sesuai
kebutuhan anak)
f.
Pelayanan
Informasi (penyampaian informasi tentang pelayanan anak, pendidikan, eplatihan
dan lainnya)
g.
Pelayanan
Penguasaan dan Kompetensi yang harus dimiliki anak, setelah mengikuti kegiatan
di TPA yang meliputi moral dan nilai-nilai agama, fisik motorik, bahasa,
kognitif, sosial emosional, seni.
TPA yang tumbuh dan berkembang di masyarakat
pada umumnya memiliki dua karakteristik berbeda yaitu :
1. TPA yang berkembang dilapisan masyarakat bawah
seperti, TPA tipe pasar, rumah sakit dan panti asuhan.
2. TPA yang berkembang di lapisan kelas menengah
ke atas. Kegiatan pada TPA ini adalah sebagai wahana pendidikan dini.
Pada umumnya, penyelenggaraan TPA dilaksanakan
oleh yayasan atau lembaga swadaya masyarakat (LSM) dan hanya sebagian kecil
yang diselenggarakan oleh pemerintah. Instansi pembina pada TPA pada aspek
kesejahteraan aalah Depdiknas. (Luluk Asmawati, (2008/2.16).
B. DASAR
FILSAFAT PENDIDIKAN DI TPA
1.
TEMPA
Tempa adalah mewujudkan
kualitas fisik anak usia dini melalui upaya pemeliharaan kesehatan, peningkatan
mutu gizi, olahraga yang teratur dan terukur serta pendidikan jasmani sehingga anak memiliki nilai-nilai
karakteristik, seperti kuat, lincah, memiliki daya tahan dan disiplin tinggi yaitu dengan melakukan olah raga,
kesehatan anak dan gizi.
2.
ASAH
Asah yang dimaksudkan
agar anak usia dini memiliki intelektual yang berkembang, sehat, dan
berkualitas. Hal ini dapat dilakukan melalui pendidikan untuk menumbuh
kembangkan potensi, minat, bakat, apresiasi, persepsi dan kreativitas
intelektualitas secara berkelanjutan dan prospektif.
3.
ASIH
Asih pada dasarnya
merupakan pendampingan dan perlindungan anak usia dini, sebagai upaya
mewujudkan dan menjamin pemenuhan kebutuhan anak, hak kelangsungan hidup,
emansipasi, hak tumbuh kembang, hak mendapat perlindungan dari pengasuh yang
dapat merugikan pertumbuhan dan perkembangan, misalnya perlakuan kasar dan
eksploitasi, serta upaya pembinaan lanjutan dengan mengutamakan prinsip
kepentingan terbaik bagi anak, serta hak untuk berpartisipasi penuh dan
pendayagunaan waktu luang secara bermanfaat.
4.
ASUH
Asuh dimaksudkan untuk
mewujudkan kwalitas kepribadian dan jati diri anak agar memiliki karakteristik
berikut :
a. Integritas, iman, dan taqwa.
b. Patriotisme, nasionalisme dan kepeloporan
c. Rasa tanggung jawab, jiwa kesatria dan
sportivitas
d. Jiwa kebersamaan, demokratis, tahan uji.
e. Jiwa tanggap, daya kritis dan idealisme
f. Optimis dan keberanian mengambil resiko
g. Jiwa kewirausahaan, kreatif dan profesional
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. SUBYEK PENELITIAN
Subyek
pada penelitian ini adalah anak-anak Taman Penitipan Anak (TPA) Imam Asy
Syafi’i.
B. METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode interpratasi yaitu
menginterpretasikan data mengenai fenomena/ gejala yang diteliti di lapangan.
C. INSTRUMEN PENELITIAN
Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan adalah:
1.
Observasi yaitu mengamati fenomena yang menarik untuk dijadikan
fokus penelitian.
2.
Wawancara yaitu menggali informasi
lebih mendalam mengenai fokus penelitian.
3.
Dokumentasi yaitu untuk mengumpulkan
bukti-bukti dan penjelasan yang lebih luas mengenai fokus penelitian.
BAB IV
ANALISIS DATA
A. TABULASI DATA
Untuk memudahkan
analisis data, maka data hasil
penelitian dibuat tabulasi data sebagai beriukut.
OBSERVASI
|
WAWANCARA
DENGAN GURU
|
WAWANCARA
DENGAN PENGELOLA
|
DOKUMENTASI
|
Sebelum masuk kelas anak berbaris didepan
kelas dipimpin salah satu temannya dan dibimbing guru, anak melakukan
kegiatan fisik motorik (senam) sederhana dengan gembira, sambil berhitung
menghafal rukun Islam, rukun shalat, rukun wudhu dikolaborasikan dengan
gerakan fisik motorik
|
Kegiatan ini merupakan kegiatan awal yang
dikemas secara menarik tetapi sudah memasukkan penanaman nilai oral dan agama
dengan dimulai dari yang paling sederhana. dikolaborasikan dengan
gerakan-gerakan fisik motorik
|
Ini merupakan program rutinitas sebelum masuk
kelas, biasanya banyaknay hitungan tergantung permintaan anak dan guru
menyesuaikan dengan materi yang diberikan
|
Foto kegiatan
|
Setelah itu anak masuk kelas satu persatu
dengan berjalan tegap. dikelas duduk berkeliling dilantai
|
Membiasakan anak berjalan dengan posisi badan
tegak, tangan dan kaki berirama satu-dua-satu-dua.
|
Melatih berani dan percaya diri tampil
didepan teman-temannya
|
Foto kegiatan
|
Awal kegiatan didalam kelas guru mengajak
berhitung dengan baik arab, menyanyi religi kemudian mengenalkan huruf
hijaiyah, menghafal surat pendek
|
Semua dilakukan dengan permainan, pengenalan
huruf hijaiyah, hafalan surat pendek
|
Anak diajak
bermain sambil dikenalkan huruf hijaiyah & hafalan surat pendek
|
Foto kegiatan
|
Semua anak mengikuti dengan antusias
|
Huruf hijaiyah dikenalkan dengan permainan
kartu besar sedang hafalan surat pendek anak sambil bermain peran
|
Kartu besar dibuat dari kardus bekas dan
kertas ditulis dengan spidol satu hari cukup 3 menit tiap pengenalan
|
Foto kegiatan
|
Anak juga dilatih pembiasaan dan kemandirian
.
Sampai kegiatan berakhir
|
Membaca do’a sebelum dan sesudah melakukan
sesuatu, belajar memakai dan melepas baju sendiri, makan sendiri
|
Latihan rutin akan sangat membekas di ingatan
mereka dan menjadi kebiasaan baik
|
Foto kegiatan
|
B. ANALISIS DATA
Kegiatan pengembangan moral dan nilai agama
pada TPA Imam Asy Syifi’i dilakukan dengan permainan bermaksud mengembangkan
potensi dasar perkembangan moral dan nilai-nilai agama sejak dini, mencintai
dan mengetahui aturan agamanya berperilaku baik dan berbudi pekerti luhur
sesuai dengan pendapat Pusat Kurikulum Balitbang Depdiknas (2002) yang
menyatakan pada tahapan anak usia dini yang menjadi fokus hasil belajar adalah
menanamkan sejak dini pentingnya pembinaan sikap dan perilaku yang dapat
dilakukan melalui pembiasaan yang baik. Sehingga menjadi dasar hukum dalam
pembentukan pribadi anak yang sesuai dengan nilai-nilai yang dijunjung tinggi
oleh masyarakat untuk membantu anak agar tambah menjadi pribadi yang matang dan
mandiri.
Kegiatan menanamkan moral dan nilai-nilai agama untuk
anak usia TPA merupakan tantangan tersendiri bagi guru TPA Asy Syafi’i.
Disajikan dengan bentuk permainan menimbulkan jalinan kasih sayang antara guru
dan murid bagi anak. Anak dapat bebas mengeluarkan dan mengembangkan kemampuan
yang dimilikinya, berekspresi, menemukan, mengekspresikan perasaan, berkreasi
dan belajar secara menyenangkan sesuai dengan pendapat Megawangi (2004) yang
menyatakan bahwa pendidik berperan membantu pengembangan perilaku anak, maka
pendidik harus :
1. Memperlakukan anak didik
dengan kasih sayang dan hormat
2. Memberikan perhatian yang
khusus secara individu dimana guru mengerti
permasalahan anak didiknya
3. Menjadi panutan moral bagi
anak didiknya.
Kegiatan yang dilakukan di TPA
Imam Asy Syafi’i yaitu pembiasaan, latihan, keteladanan dan penanaman moral dan
nilai-nilai agama melalui bermain akan merangsang kemampuan anak untuk mandiri,
perilaku sehat dan berakhlak mulia sesuai dengan pendapat Menik siti Arifah
(2004) bahwa pelatihan (training) di bawah bimbingan dan pengawasan akan
merangsang untuk bereaksi, dan membangkitkan emosi yang menyenangkan.
Penataan lingkungan bermain baik didalam maupun
diluar benar-benar membuat anak tenggelam dalam suasana pembelajaran perilaku
menyenangkan. Karena hal itu dilakukan setiap hari, maka dengan tidak terasa penanaman
moral dan nilai-nilai agama ini telah tertanam pada anak. Hal ini sesuai dengan pendapat Brian Cambourne
(1998) mengenai ketenggelaman (immersion) yaitu anak tenggelam dalam satu
keadaan, lingkungan dan kondisi yang dipenuhi oleh kegiatan pembiasaan perilaku
dan budi pekerti luhur sesuai norma-norma agama.
Baik secara umum
maupun khusus, TPA Asy Syafi’i
mempunyai kegiatan
yang baik dan terarah yang telah
disusun sejalan dengan teori-teori bidang pengembangan moral dan nilai-nilai
agama sehinga dapat mencapai tujuan yang diinginkan.
BAB
V
KESIMPULAN
DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan tabulasi dan analisis data dapat
disimpulkan beberapa hal yaitu :
1.
TPA Imam
Asy Syafi’i telah mempunyai program pengembangan moral dan nilai-nilai agama yang meletakkan dasar-dasar kuat bagi
kemampuan perilaku mandiri dan budi pekerti luhur. Alasan dari pengembangan
kegiatan tersebut adalah memfasilitasi anak baik berupa sarana maupun prasarana
di TPA dalam meletakkan dasar-dasar kepribadian, kecerdasan, lingkungan sosial
dan menjaga kesehatan, serta rasa aman, membekali norma-norma yang terkandung
dalam moral dan nilai-nilai agama untuk menjadi manusia yang berbudi luhur dan
berakhlak mulia.
2.
Lingkungan
TPA yang kondusif, memakai dan dengan alat permainan yang cukup sangat
mendukung pencapaian tujuan pengembangan tersebut.
3.
Kerjasama
yang baik merupakan hal yang sangat mendukung kelancaran program pengembangan
di TPA Asy Syafi’i.
B. SARAN-SARAN
1.
Dalam
pengembangan moral dan nilai-nilai agama perlu diseimbangkan dengan
pengembangan kemampuan dasar yang lain agar hasil lebih optimal.
2.
Pengasuh
selalu menambah bekal pengetahuan pengembangan kemampuan dasar anak, sehingga
TPA Imam Asy Syafi’i bukan sekedar lembaga pengasuhan tetapi juga merupakan
Taman Pendidikan Anak Usia Dini yang mengembangkan semua potensi dasar anak
secara optimal.
DAFTAR PUSTAKA
Aisyah, Siti. 2007. Perkembangan dan
Konsep Dasar Pengembangan Anak Usia Dini.
Jakarta: Universitas Terbuka.
Asnawati, Luluk. 2008. Pengelolaan
Kegiatan Pengembangan Anak Usia Dini. Jakarta:
Universitas Terbuka.
Depdiknas, 2004. Kurikulum
TK dan RA Standart Kompetensi. Jakarta:
Balibang
Depdiknas, 2002. Pendidikan
Anak Usia Dini. Jakarta: Balitbang
Gunarti, Winda. 2008. Metode Pengembangan
Perilaku dan Kemampuan Dasar Anak Usia
Dini. Jakarta: Universitas Terbuka.
Wijaya D, Winarni. 2008. Kurikulum
Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Universitas
Terbuka.
Lampiran I
OBSERVASI KEGIATAN PENGEMBANGAN
PADA TAMAN PENITIPAN ANAK (TPA) IMAM ASY
SYAFI’I
NO
|
Hal-hal
unik yang ditemukan dalam
|
ADA
|
KETERANGAN
|
|
1
|
Model Pengembangan
|
YA
|
TIDAK
|
Di buat sentra
|
2
|
Penataan Ruang
|
√
|
|
Sederhana, Fleksibel, dapat diubah setiap saat
menurut kebutuhan
|
3
|
Kegiatan yang dilakukan anak
|
√
|
|
Pelayanan kesehatan, makan, mandi, buang air,
bermain sambil belajar
|
4
|
Alat peraga yang digunakan
|
√
|
|
Masih sederhana, boneka, tulisan dari tempel kardus
gambar, tulisan huruf hijaiyah dan sebagainya
|
5
|
Pengelolaan anak
|
√
|
|
Diatur menurut tingkat umur
|
6
|
Cara pendidik memimpin kegiatan
|
√
|
|
Lebih banyak melayani kemampuan anak, mengawasi dan
melayani
|
Lampiran II
HASIL WAWANCARA DENGAN PENDIDIK DAN PIMPINAN
TPA ASY SYAFI’I
A.
Wawancara
dengan pendidik TPA Imam Asy Syafi’i
1.
Usia berapa sajakah anak asuh
yang berada di dalam TPA ini?
Jawab: Usia 2-6
Tahun
2.
Apa perbedaan atau keistimewaan program di TPA ini dengan TPA
di tempat lain?
Jawab: TPA ini menanamkan
moral dan nilai agama sedini mungkin, mengenalkan Tuhan dan ciptaan Nya, cara
sholat, kebiasaan dalam agama Islam, mengenalkan bacaan Al qur’an sejak awal.
Disamping itu TPA ini melayani kebutuhan anak tentang makan, kesehatan dan
pelayanan permainan yang lain.
3.
Bagaimana cara penyusunan rencana kegiatan untuk anak pada TPA ini?
Jawab: Bersama-sama orang
tua, guru bekerjasama bagaimana bisa melaksanakan kegiatan yang seimbang antara
di TPA dan dirumah. Semua direncanakan dengan baik dan persiapan yang matang.
4.
Saya melihat anak disini berlatih buang air, dan ganti baju
serta makan sendiri. Mengapa ibu melakukan kegiatn ini?
Jawab: Masalah utama
ketika anak ditinggal orang tua adalah buang air, ganti baju dan makan,
sehingga latihan ini ditujukan untuk membentuk kemandirian anak.
5.
Bagaimana
cara melatih anak dalam pengembangan moral dan nilai-nilai agama?
Jawab: Dengan permainan,
dengan latihan, pembiasaan, keteladanan, semua itu akan melekat diingatan
mereka.
B.
Wawancara
dengan Pimpinan TPA Imam Asy Syafi’i
1.
Apa Misi
dan Vvisi TPA ini bu?
Jawab: Misi :
·
Mencetak
generasi penerus muda dengan stimulus terpadu, sehingga pada saat melakukan
kegiatan dapat mengembangkan aspek sekaligus (nilai-nilai moral agam, bahasa,
sosem, kognitif, dan fisik motorik) secara
optimal dan seimbang.
·
Menciptakan
lingkungan yang kondusif, menarik dan menyenangkan dengan memperhatikan
keamanan dan kenyamanan anak
·
Mengembangkan
ketrampilan hidup agar mampu menolong diri sendiri/ mandiri, disiplin dan mampu
bersosialisasi dan memperoleh ketrampilan dasar.
Jawab: Visi :
·
Mencetak
generasi yang cerdas, berakhlak mulia, kreatif, mandiri dan pribadi qur’ani.
2.
Untuk
mencapai tujuan tersebut program apa yang diadakan di TPA ini?
Jawab: Adalah
pembiasaan, latihan rutin, keteladanan, dan bermain sambil belajar
3.
Siapa yang
merancang program tersebut ?
Jawab: Pengelola,
pendidik dan masukan dari orang tua
4.
Ada berapa
jumlah pendidik di TPA ini ?
Jawab: Ada 2
orang yang satu orang merangkap Kepala TPA ini
DATA PENDIDIK TPA ASY SYAFI’I
NO
|
NAMA
|
TTL
|
PENDIDIKAN TERAKHIR
|
MASIH KULIAH DI/ SEMESTER
|
1
|
Slamet Tri Yuhana
|
Semarang.
05/04/1975
|
SLTA
|
UT
SEMESTER 8
|
2
|
Hijriani Magfiroh
|
Semarang,
11/07/1994
|
SMK
|
-
|
3
|
Ummi Mu’minah
|
Jambi, 10/10/1993
|
MAN
|
-
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar